Rektor yang merupakan lulusan Teknik Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS), sempat berkecimpung di perusahaan multinasional produsen lampu sebelum beralih ke dunia akademik. Ia memutuskan menjadi dosen karena ingin berkontribusi lebih luas. Kesempatan studi S2 di Asian Institute of Technology (AIT) Bangkok dan S3 di Lancaster University, Inggris, ditempuhnya tanpa jeda. Di usia 31 tahun, ia sudah meraih gelar doktor dan kembali ke ITS.
Pengalamannya mengajar program MBA di Manchester University (2003–2004) memperkaya wawasannya. Pada 2007, ia dikukuhkan sebagai profesor termuda di ITS. Sebelum memimpin ULBI, Pujawan menjabat sebagai Dekan Sekolah Interdisiplin Manajemen dan Teknologi ITS. Pernah menjadi Kepala Pusat di Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), Ketua Program Studi Pascasarjana Teknik Industri, dan Kepala Departemen Manajemen Teknologi.
Merger Dua Kampus
ULBI merupakan hasil merger Politeknik Pos Indonesia dan Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Logistik (STIMLOG) pada 2022. Menurutnya, ini langkah strategis karena keduanya memiliki visi serupa logistik dan bisnis, hanya berbeda jenjang pendidikan. Keunggulan ULBI terletak pada kurikulum berbasis industri logistik dan dukungan PT Pos Indonesia sebagai BUMN induk.
“Kami tidak hanya teori, tetapi juga praktik nyata,” tegasnya.
PT Pos Indonesia memberikan dukungan penuh, mulai dari fasilitas gedung hingga program beasiswa ikatan dinas. Setiap tahun, ada 100 beasiswa untuk mahasiswa baru dan tingkat akhir. Mereka akan langsung bekerja di Pos Indonesia setelah lulus.
Jejak pengalaman internasional dan jaringan industri yang kuat, Pujawan berkomitmen membawa ULBI menjadi pusat unggulan pendidikan logistik dan bisnis di kancah global. Ia mengakui, tantangannya besar tetapi peluangnya lebih besar lagi.
Di era kecepatan pengiriman barang dan efisiensi rantai pasok menjadi penentu daya saing bangsa, ULBI hadir sebagai perguruan tinggi pertama di Indonesia yang secara khusus fokus pada keilmuan logistik, manajemen rantai pasok, e-commerce, dan bisnis digital.
Pujawan menegaskan pentingnya bidang logistik yang ada di setiap kehidupan manusia. Semua yang digunakan, mulai pakaian, makanan, hingga peralatan rumah, dapat dinikmati karena ada sistem logistik yang baik. Di era e-commerce yang tumbuh pesat, kecepatan dan akurasi pemenuhan pesanan menjadi kunci sukses bisnis.
“Negara kuat pasti punya sistem logistik handal. Begitu pula perusahaan, tanpa manajemen logistik yang baik, mustahil bisa unggul di pasar,” tegasnya.
Mahasiswa Umum
Kampus ini kini memiliki 3.500 mahasiswa tersebar di 16 program studi (D3 hingga S2), dengan 125 dosen tetap didukung 30 praktisi dan 10 profesor asing. Setiap tahun, ULBI menerima 900-1.000 mahasiswa baru, dengan program studi logistik, bisnis digital, dan Sains Data sebagai prodi favorit.
Meski berafiliasi dengan PT Pos Indonesia, hanya 10 persen mahasiswa yang masuk melalui skema ikatan dinas. Jumlah 90 persen lebih adalah mahasiswa reguler, bukti ULBI diminati secara luas. Keteguhan untuk tetap fokus pada bidang logistik, yang dapat diartikan tulang punggung ekonomi, ULBI siap menjawab kebutuhan SDM di sektor yang terus berkembang pesat ini.
ULBI berencana membuka program studi baru untuk memperluas cakupan keilmuan. Dengan pertumbuhan e-commerce dan logistik berbasis teknologi, kebutuhan SDM terampil di bidang ini akan terus meningkat.
Pendekatan pembelajaran berbasis industri yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan pasar kerja. Kurikulumnya mengintegrasikan dosen praktisi, program magang wajib di perusahaan mitra seperti PT Pos Indonesia dan BUMN logistik. Oleh karena itu, mahasiswa tidak hanya mendapatkan ijazah, namun ditambah dengan sertifikasi kompetensi.
Mahasiswa juga mendapat kesempatan pertukaran pelajar dengan kampus luar negeri untuk memperluas wawasan global. Contoh konkretnya terlihat pada prodi Akuntansi yang bekerja sama dengan Dirjen Pajak untuk menyelaraskan materi perkuliahan dengan kebutuhan fiskal terkini.
Kiprah Alumni
Kiprah alumni ULBI yang telah mencapai 12 ribu lulusan membuktikan efektivitas metode ini, dengan keberhasilan seperti pengusaha transportasi beromset 500 juta rupiah per bulan dan profesional di perusahaan logistik multinasional. Dari berbagai sektor, sebagian dari mereka ada yang sudah jadi manajer di perusahaan besar, menjadi pengusaha, bahkan ada juga yang sudah menjadi dosen di perguruan tinggi luar negeri.
ULBI secara konsisten memperkuat jejaring industrinya sebagai bagian dari strategi menuju World Class Entrepreneurial University. Kolaborasi dilakukan dengan berbagai instansi dan perusahaan seperti perusahaan BUMN, perusahaan logistik nasional maupun global, instansi pemerintah, riset terapan, serta job fair untuk rekruitmen.
Kemitraan strategis ini tidak hanya memberikan kesempatan magang bagi mahasiswa, tetapi juga membuka jalan bagi pengembangan kurikulum yang selalu mutakhir. Adanya kefokusan pada pengembangan kompetensi praktis dan jaringan industri yang kuat, ULBI terus memperkuat posisinya sebagai pelopor pendidikan vokasi di bidang logistik dan manajemen rantai pasok di Indonesia.
Pencapaian ULBI dalam menyiapkan lulusan siap kerja didukung oleh sistem pendidikan yang mengintegrasikan teori dan praktik secara seimbang. Selain pembelajaran di kampus, mahasiswa mendapatkan pengalaman langsung melalui kunjungan industri dan proyek kolaborasi dengan perusahaan mitra.
Pendekatan ini menghasilkan lulusan yang tidak hanya menguasai konsep akademis tetapi juga memiliki keterampilan teknis yang dibutuhkan industri. Perluasan jaringan global dan meningkatkan kualitas pendidikan berbasis kompetensi, ULBI membuktikan komitmennya dalam mencetak profesional logistik yang mampu bersaing di tingkat internasional.
Visi besar
Sebagai Rektor ULBI, Prof. Pujawan menerapkan strategi 3R (Recognition, Relevance, dan Reputation) untuk memajukan kampus ini. Untuk meningkatkan Recognition, ULBI akan memperkuat branding dan promosi agar lebih dikenal masyarakat luas. Aspek Relevance diwujudkan melalui penyelarasan kurikulum dengan kebutuhan industri, dengan melibatkan lebih banyak praktisi sebagai pengajar, memperbanyak program magang, serta membuka program studi baru yang sesuai tuntutan pasar kerja.
Sementara untuk membangun Reputation, ULBI berfokus pada peningkatan kualitas akademik melalui perbaikan akreditasi, peningkatan publikasi penelitian, pengembangan karir dosen, dan penyediaan fasilitas belajar yang lebih memadai.
“Kami berkomitmen menjadikan ULBI tidak hanya unggul di tingkat nasional, tapi juga diakui secara internasional,” tegasnya.
Pujawan menargetkan lulusan ULBI dapat bersaing di pasar kerja global. Strategi komprehensif ini diharapkan dapat mengantarkan ULBI menjadi perguruan tinggi kelas dunia di bidang logistik dan bisnis dalam beberapa tahun ke depan.