Saiful aktif mendorong digitalisasi kampus serta penguatan riset berbasis potensi lokal. Ia percaya bahwa kekayaan sumber daya Maluku Utara, baik dari laut, pertanian, maupun tambang, harus dikelola secara berkelanjutan oleh putra-putri daerah dengan dukungan ilmu pengetahuan, bukan hanya dinikmati oleh pihak luar.
Ia juga aktif menginisiasi kolaborasi antara UMMU, pemerintah daerah, organisasi masyarakat, hingga mitra internasional untuk memperluas jejaring dan membuka peluang bagi mahasiswa agar lebih kompetitif.
Setelah menyelesaikan pendidikan tinggi, ia memulai kariernya sebagai guru pada tahun 1998 di Kabupaten Halmahera Timur, yang saat itu baru menjadi daerah otonomi baru.
Dengan berdirinya Universitas Muhammadiyah Maluku Utara pada tahun 2001, Saiful beralih menjadi dosen ASNDPK (Aparatur Sipil Negara yang Dipekerjakan).
Sejak saat itu, ia fokus mengembangkan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Ia juga mendapatkan kepercayaan memimpin di berbagai jabatan struktural, mulai dari program studi, fakultas, hingga posisi strategis di tingkat universitas.
Saiful sering hadir di forum ilmiah nasional maupun internasional, di mana ia mendapatkan wawasan berharga tentang cara mengembangkan perguruan tinggi melalui kerja keras, inovasi, dan kolaborasi.
Ia meyakini bahwa seorang pemimpin harus mampu menghadirkan solusi demi kemajuan institusi yang dipimpinnya, mengemban amanah sebagaiRektor UMMU pada tahun 2017.
“Kepercayaan tersebut sebagai sebuah tanggung jawab besar, bukan hanya untuk membawa universitas menuju level yang lebih tinggi, tetapi juga sebagai
wujud nyata pengabdian kepada masyarakat Maluku Utara,” katanya.
Sejarah UMMU
Universitas Muhammadiyah Maluku Utara (UMMU) didirikan dengan semangat dakwah dan pengabdian Muhammadiyah di bidang pendidikan. Universitas ini resmi berdiri pada tahun 2001, meski perjalanannya penuh tantangan.
Saiful Deni adalah salah satu tokoh yang terlibat sejak awal, merasakan perjuangan kolektif dalam mengelola program studi, memperjuangkan akreditasi, hingga membangun jejaring dengan pemerintah daerah dan berbagai lembaga lain.
Perjuangan itu tidak hanya mencakup pembangunan fisik, seperti gedung perkuliahan, tetapi juga menumbuhkan kepercayaan masyarakat untuk menyekolahkan putra-putri mereka di UMMU.
Sejak menjabat sebagai rektor UMMU pada tahun 2017, Prof. Saiful membawa universitas ini meraih berbagai pencapaian signifikan. Dari sisi kelembagaan, UMMU berhasil memperluas dan memperkuat program studi yang ada serta meningkatkan akreditasi sejumlah program studi ke tingkat lebih baik.
Jumlah dosen bergelar doktor pun semakin bertambah, dengan banyak di antaranya melanjutkan studi S3 di dalam maupun luar negeri. Dalam hal infrastruktur, meski dilakukan secara bertahap,
UMMU terus berupaya meningkatkan fasilitas pembelajaran dan laboratorium demi mendukung proses pendidikan.
Prof. Saiful menegaskan bahwa semua pencapaian ini adalah hasil kerja kolektif seluruh civitas akademika, dukungan persyarikatan Muhammadiyah, serta kepercayaan masyarakat Maluku Utara.
Pengabdian pada Daerah
UMMU memiliki sejumlah keunggulan yang menjadi ciri khas dan pembeda dari perguruan tinggi lainnya. Sebagai bagian dari Persyarikatan Muhammadiyah,
UMMU menjadikan nilai-nilai Islam dan ajaran Al Islam Kemuhammadiyahan sebagai fondasi utama dalam proses pendidikannya. Selain fokus pada kompetensi akademik, UMMU juga menekankan pembinaan akhlak, integritas, dan kepedulian sosial.
Komitmen terhadap pengabdian kepada daerah menjadi salah satu ciri khas UMMU. Banyak riset dan program pengabdian masyarakat yang dilakukan universitas ini langsung menyasar kebutuhan nyata di Maluku Utara,
seperti geologi dan pertambangan, kebencanaan, sosial kepulauan, perikanan, pertanian, pendidikan, dan kesehatan masyarakat pulau.
Keunggulan lainnya adalah suasana akademik yang erat dengan kedekatan antara dosen dan mahasiswa. Budaya kekeluargaan yang kuat menciptakan atmosfer perkuliahan yang hangat dan kondusif, memudahkan mahasiswa untuk berinteraksi dengan dosen.
UMMU juga memberikan perhatian khusus pada pengembangan soft skills, mendorong mahasiswa untuk mengasah kepemimpinan, kewirausahaan, dan kemampuan komunikasi agar siap menghadapi dunia kerja sekaligus menjadi agen perubahan di masyarakat.
Menurut Prof. Saiful, kombinasi nilai keislaman, kepedulian terhadap daerah, dan budaya akademik yang humanis menjadikan UMMU berada di posisi strategis, mampu melahirkan generasi muda yang unggul, berkarakter, dan siap bersaing di tingkat nasional maupun global.
Kepercayaan Meningkat
UMMU saat ini memiliki sembilan fakultas dengan 19 program studi yang mencakup berbagai bidang ilmu, mulai dari ilmu sosial, teknik, pertanian, perikanan, kesehatan, pendidikan, agama Islam, hingga program pascasarjana.
Universitas ini juga sedang mempersiapkan pembukaan program studi baru yang lebih relevan dengan kebutuhan zaman, termasuk rencana mendirikan
Fakultas Kedokteran Gigi. Dalam beberapa tahun terakhir, minat calon mahasiswa terhadap Universitas Muhammadiyah Maluku Utara (UMMU) menunjukkan tren positif.
Setiap tahun, rata-rata sekitar 800 hingga 1.200 mahasiswa baru diterima, meskipun jumlah ini fluktuatif tergantung kondisi nasional maupun daerah. Kepercayaan masyarakat terhadap UMMU terus meningkat, menjadikannya pilihan utama calon mahasiswa, terutama di Maluku Utara.
Seperti perguruan tinggi swasta lainnya di Indonesia, UMMU menghadapi tantangan dalam menarik mahasiswa baru. Persaingan dengan perguruan tinggi negeri, faktor demografi, dan dinamika ekonomi masyarakat memengaruhi jumlah pendaftar.
Namun, UMMU berhasil menjaga bahkan meningkatkan kepercayaan masyarakat melalui langkah-langkah strategis. Universitas ini terus memperbarui kurikulum, mendorong dosen melanjutkan studi doktoral, dan memperkuat budaya penelitian serta publikasi ilmiah agar mutu akademiknya lebih kompetitif.
Selain itu, promosi dan jejaring dengan sekolah-sekolah juga ditingkatkan. Tim kampus secara rutin melakukan sosialisasi ke SMA/SMK di berbagai daerah dengan menghadirkan dosen dan mahasiswa sebagai duta kampus untuk memberikan motivasi langsung kepada calon mahasiswa.
UMMU juga berupaya memperluas akses pendidikan melalui program beasiswa, keringanan biaya kuliah, serta kerja sama dengan pemerintah daerah dan instansi lainnya.
Mahasiswa dan alumni UMMU turut menjadi duta reputasi universitas, Kiprah mereka di dunia kerja maupun masyarakat menjadi promosi alami yang meningkatkan daya tarik kampus.
“UMMU optimis dapat terus menjaga posisinya sebagai perguruan tinggi utama di Maluku Utara sekaligus menarik minat mahasiswa dari luar daerah,” katanya.
Menuju Akreditasi Unggul dan Internasionalisasi
Akreditasi unggul dan internasionalisasi menjadi dua target penting yang kini menjadi fokus Universitas Muhammadiyah Maluku Utara (UMMU) dalam mengembangkan diri.
Bagi UMMU, pencapaian ini bukan hanya sekadar kewajiban administratif, tetapi juga bentuk komitmen untuk meningkatkan kualitas akademik dan memperkuat reputasi universitas di tingkat nasional maupun internasional.
Strategi UMMU dimulai dengan memperkuat tata kelola dan mutu akademik. Setiap program studi diarahkan untuk memenuhi standar akreditasi BAN-PT dan LAM sesuai bidangnya, dengan tujuan akhir mencapai akreditasi Unggul.
Untuk mendukung hal ini, UMMU membentuk unit penjaminan mutu yang lebih terorganisir, melaksanakan audit internal secara rutin, dan menanamkan budaya mutu di seluruh lini kampus.
Selanjutnya, UMMU juga mendorong internasionalisasi kurikulum dan kolaborasi riset. Beberapa mata kuliah dirancang dengan perspektif global, menggunakan literatur internasional, dan memanfaatkan platform digital.
Selain itu, UMMU aktif menjalin kerja sama dengan universitas dalam maupun luar negeri melalui riset bersama, program pertukaran mahasiswa, dan kehadiran dosen tamu dari berbagai negara. Peningkatan kapasitas dosen juga menjadi bagian penting dari roadmap ini.
Dosen UMMU didorong untuk melanjutkan studi doktoral di universitas ternama dan meningkatkan produktivitas publikasi ilmiah di jurnal internasional bereputasi.
UMMU juga berusaha memperkuat posisinya di ekosistem global dengan mengembangkan kelas internasional, membekali mahasiswa dengan kemampuan bahasa asing, serta membuka peluang bagi mahasiswa asing untuk belajar di Maluku Utara.
UMMU menargetkan akreditasi Unggul untuk universitas secara keseluruhan dan sebagian besar program studinya. Dalam jangka panjang, UMMU bertekad menjadi bagian dari jejaring universitas Muhammadiyah yang dikenal di tingkat internasional.
“Keberadaan UMMU diharapkan bukan hanya menjadi kebanggaan masyarakat Maluku Utara, tetapi juga memberikan kontribusi nyata dalam percaturan akademik global,” ujarnya.
Kampus Berdampak
UMMU mengadopsi konsep Kampus Berdampak yang digagas oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi sebagai bagian yang sejalan dengan semangat pendiriannya.
Sejak awal, UMMU percaya bahwa kampus bukan hanya tempat untuk menimba ilmu, tetapi juga pusat lahirnya solusi bagi berbagai persoalan masyarakat dan daerah.
Untuk mendukung program ini, menurut Saiful, UMMU mengambil beberapa langkah strategis.
Pertama, memperkuat riset terapan dan pengabdian masyarakat, mendorong dosen dan mahasiswa menghasilkan penelitian yang relevan dengan kebutuhan Maluku Utara, seperti di bidang pertambangan, kebencanaan, infrastruktur, kelautan, pertanian, energi terbarukan, dan kesehatan masyarakat.
Kedua, aktif menjalankan program Merdeka Belajar–Kampus Merdeka (MBKM), memberi mahasiswa kesempatan belajar di luar kampus, mengikuti magang di instansi, terlibat dalam proyek pembangunan desa, hingga berpartisipasi dalam program pertukaran pelajar.
Ketiga, UMMU memperkuat kemitraan strategis dengan pemerintah daerah, dunia usaha, dan organisasi masyarakat. Lewat jaringan kerja sama ini, program-program UMMU menjangkau berbagai sektor pembangunan, seperti peningkatan literasi masyarakat, pemberdayaan UMKM, dan layanan kesehatan yang langsung memenuhi kebutuhan masyarakat.
Strategi Pendanaan
Dari sisi pendanaan, UMMU menyadari bahwa perguruan tinggi swasta sering menghadapi tantangan besar. Bergantung hanya pada kontribusi mahasiswa akan membatasi keberlanjutan dan pengembangan universitas.
Oleh karena itu, UMMU mengembangkan strategi diversifikasi sumber pendapatan untuk mencapai kemandirian finansial. Langkah pertama adalah memperkuat kerja sama riset dan pengabdian masyarakat.
Dengan menjalin kolaborasi bersama pemerintah daerah, kementerian, dan lembaga donor, dosen-dosen UMMU mendapatkan akses pendanaan untuk penelitian dan program pemberdayaan.
Kedua, UMMU mengembangkan unit usaha dan layanan berbasis kampus, seperti laboratorium, pusat bahasa, dan program pelatihan kompetensi yang terbuka untuk mahasiswa maupun masyarakat umum.
Ketiga, universitas ini menjalin kemitraan strategis dengan dunia industri dan sektor swasta melalui beasiswa, program magang, penelitian bersama, hingga dukungan fasilitas. Keempat, kontribusi alumni dan jaringan Muhammadiyah menjadi pilar penting.
Banyak alumni UMMU yang telah sukses di berbagai bidang mulai aktif mendukung pengembangan universitas, baik melalui kontribusi finansial maupun bentuk dukungan lainnya.