Rektor Universitas Balikpapan – Praktisi Pimpin Perguruan Tinggi, Arahkan Alumni Usaha Sendiri

Share

Dr. Ir. M. Isradi Zainal, MT., MH., MM., DESS., M. KKK, memulai karier sebagai praktisi teknik professional di dunia industri sebagai insinyur dan ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Pernah bekerja di Badan Usaha Milik Negara (BUMN), lalu menjadi pengusaha, dan menjalankan perusahaan konsultan jasa K3 hingga kini.

Menempuh banyak pendidikan untuk memenuhi tuntutan dunia kerja dan memperkuat kompetensi dalam perusahaan. Gelar S1 dan S2 diraih di bidang Teknik Perkapalan dari Universitas Hasanuddin, kemudian S1 dan S2 Teknik Mesin dari Universitas Balikpapan dan Universitas Pancasila.

Di Universitas Indonesia, menyelesaikan Magister Manajemen danister K3, serta program spesialis diploma doktoral di Pierre Mendes-France de Grenoble, Prancis.

“Mengenai banyak jurusan yang saya ambil, karena memang sebagai praktisi, semua itu kami gunakan untuk perusahaan kami,” ujarnya.

Karier akademik dimulai pada tahun 6, bergabung dengan Fakultas Vokasi Uniba. Saat itu, Isradi menjabat sebagai Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Jasa K3 se-Indonesia, langsung diangkat sebagai Wakil Dekan Fakultas K3, kemudian menjadi Dekan Fakultas Teknik pada 2018.

Pernah menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Forum Dekan Teknik Indonesia (FTDI). Pada tahun 2020, dipercaya memimpin Fakultas Vokasi K3, lalu diusulkan sebagai Rektor Uniba. Masih aktif sebagai konsultan di berbagai perusahaan, termasuk di kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Di tengah kesibuk di dunia profesional, motivasi Isradi di bidang pendidikan adalah sebagai bentuk pengabdian. Prinsipnya, untuk bisa memberi manfaat. Ia juga aktif dalam berbagai organisasi profesi, termasuk pengurus pusat Persatuan Insinyur Indonesia (PII).

Kerasan di Balikpapan
Meski bukan ibu kota provinsi Kalimantan Timur, Balikpapan memiliki peran strategis. Berbagai instansi penting seperti Komando Daerah Militer (Kodam) dan Kepolisian Daerah berkantor di sini.

Kota ini juga menjadi kantor pusat industri besar di sektor minyak dan gas bumi, seperti Pertamina, Chevron, dan sebelumnya Total Indonesia. Hampir semua orang yang hendak ke Kalimantan Timur pasti singgah di sini.

Bahkan, orang-orang pintar dari seluruh Indonesia, termasuk dari kampus ternama seperti ITB, UI, dan ITS, pernah berada di Balikpapan. Mereka bekerja berbagai perusahaan nasional maupun multinasional.

“Nuansa intelektual dan lingkungan internasional sangat terasa,” katanya.

Suasana Balikpapan yang nyaman dan multikultural menjadi daya tarik tersendiri, dengan komposisi penduduk yang sangat beragam. Sekitar 40% berasal dari Jawa, 30% dari Sulawesi, dan sisanya dari berbagai daerah lain.

Balikpapan mencerminkan nusantara secara utuh, menciptakan lingkungan sosial yang harmonis. Faktor-faktor inilah yang membuat Isradi, yang sebelumnya berkarier profesional selama 10 tahun di Jakarta, akhirnya menetap dan berkiprah di Balikpapan sejak 2005.

“Banyak orang yang pindah ke Balikpapan, lalu tidak ingin pindah lagi. Nyaman, tenang, dan SDM-nya juga mumpuni,” tambahnya.

Gampang Magang
Kondisi geografis dan sosial semacam itu memberikan dampak langsung terhadap dinamika pendidikan di Uniba. Keberadaan para praktisi di sektor migas dan bidang engineering menjadikan Uniba tidak pernah kekurangan tenaga pengajar dari kalangan profesional.

“Malah banyak dosen kami yang juga berprofesi sebagai konsultan,” ungkapnya.

Pendekatan pembelajaran di Uniba tidak hanya bersifat teoritis tetapi jugaatif dan relevan dengan kebutuhan industri. Jika hanya teoritis, dunia akademik tidak akan sempurna. Perpaduan antara praktisi dan teori adalah hal yang diutakan di Uniba.

Keberadaan perusahaan nasional dan multinasional di sekitar kampus menjadi keunggulan lain. Mahasiswa memiliki akses luas untuk program magang berkualitas, yang berdampak langsung pada kemudahan mendapatkan pekerjaan setelah lulus.

Namun, Uniba masih menghadapi keterbatasan dalam merekrut dosen bergelar doktor dan profesor. Jika diukur dari jumlah doktor atau profesor, masih dirasa kurang.

“Walaupun untuk tingkat Kalimantan Timur, saya yakin masih bisa bersaing,” ujarnya optimistis.

Kuliah Gratis
Uniba saat ini memiliki delapan fakultas yang mencerminkan keberagaman disiplin ilmu dan kebutuhan dunia kerja. Terdapat Fakultas Teknik yang terbagi menjadi dua rumpun, yaitu Teknik Perencanaan (arsitektur lingkungan dan teknik sipil) serta Teknologi Industri (teknik mesin, elektro, dan industri).

Selain itu, terdapat Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Fakultas Hukum beserta program Magister Hukum, Fakultas K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja), Fakultas Pendidikan, dan Fakultas Budaya. Ada pula Fakultas Vokasi, yang menjadi salah satu unggulan kampus, terutama program vokasi K3.

Fakultas Vokasi K3 bahkan menjadi alasan utama bagi Isradi untuk bergabung dengan Uniba, mengingat latar belakang di perusahaan jasa K3 yang melihat potensi besar dalam pengembangan pendidikan keselamatan kerja di Kalimantan Timur.

Saat ini, Uniba memiliki sekitar 5.000 mahasiswa aktif, dengan kapasitas penerimaan tahunan sekitar 1.000 mahasiswa. Salah satu faktor pendukung daya tarik Uniba adalah program beasiswa penuh dari Pemerintah Provinsi Kaltim. Pemerintah provinsi memberikan beasiswa gratis untuk jenjang S1, S2, dan S3.

“Persyaratan utamanya adalah memiliki Kartu Keluarga Kaltim. Beasiswa ini dapat digunakan untuk kuliah di dalam maupun luar provinsi,” ujarnya.

Secara kelembagaan, Uniba juga menjalin kerja sama dengan sektor swasta dalam mendukung pendidikan, khususnya dengan perusahaan-perusahaan tambang yang beroperasi di Kalimantan Timur.

Salah satu contoh nyata adalah kolaborasi dengan Bayan Resources, sebuah perusahaan tambang yang setiap tahunnya mengalokasikan dana beasiswa sebesar Rp. 3 miliar untuk warga Kaltim.

Beasiswa ini langsung digunakan untuk membayar uang kuliah mahasiswa dan dicairkan setiap semester. Namun, pihak Uniba menetapkan kebijakan bahwa setiap mahasiswa hanya dapat menerima satu jenis beasiswa.

Ke depan, Rektor Uniba menyadari bahwa beasiswa tidak selalu cukup untuk membayar biaya kuliah. Banyak siswa yang sebenarnya mampu secara akademik, tetapi terkendala oleh keterbatasan ekonomi.

“Kadang bukan hanya soal uang kuliah, mahasiswa dari daerah terpencil seperti Kutai Barat atau Kutai Timur juga menghadapi tantangan tambahan seperti biaya sewa rumah,” katanya.

Isradi berharap adanya skema beasiswa lanjutan atau tambahan bagi mahasiswa yang benar-benar membutuhkan, khususnya menutupi kebutuhan hidup selama perkuliahan.

Kiprah di IKN
Yang menjadi salah satu kebanggaan terbesar Uniba, dengan alumninya yang tersebar di berbagai daerah dan sektoris, baik nasional maupun internasional. Sejak berdiri, Uniba telah berhasil mencetak lulusan-lulusan yang mandiri, kompeten, dan berdaya saing tinggi, mencinkan kualitas pendidikan serta pelatihan karakter yang diterapkan di kampus ini.

“Banyak alumni kami yang kreatif dan mandiri. Mereka tidak hanya menjadi tenaga kerja andal, tetapi juga banyak yang membuka usaha sendiri,” ujarnya.

Pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) sejak 2022 menjadi peluang strategis bagi Uniba. Para alumni Uniba telah terlibat langsung dalam berbagai proyek di IKN sejak awal.

Mahasiswa Uniba juga mendapatkan kesempatan besar untuk mag di proyek-proyek IKN. Dampak IKN sangat terasa, dengan pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur yang melonjak dan semangat belajar mahasiswa yang semakin meningkat. dan persaingan antarkampus menjadi lebih kompetitif.

Pemerintah pun mendukung penuh dengan menyediakan program pelatihan kerja gratis agar tenaga lokal siap diserap oleh proyek IKN.

“Dampak positif IKN ini sangat disarakan dunia usaha baik di sektor pariwisata, UMKM transportasi, perhotelan, dan sebagainya,” tambahnya.

Artikel Terkait