Tugasnya adalah melatih guru sekolah-sekolah kejuruan nonteknik seperti Sekolah Menengah Ekonomi Atas (SMEA), Sekolah Menengah Kesejahteraan Keluarga (SMKK), Sekolah Menengah Teknologi Kerumahtanggaan (SMTK), dan Sekolah Menengah Pekerjaan Sosial (SMPS), semua sekolah itu sekarang menjadi SMK. Ia juga terlibat dalam penyelenggaraan beasiswa boarding untuk calon guru kejuruan nonteknik selama 15 tahun, bekerja sama dengan IKIP Jakarta (sekarang Universitas Negeri Jakarta) dan perguruan tinggi lain.
Setelah menjadi PNS selama lebih- kurang 7 tahun, Nurzaman naik jabatan, mulai dari Kepala Seksi Kurikulum (Eselon 4B), Kepala Bidang Pelayanan Teknis (Eselon 3B), Kepala Subdirektorat Program (Eselon 3A), hingga Kepala Pusat Pengembangan Penataran Guru TK dan Pendidikan Luar Biasa (PLB) di Bandung pada 2011-2015. Ia terlibat secara inten dalam pelaksanaan sertifikasi guru pada mulai mulai tahun 2007 berdasarkan Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Pada 2018, setelah pensiun dari posisinya sebagai Sekretaris Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Ia pun bergabung dengan Universitas Pamulang (UNPAM) hingga saat ini.
UNPAM adalah perguruan tinggi swasta yang didirikan pada tahun 2000 oleh Yayasan Prima Jaya hingga 2004, karena kurangnya kepercayaan masyarakat dan masalah finansial perkembangannya tidak menggembirakan. Setelah dialihkelola oleh Yayasan Sasmita Jaya, mulai berkembang pesat dengan perubahan visi, misi, program, dan filosofi universitas.
Meskipun pada awalnya perkuliahan berjalan dengan hanya 1 atau 2 orang setiap kelas, dengan biaya SPP yang sangat murah, yakni Rp 100 per bulan, dilayani oleh 8 orang dosen, belum termasuk tenaga kependidikan, UNPAM tetap berkomitmenmelayani mahasiswanya hingga mereka menjadi sarjana.
PTS Terbesar
Setelah 24 tahun berdiri, UNPAM kini memiliki sekitar 102.000 mahasiswa, menjadikannya sebagai perguruan tinggi dengan jumlah mahasiswa terbesar di Indonesia, hanya kalah dengan Universitas Terbuka (UT). UNPAM menerapkan metode pembelajaran blended dengan porsi 60 persen tatap muka (offline) dan 40 persen online menggunakan platform Learning Management System (LMS) sendiri dengan nama Mentari.
Selain pendidikan, Yayasan Sasmita Jaya juga mengelola berbagai bisnis seperti properti, pertanian, peternakan, perbengkelan, produksi air mineral, perbankan, dll. Bank BPR yang dimiliki yayasan ini mempekerjakan mahasiswa untuk magang, rata-rata 20 mahasiswa untuk durasi satu semester . UNPAM juga memiliki minimarket kampus yang dikelola oleh dosen dan mahasiswa dan menyediakan fasilitas seperti taman di depan kampus yang dapat digunakan untuk diskusi, pentas seni-budaya dan bersosialisasi.
UNPAM memiliki 10 fakultas yang menawarkan program sarjana (S-1) dan Diploma, meliputi Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Hukum (FH), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Fakultas Sastra, Agama Islam (FAI), Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Teknik (FT), Ilmu Komputer, Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Fakltas Ilmu Komunikasi. Juga menyediakan Program Pascasarjana (S-2) meliputi Prodi: Magister Manajemen, Hukum, Akuntansi, Teknik Informatika, dan Manajemen Pendidikan.
Dengan berbagai program studi yang ditawarkan, ada lebih dari 2.500 dosen yang tersebar di 4 kampus yang berada di Kota Tangerang Selatan (Kampus Pusat), dan Kota Serang untuk program studi di luar kampus utama (PSDKU).
Menurut Nurzaman, kampus Witana Harja berfokus pada laboratorium teknik yang menyediakan perbengkelan otomotif, tempat memproduksi alat peraga pembelajaran yang melibatkan dosen dan mahasiswa, produknya dibeli oleh Direktorat Jenderal Vokasi untuk SMK teknologi seluruh Indonesia. Juga teemasuk memodifikasi unit-unit mobil untuk kebutuhan praktik di SMK.
“Kami juga memodifikasi sepeda motor yang dipesan oleh Kementerian Tenaga Kerja, untuk dikirimkan ke Balai Latihan Kerja (BLK) di seluruh Indonesia sebagai alat latihan calon tenaga kerja,” jelas Nurzaman.
Affordability dan Availability
UNPAM menerapkan prinsip affordability untuk membuat pendidikan tinggi terjangkau bagi semua kalangan, terutama bagi mereka yang memiliki keterbatasan finansial. Sejak dialihkelola oleh Yayasan Sasmita Jaya, penyelenggara UNPAM, Alm Dr (Hc) Drs H. Dasono menginginkan agar orang-orang miskin tetap bisa mengakses pendidikan tinggi, karena beliau sendiri pernah mengalami kesulitan tersebut. Oleh karena itu, Unpam tidak memungut uang gedung atau uang bangunan dan menetapkan biaya kuliah yang sangat terjangkau, dengan rata-rata SPP Rp 1,2 juta per semester yang dapat diangsur 200.000 per bulan.
Yayasan Sasmita Jaya saat ini dipimpin dan dikelola oleh Putra Pertamanya yaitu Dr. Pranoto, SE.MM sebagai Ketua Yayasan, dan dr. Safitri Rahayu MARS sebagai Sekretaris. Salah satu kunci sukses UNPAM ada pada pihak Yayasan yang memiliki komitmen sangat tinggi terhadap Pendidikan yang didukung oleh semua sivitas akademika.
Meskipun biaya kuliah rendah, tetap berpegang pada prinsip availability dengan menyediakan fasilitas memadai, seperti gedung 11 lantai, lift, eskalator, masjid, dan musala di setiap lantai ganjil, Perpustakaan terakreditasi A dari Perpusnas, berbagai laboratorium, termasuk lab Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), dll. Untuk menutupi kekurangan biaya operasional, yayasan mengandalkan profit dari berbagai bisnis yang mereka kelola, yang kemudian diinvestasikan kembali untuk mendukung pendidikan.
“Prinsip ini kami rawat dan terus berupaya melakukan continuous quality improvement,” katanya.
Lulusan Unpam
Unpam meluluskan/mewisuda sekitar 1.000 mahasiswa setiap wisuda setiap bulan, dengan total lulusan sekitar 12.000 hingga 13.000 per tahun. Mahasiswa baru yang diterima setiap tahunnya sekitar 30.000, dengan penerimaan terbagi antara semester ganjil dan genap. Pada semester ganjil, biasanya sekitar 32.000 pendaftar diterima 26.000 mahasiswa.
Sedangkan pada semester genap, meskipun jumlah pendaftar lebih sedikit, sekitar 7.000, UNPAM menerima sekitar 6.500 mahasiswa, memberikan kesempatan bagi mereka yang ingin melanjutkan pendidikan setelah semester ganjil atau setelah memiliki pekerjaan.
Untuk menciptakan lulusan yang siap kerja, UNPAM membekali karakter kewirausahaan kepada seluruh mahasiswanya dengan mewajibkan menempuh mata kuliah entrepreneurship, agar mereka tidak hanya berpikir mencari pekerjaan, tetapi juga menciptakan peluang kerja. Di bidang pendidikan, mahasiswa juga diajarkan mata kuliah edupreneur untuk mendorong mereka berpikir mandiri dan berwirausaha, bukan hanya mencari pekerjaan di sekolah-sekolah.
Nurzaman mengungkapkan bahwa meskipun alumni UNPAM banyak yang berasal dari latar belakang ekonomi menengah ke bawah, namun mereka berhasil meraih kesuksesan. Beberapa alumni bahkan kini menjabat sebagai pejabat publik, pengacara, pengusaha dll. Hal ini menunjukkan bahwa UNPAM berhasil memberikan kesempatan pendidikan yang berkualitas bagi semua lapisan masyarakat.
“Artinya, Unpam dipercaya oleh masyarakat sebagai tempat belajar yang layak,” ujarnya
Berusaha Mengejar Akreditasi Unggul
Menurut Nurzaman, UNPAM berhasil menjaga jumlah mahasiswanya tetap stabil meskipun banyak perguruan tinggi swasta lain mengalami penurunan.
Hal ini berkat pendekatan kampus fokus pada pelayanan prima kepada mahasiswa, dengan mewajibkan dosen-dosen untuk merespons cepat pertanyaan atau masalah yang mereka hadapi, sehingga perkuliahan berjalan dengan efektif. Selain itu, penghargaan juga diberikan kepada dosen dan program studi terbaik untuk memotivasi kinerja mereka. Dengan cara ini, Unpam berhasil mencapai target 100.000 mahasiswa dan terus berkembang setiap tahunnya.
“Kekuatan utama kami adalah mahasiswa. Maka, kami menerapkan prinsip pelayanan prima supaya mereka merasa nyaman dan termotivasi untuk belajar,” katanya.
Unpam bahkan mendapatkan apresiasi dari Kementerian Pendidikan, Riset dan Teknologi (nomenkaltur Kementrian waktu itu). Dengan jumlah mahasiswa yang sangat besar, universitas ini menunjukkan pengelolaan kampus yang profesional dengan fasilitas pendidikan yang berkualitas bagi seluruh kalangan masyarakat.
Selain itu, Unpam diakui atas program afirmatifnya yang menerima mahasiswa disabilitas (tuna netra, tuna rungu, tuna daksa) secara gratis, termasuk menyediakan laptop untuk mereka. Terdapat 16 mahasiswa disabilitas yang telah lulus, sementara 84 lainnya masih berkuliah. UNPAM juga memberikan kesempatan bekerja di kampus bagi penyandang disabilitas, baik sebagai pengajar ataupun tenaga kependidikan. Ini membuat UNPAM diakui secara internasional, hingga mendapatkan penghargaan dari Nihongo Foundation Jepang melalui Yayasan Mitra Netra Indnesia atas perhatiannya terhadap kaum disabilitas.
Rencana ke Depan
Saat ini, UNPAM memiliki akreditasi “baik sekali” dari BANPT dan masih berupaya mencapai akreditasi unggul. Salah satu syarat yang belum dipenuhi adalah status dosen, yang harus mencapai lektor kepala atau bahkan guru besar. Hal ini dikarenakan Unpam masih terus merekrut dosen baru setiap semesternya, yang mana masih perlu beberapa tahap untuk naik ke jabatan yang dibutuhkan, sehingga persyaratan nilai unggul masih belum terpenuhi.
Oleh karena itu, kampus berusaha mendorong sejumlah dosen untuk melanjutkan pendidikan S-3 di berbagai universitas, baik di dalam negeri maupun luar negeri, dengan beasiswa yang berasal dari Yayasan Penyelenggara UNPAM sendiri, Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI), maupun negara tempat mereka kuliah.
Ke depan, Nurzaman memiliki beberapa program utama yang ingin dikembangkan, antara lain mempertahankan jumlah mahasiswa, meningkatkan status jabatan akademik dosen hingga menjadi guru besar, mendorong dosen untuk bersertifikat pendidik, dan meningkatkan kualifikasi dosen dengan jenjang pendidikan S-3.
Selain itu, Yayasan Penyelenggara UNPAM juga akan berfokus pada peningkatan sarana dan prasarana, termasuk sekarang sedang berproses pembangunan gedung Fakultas Teknik dan Fakultas Ilmu Pendidikan, serta stadion dengan sport center.
Program lainnya meliputi peningkatan kinerja penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, kolaborasi dengan dunia industri, reakreditasi Program Studi, tahun ini ada 19 program studi yang harus reakreditasi, mendorong prestasi nonakademik mahasiswa, baik di bidang seni-budaya, olahraga, dan lain-lain, serta meningkatkan kesejahteraan civitas akademika.
“Unpam berkomitmen untuk terus berproses secara bertahap menuju akreditasi unggul,” kata Nurzaman.