Dr Samsudin Rektor UNH Jambi
Dr. Samsudin S.Sos, M.IP, Rektor UNH Jambi

Dr. Samsudin S.Sos, M.IP, Rektor Universitas Nurdin Hamzah

Share

Dr. Samsudin, S.Sos., M.IP., mencatatkan sejarah sebagai rektor termuda di Pulau Sumatera saat dilantik menjadi Rektor Universitas Nurdin Hamzah (UNH) pada 9 Oktober 2024. Dengan visi membangun UNH sebagai institusi Salah satu contoh penerapan pendidikan unggul, ia menekankan pentingnya kolaborasi teknologi ini adalah sistem surat-menyurat berbasis digital yang dalam setiap aspek pengelolaan universitas.

Berkomitmen menciptakan lingkungan kerja yang kondusif, setiap elemen pengembangan universitas berperan aktif untuk mencapai tujuan bersama, terutama dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan daya saing.

Berbekal pengalamannya sebagai Kepala Lembaga Penjaminan Mutu, Samsudin memahami pentingnya manajemen kinerja, sistem pembelajaran, mutu pendidikan, dan akreditasi. Nilai-nilai integritas, termasuk kejujuran, tanggung jawab, dan pola pikir terbuka, menjadi pedoman dalam menjalankan amanah ini.

“Integritas adalah kunci utama kesuksesan. Tidak ada kepentingan pribadi, hanya untuk membawa UNH menjadi universitas yang unggul di Provinsi Jambi dan diakui secara nasional,” katanya.

Program Unggulan

Di bawah kepemimpinan Samsudin, program unggulan UNH difokuskan pada pengembangan kewirausahaan (entrepreneurship) berbasis digital. Dengan dukungan Fakultas Ilmu Komputer (Filkom) yang berorientasi pada teknologi, UNH berupaya mengintegrasikan solusi digital ke dalam sistem manajemen kampus. Salah satu contoh penerapan Salah satu contoh penerapan teknologi ini adalah sistem surat-menyurat berbasis digital yang diharapkan mampu mempercepat dan menyederhanakan proses administrasi di lingkungan universitas.

Samsudin juga mendorong pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) dengan meningkatkan jabatan fungsional dosen yang telah mengabdi lebih dari tiga tahun, serta mengupayakan kesempatan bagi mereka untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang S3 di universitas ternama, guna memperkuat kompetensi akademik dan meningkatkan mutu pendidikan di UNH.

“Sekarang rata-rata dosen sudah mengambil S3, beberapa di antaranya di UGM, Universitas Andalas (Unand), dan lainnya,” katanya.

Program lainnya yaitu peningkatan fasilitas, termasuk renovasi gedung dan perbaikan sarana prasarana, serta memperkenalkan program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) yang berasosiasi dengan pemerintah desa untuk meningkatkan kualitas pendidikan.

Kampus Ungu

Samsudin menjelaskan, nama Universitas Nurdin Hamzah (UNH) diambil dari nama orang tua pendiri yayasan. Nurdin Hamzah dikenal sebagai sosok dermawan dengan kontribusi besar di bidang pendidikan, sehingga pendirian universitas ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang luas bagi masyarakat.

UNH lahir dari penggabungan Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (STISIP) dan Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK), yang berada di bawah naungan Yayasan Dewi Nurdin Hamzah. Pada 3 September 2020, kedua institusi ini resmi berubah status menjadi Universitas Nurdin Hamzah, dengan dua fakultas, yaitu Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) dan Fakultas Ilmu Komputer (FILKOM).

Dikenal sebagai “kampus ungu” yang mengusung prinsip open-source, terbuka terhadap berbagai ide, inovasi, dan kolaborasi. Universitas ini menawarkan berbagai program pengembangan mahasiswa, termasuk University Study Club yang fokus pada pengembangan minat dan bakat, serta program yang menyediakan pelatihan Bahasa Inggris dan persiapan TOEFL.

Selain itu, bagi mahasiswa yang akan lulus, UNH menyediakan Career Development Center (CDC) serta program pengembangan kompetensi yang bekerja sama dengan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) untuk mempersiapkan mereka memasuki dunia kerja.

Jaringan Alumni

Saat ini jumlah student body UNH masih tergolong kecil, dengan sekitar 1344 mahasiswa, 70 dosen, dan 34 tenaga kependidikan (tendik), mengingat hanya terdapat 5 program studi (prodi) yang dimiliki, yaitu Sistem Informasi, Teknik Informatika, Teknologi Informasi, Ilmu pemerintahan, dan Ilmu Komunikasi.

Oleh karena itu, berbagai upaya dilakukan untuk meningkatkan jumlah mahasiswa, di antaranya melalui peningkatan sistem informasi berbasis teknologi, kerja sama dengan pemerintah dan swasta untuk mengadakan seminar atau sosialisasi kampus, pengabdian masyarakat, serta memperkenalkan program RPL (Rekognisi Pembelajaran Lampau). UNH juga berencana membuka prodi S2 Ilmu Pemerintahan pertama di provinsi Jambi.

Jaringan alumni yang tersebar di beberapa lembaga pemerintahan di Provinsi Jambi turut berperan sebagai sumber informasi terkait kampus kepada masyarakat. Dengan memperluas sebaran informasi dan menawarkan lebih banyak pilihan program studi, diharapkan dapat menarik lebih banyak calon mahasiswa, sehingga UNH mampu bersaing dengan perguruan tinggi lainnya.

“Dari segi pemanfaatan alumni bisa melalui kolaborasi untuk memperkenalkan kampus. Karena selain faktor kualitas pendidikan, jumlah mahasiswa juga berdampak ke akreditasi,” ujarnya.

Tantangan Pembiayaan

Meskipun mahasiswa menjadi sumber utama pendapatan universitas swasta, UNH tidak sepenuhnya mengandalkan uang kuliah. Kolaborasi dengan berbagai pihak juga merupakan strategi untuk mendapatkan sumber pendapatan tambahan. Salah satunya melalui program pengabdian masyarakat, seperti yang dilakukan di Kabupaten Muara Jambi, di mana dosen dikirim untuk memberikan pelatihan dan membuat website untuk masing-masing kecamatan di daerah tersebut.

Kerja sama ini tidak hanya bermanfaat bagi masyarakat sekitar, tetapi juga memberikan pemasukan bagi universitas. Selain itu, berbagai kerja sama dengan lembaga pemerintah dan organisasi lain juga menjadi sumber pendanaan yang penting bagi universitas.

“Pendapatan UNH ada yang bersumber dari mitra kerja yang sudah terjalin, jadi memang tidak 100% dari mahasiswa,” katanya.

Sebagai universitas swasta, peran yayasan sangat besar dalam mendukung pengelolaan, termasuk penyediaan fasilitas yang memadai. Misalnya, UNH sudah dilengkapi dengan teknologi canggih seperti drone dan kamera untuk menunjang kegiatan pembelajaran dan pengembangan kampus. Yayasan memberikan kebebasan penuh untuk melakukan inovasi dan perubahan, selama itu berdampak positif bagi universitas.

Selain itu, Samsudin juga menekankan pentingnya pemanfaatan teknologi untuk meningkatkan kualitas sistem administrasi dan layanan akademik. Dengan lokasi yang strategis di tengah kota, fasilitas yang lengkap, serta kerja sama dengan berbagai pihak, ia yakin UNH memiliki potensi besar untuk berkembang.

“Saya yakin 1 atau 2 tahun ke depan Universitas Nurdin Hamzah akan menjadi lebih baik dan bisa maju dengan kepemimpinan yang transparan dan terbuka,” tambahnya. Fathia Asti Amalia/SSA

Artikel Terkait