Ia selalu berusaha mencintai setiap pekerjaan, bersikap profesional, dan tetap bersemangat menjalani berbagai posisi yang dipercayakan kepadanya. Baginya, amanah dalam pekerjaan bukan soal gelar atau jabatan, melainkan tentang kontribusi positif yang bisa diberikan kepada masyarakat.
“Karier saya mungkin terlihat zigzag, tapi saya menjalani semuanya dengan bahagia dan penuh tanggung jawab,” ungkapnya.
Menjabat sebagai Rektor Universitas Hamzanwadi bukanlah sesuatu yang baru atau mendadak bagi Sitti Rohmi. Ia menjelaskan bahwa tanggung jawab di universitas ini sudah diemban sejak sebelum menjadi Wakil Gubernur, bahkan saat masih aktif sebagai pimpinan DPRD Kabupaten Lombok Timur.
Hal ini karena universitas swasta tersebut berada di bawah naungan yayasan keluarga. Oleh sebab itu, ia merasa memiliki tanggung jawab besar untuk memastikan universitas dapat terus berkembang dan memberikan akses pendidikan berkualitas bagi masyarakat Nusa Tenggara Barat (NTB).
Nilai-Nilai Universitas
Universitas Hamzanwadi bukan sekadar nama institusi, tetapi memiliki makna historis yang mendalam. Nama ini berasal dari singkatan nama lengkap kakeknya, Tuan Guru K.H. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid Nahdlatul Wathaniyah Islamiah, seorang pahlawan nasional dari NTB dan pendiri Nahdlatul Wathan.
“Beliau adalah perintis pendidikan formal di NTB, dan nilai-nilai yang diyakininya menjadi fondasi filosofi Yayasan Pendidikan Hamzanwadi,” jelasnya.
Universitas ini resmi berdiri pada 30 Agustus 2016 sebagai hasil penggabungan dua institusi pendidikan tinggi, yaitu Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) dan Sekolah Tinggi Teknologi (STT) Hamzanwadi Selong.
STKIP sendiri merupakan salah satu institusi pendidikan tertua di NTB, berfokus pada pengembangan tenaga pendidik di bidang Matematika, Ilmu Pengetahuan Sosial, dan Bahasa sebagai respons terhadap globalisasi.
“Karena kebutuhan masyarakat akan pendidikan tinggi yang lebih beragam, kedua lembaga ini digabung dan ditingkatkan statusnya menjadi universitas, dengan tambahan program baru seperti Fakultas Kesehatan,” tambahnya.
Universitas Hamzanwadi dibangun di atas filosofi pendiri yang menjadi dasar pengelolaan, yaitu menjalankan segala sesuatu dengan jujur, yakin, ikhlas, sabar, dan istiqomah. Nilai-nilai ini juga tercermin dalam visi universitas sebagai institusi yang bersaing dan berbudaya santri.
Meski yayasan ini memiliki akar agama yang kuat, Sitti Rohmi menegaskan bahwa Universitas Hamzanwadi adalah perguruan tinggi umum yang menawarkan program studi dari berbagai disiplin ilmu non-keagamaan.
Untuk program keagamaan, yayasan ini membawahi lembaga terpisah, yaitu Institut Agama Islam Hamzanwadi, yang fokus pada pendidikan Islam.
Perkembangan Kampus
Setelah tiga tahun perjuangan, Universitas Hamzanwadi telah resmi membuka Fakultas Kedokteran, sebuah pencapaian besar dalam mengembangkan kampus yang semakin lengkap.
Kini, perguruan tinggi ini menaungi sebanyak 7.000 mahasiswa aktif dan 300 dosen yang tersebar ke 7 fakultas dan 1 program pascasarjana, Dengan lebih dari 20 program studi,
jumlah mahasiswa Universitas Hamzanwadi belum termasuk ribuan peserta program Pendidikan Profesi Guru (PPG), sehingga total mahasiswa mencapai hampir 16.000 orang.
Dari berbagai program studi yang ada, pendidikan guru tetap menjadi yang paling diminati karena STKIP, sebagai cikal bakal universitas ini, telah lama dikenal sebagai pelopor pendidikan guru di NTB.
Fakultas Teknik dengan program studi seperti Sistem Informasi, Teknik Informatika, Teknik Komputer, dan Teknik Lingkungan kini mulai menarik perhatian masyarakat, seiring dengan transformasi digital dan kebutuhan tenaga kerja berbasis IT.
Alumni Universitas Hamzanwadi telah berkiprah luas di berbagai sektor, khususnya dalam bidang keguruan. Banyak lulusan yang berhasil lolos seleksi guru, baik ASN maupun non-ASN. Selain itu, program studi teknik, terutama teknologi informasi, menunjukkan tingkat serapan kerja yang tinggi.
Tak sedikit dari lulusan yang kini menjabat sebagai kepala daerah, anggota parlemen, pegawai negeri, maupun pengusaha, membuktikan kontribusi mereka di berbagai sektor.
Peningkatan Mutu
Meskipun Universitas Hamzanwadi berlokasi jauh dari ibu kota provinsi, yakni di Lombok Timur, hal tersebut tidak menjadi penghalang untuk menarik banyak
mahasiswa baru.
Lombok Timur merupakan kabupaten dengan jumlah penduduk terbesar di antara 10 kabupaten/kota di NTB, sekitar 25% dari total penduduk NTB atau lebih dari 1 juta jiwa.
Secara strategis, wilayah ini sangat potensial karena menjadi barometer pembangunan di daerah tersebut. Sitti Rohmi berprinsip bahwa kunci utama dalam mengelola perguruan tinggi, terutama swasta, adalah menyajikan pendidikan berkualitas.
Kemajuan perguruan tinggi swasta sepenuhnya bergantung pada pengelolaannya, mulai dari pembiayaan rektor hingga cleaning service yang harus dibiayai secara mandiri.
Karena itu, ia terus mendorong peningkatan mutu di berbagai aspek, baik akademik maupun non-akademik, agar universitas ini dilihat sebagai lembaga pendidikan yang layak dan menjanjikan.
Selain mutu pendidikan, fasilitas pendukung pembelajaran juga menjadi aspek penting meskipun bukan satu-satunya yang utama, karena kualitas sumber daya manusia (SDM) juga sangat krusial.
Universitas Hamzanwadi berusaha maksimal menyediakan fasilitas terbaik, terutama untuk pembukaan Fakultas Kedokteran yang membutuhkan standar tinggi dan proses ketat.
Berkat kesungguhan tersebut, Hamzanwadi berhasil menghadirkan fakultas baru dengan fasilitas lengkap dan memadai. “Kami menjalani prosesnya sejak 2022. Banyak hal yang harus dilengkapi, dan alhamdulillah semuanya sudah terpenuhi saat mulai menerima mahasiswa baru tahun ini,” jelasnya.
Akreditasi Unggul
Sebagai perguruan tinggi swasta yang mandiri secara finansial, Universitas Hamzanwadi harus mempersiapkan dukungan keuangan yang tidak hanya bergantung pada penerimaan mahasiswa.
Dengan pengalaman panjang di pemerintahan, Sitti Rohmi aktif menjalin kerja sama di tingkat lokal, nasional, maupun internasional.
“Berbagai kemitraan dengan pemerintah kabupaten, provinsi, pusat, hingga sektor swasta dijalin untuk menciptakan solusi yang saling menguntungkan,” ujarnya.
Universitas ini juga terus berupaya mendapatkan hibah dari pemerintah pusat dengan memenuhi kriteria tertentu. Semua dilakukan demi peningkatan mutu, karena manajemen profesional dan SDM berkualitas dapat meningkatkan minat masyarakat, sehingga keberlanjutan universitas dari sisi finansial tetap terjaga.
“Jika pengelolaan tidak baik dan SDM tidak kompeten, hibah sulit didapatkan. Maka, kami terus meningkatkan kualitas secara menyeluruh,” katanya.
Selain hibah, kerja sama internasional juga menjadi strategi pengembangan kampus, seperti pertukaran dosen dan mahasiswa, kuliah tamu, hingga kolaborasi riset. Sitti Rohmi berupaya menjalin kerja sama yang saling menguntungkan (win-win solution).
Ke depannya, target besar sebagai Rektor adalah meraih akreditasi unggul. Hal ini masih menjadi tantangan bagi perguruan tinggi di wilayah LLDikti VIII yang menaungi NTB, karena belum ada perguruan tinggi swasta yang berhasil meraihnya.
Saat ini, Universitas Hamzanwadi fokus meningkatkan jumlah dosen berkualifikasi tinggi, terutama dalam jabatan fungsional akademik (profesor).
“Upaya ini akan menjadi fokus utama kami untuk mendorong kualitas SDM agar memenuhi standar akreditasi unggul,” tambahnya.