Secara akademik karena berasal dari pendidikan tinggi berstatus institut, sementara harus mengajar di pendidikan tinggi vokasi.
Tahun 2001 magang selesai, langsung berangkat ke Riau. Tiba di Rumbai kampusnya belum ada,lokasinya hanya tanah yang baru dirapikan dan tiang pancang. Pihak Yayasan Politeknik Caltex Riau sudah membuka penerimaan mahasiswa baru. Dadang langsung diamanahi menjadi ketua penerimaan mahasiswa baru.
Pada angkatan pertama, pendaftaran dimulai 5 Juni tahun 2001, dengan tiga program studi yakni D3 Teknik Komputer, D3 Teknik Elektronika, dan D3 Teknik Telekomunikasi. Tanggal 31 Agustus 2001 perkuliahan mulai berjalan dengan enam kelas.
Perjuangannya membangun sebuah institusi pendidikan dimulai dari membuat sistem, kurikulum dan persiapan lainnya, dengan dasar ilmu yang didapat dari magang, kemudian diadopsi, adaptasi lalu disesuaikan dengan kondisi situasi dan lingkungan di Rumbai yang kental dengan lingkungan oil and gas company. Ilmu dari tempat magang di kombinasikan dengan budaya industri hingga menjadi sebuah kurikulum yang merupakan ciri khas Politeknik Caltex Riau.
Sejak 1 Mei 2012, Dadang resmi menjabat sebagai direktur Politeknik Caltex Riau. Manajemen kampus yang sebelumnya banyak berasal dari pegawai dan pensiunan PT. Caltex Pacific Indonesia, dan kalangan industri, kini didominasi oleh para akademisi.
Hubungan dengan Caltex
Provinsi Riau kaya akan sumber daya alam, khususnya perminyakan. Merupakan penyumbang minyak terbesar di Indonesia. Riau juga kaya akan sumber daya alam di bidang pulp and paper juga perkebunan sawit. Di bidang oil and gas, merupakan industri yang cukup besar tetapi sumber daya manusia di lingkungan lokal itu tidak ada yang mendukung.
Pada tahun 1999 pemerintah provinsi Riau melalui Gubernur Saleh Yazid membuat kesepakatan dengan Baihaki Hakim sebagai presiden direktur PT Caltex pada saat itu, untuk menyiapkan sumber daya manusia, yang unggul di bidang perminyakan. Waktu itu fakultas teknik sangat jarang di Riau maka dibangunlah Politeknik yang disiapkan untuk mendukung industri yang ada.
Caltex yang menginisiasi politeknik tersebut dengan membiayai modal operasional dan kapital gedung, serta peralatan dan masih banyak lagi. Pemerintah provinsi Riau menyediakan lahan seluas 15 hektar. Politeknik Caltex didirikan secara mandiri sehingga tidak memiliki program ikatan dinas dengan PT. Caltex. Biaya kuliah di bayar mandiri oleh mahasiswa.
Meskipun demikian tahun pertama sampai kelima PT Caltex Pacific Indonesia masih turun tangan. Sejak awal kampus diorientasikan sebagai institusi swasta yang mandiri.Tahun 2007 secara finansial sudah benar-benar mandiri tapi nama Caltex tetap dipakai karena legasi. Secara historikal ikatan batin dengan PT. Caltex memang sangat mewarnai Politeknik ini.
Politeknik Caltex Riau awalnya bernaung di bawah Yayasan Politeknik Caltex. Setelah itu Caltex berubah menjadi PT Chevron Pacific indonesia, maka berubah menjadi Yayasan Politeknik Chevron. Dewan pembina yayasan adalah para mantan presiden direktur di PT Caltex dan PT Chevron. Selain itu ada juga mantan Gubernur Riau yang menjabat sebagai dewan pembina. Pengurus yayasan kebanyakan adalah para pensiunan pegawai PT. Caltex.
Dukungan Masyarakat
Di tahun pertama kampus menerima 175 mahasiswa sedangkan yang mendaftar 673 orang. Dengan SPP tiga juta rupiah per semester antusiasme warga Riau tetap tinggi. Dadang berpendapat bahwa berkuliah di perguruan tinggi vokasi tidak sepopuler universitas namun Politeknik Caltex tetap menjadi pilihan utama masyarakat Riau bahkan peminatnya semakin meningkat setiap tahun.
Awalnya dosen yang berangkat ke Riau sekitar 22 orang. Berasal dari tiga tempat magang yang berbeda. Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, Politeknik ATMI Solo dan Politeknik Negeri Bandung. Karena itu pendidikan D3 Teknik mesin kami sangat dipengaruhi oleh Politeknik ATMI. Dua Puluh dua orang dosen angkatan pertama yang bertahan hingga kini hanya setengah jumlahnya.
Sekarang ada sembilan puluh enam dosen selain instruktur dan tenaga kependidikan. Angkatan pertama memiliki 175 mahasiswa dengan 3 program studi, sekarang Politeknik Caltex memiliki 13 program studi. 12 program studi D4 satu program studi magister terapan. Tercatat mahasiswa aktif sebanyak 3.000 orang.
Akreditasi Unggul
Kebanggaan paling utama bagi Dadang ketika bisa menghasilkan lulusan berkualitas. Kedua mendapat kepercayaan dari industri dan masyarakat. Akreditasi dan ranking sebetulnya merupakan konsekuensi dari praktik baik yang dilakukan selama ini . Bagaimana mulai menerjemahkan visi misi sampai ke level paling rendah.
Jika memiliki visi unggul bagaimana itu bisa diterjemahkan sampai level petugas kebersihan. Bagi mereka memaknai unggul itu menjadi toiletnya unggul, lantainya kebersihannya unggul. Bagi Dadang artinya label akreditasi unggul dari BAN PT adalah stempel, tapi tekad mencapai unggul sudah diperjuangkan secara konsisten dan persisten dalam waktu yang cukup lama.
Tujuannya bukan dalam semata unggul akreditasi, tetapi juga unggul secara substansi. Mengimplementasikan budaya akademik, keramah tamahan, pelayanan terhadap stakeholder khususnya mahasiswa secara unggul. Jadi unggul adalah sebuah konsekuensi baik yang di dapat setelah melaksanakan proses dan praktik secara konsisten dan persisten.
Sejak awal para pendiri membangun kampus ini untuk menciptakan sumber daya manusia yang bisa berdaya saing. Utamanya masyarakat Riau agar dapat berdaya, khususnya di industri, Perusahaan multinasional yang ada di Riau. Agar bisa diterima di institusi ini cukup kompetitif. Bukan sekedar masalah kompetensi hard skill dan soft skill, masalah bahasa termasuk juga budaya industri harus dimiliki dengan baik.
Dalam kurikulum, meramu berbagai unsur menjadi satu. Melibatkan para pengajar dari industri dilakukan sejak awal berdiri. Lulusan pertama tahun 2005 bisa diterima di berbagai perusahaan, khususnya di oil and gas company.
“Waktu itu Caltex memiliki sekitar 5.000 hingga 6000 karyawan namun memiliki oil service sebagai bisnis partner sangat besar hampir sekitar 30.000 orang dengan perusahaan multinasional seperti Schlumberger dan Halliburton yang industrinya tersebar di 120 negara,” Kata Dadang.
Tahun 2005 beberapa sumur di Timur Tengah sedang mengalami masa pemulihan akibat Perang Teluk . Oleh perusahaan multinasional inilah alumni Politeknik Caltex dibawa ke timur tengah. Disana mereka bekerja dengan baik sampai sekarang.. Jejak alumni berada di 15 negara, yang kebanyakan bekerja pada perusahaan minyak dan gas dalam dan luar negeri terutama di Timur Tengah .
Visi ke Depan
Visi Politeknik Caltex waktu itu utamanya cukup berkiprah di Asean,karena Riau khususnya Pekanbaru dalam kesehariannya bergaul dengan warga Singapura, Malaysia dan Thailand . Mobilitas orang dan barang dari Pekanbaru ke tiga negara itu terjadi tiap hari. Berdasarkan data terakhir alumni Politeknik Caltex terdapat di 15 negara dan 54 perusahaan serta menjalani 18 bidang pekerjaan. Kompensasi ini jauh melebihi dosen- dosennya. Dadang sangat bangga dengan kiprah alumni .
“Ternyata yang kita lakukan selama ini memang bisa diterima dengan baik. Mereka beradaptasi dengan cepat, hanya butuh waktu paling lama 3 bulan setelah lulus dapat bekerja dengan kompensasi bisa berkali lipat dari UMR,” ujarnya.
Sektor Industri
Modal utama menjalankan institusi pendidikan tinggi adalah mengemas dan meracik kurikulum yang baik dan membangun jaringan. Tidak hanya kualitas tetapi juga harus relevan dengan perkembangan zaman. Kadang institusi membuat kurikulum yang terlalu hebat dan berkualitas tapi tidak relevan dengan kebutuhan.
Bekerjasama dengan sektor industri dengan menjunjung tinggi komitmen adalah hal yang sangat penting dan harus pertahankan. Pada awalnya kerjasama nampak seolah institusi pendidikan tinggi yang membutuhkan sektor industri, tapi disisi lain sebenarnya industri juga punya kebutuhan mendapatkan sumber daya manusia yang dibutuhkan.
Jadi hubungan kampus dengan sektor industri harus tetap berlangsung tidak hanya dalam konteks menerima kerja para lulusan terbaik. Politeknik Caltex pernah, menggeser semester magang karena mahasiswa harus pindah ke industri untuk kerja praktek dan bisa bergaul dengan ekspatriat yang bekerja di sektor industri bertaraf multinasional. Kampus memandang hasilnya luar biasa.
“Saya melihat bahwa mungkin ini keberuntungan kami, hubungan dengan industri sangat dekat sekali,” katanya.
Bermanfaat untuk Masyarakat, Target Mahasiswa Sampai 10 Ribu
Kampus harus menjaga hubungan baik dan menjaga kepercayaan yang diberikan oleh sektor industri. Melalui kegiatan kemitraan, harus dapat menunjukan sikap profesional, tercermin dari mahasiswa yang melakukan praktek kerja.
Selain akreditasi unggul menambah kualitas, memantapkan Politeknik Caltex Riau sebagai kampus berkualitas.
Menjaga kepercayaan tidak dapat dilakukan dalam waktu singkat tetapi seiring berjalan waktu. Saat akan beroperasi secara mandiri tidak laki terkait dengan PT. Caltex,telah mampu mandiri, secara finansial. Dengan cara menjalin kerjasama dengan pihak industri kampus mendirikan lembaga yang mengerjakan yang menerima pekerjaan pesanan industri.
Sekarang program ini diformalkan. Kampus memiliki perusahaan yang menjadi pintu untuk membantu income generate. begitu juga yang paling penting itu adalah bahwa si perusahaan itu yang memfasilitasi problem-problem di dunia industri yang akhirnya untuk diselesaikan, didesain, kemudian dibuat prototype-nya di kampus oleh dosen dan mahasiswa. Suatu pencapaian yang membahagiakan adalah sekarang, kegiatan di lab, selanjutnya kampus ingin membuat ekosistem penunjang. Ketika mendapat proyek pembuatan klaim pipa minyak kami menggandeng UMKM dan bengkel dengan standar tertentu.
Ketika membangun gedung atau fasilitas pendidikan, tidak hanya sekedar membuat call center, tetapi sebisa mungkin membangun sesuatu yang bisa menghidupi gedungnya sendiri dari sisi pemeliharaan. Sebagai penunjang, kampus aktif mengikuti hibah-hibah kompetitif.
Bermanfaat bagi Masyarakat
Dadang meyakini bahwa kampusnya baik dan berkualitas, relevan serta memberikan manfaat kepada para pengambil kebijakan. Alumni adalah karya utama yang memberikan dampak di bidang industri tetapi juga kepada masyarakat. Dengan bukti i lulusan yang sangat baik, menjadikan kepercayaan masyarakat menyekolahkan keluarga, tetangga atau saudara-saudara di Politeknik Caltex Riau.
Sebagai institusi kebanggaan,pemerintah daerah mulai melakukan investasi. Pemda Riau yang semula menyekolahkan warganya ke Pulau Jawa, sekarang menyekolahkan ke Politeknik Caltex. Sekarang diikuti juga oleh pemerintah kabupaten kota, tercatat lima kabupaten kota yang sudah mendaftar masyarakatnya untuk kuliah.
Di bidang industri beberapa karyawan nya difasilitasi beasiswa untuk melanjutkan studi di Politeknik Caltex. kepercayaan sektor industri tidak hanya terbuka untuk alumni, tetapi juga dengan menyekolahkan karyawannya guna menaikan kompetensi sumber daya manusia.
Politeknik Caltex Riau memiliki sekitar tiga ribu mahasiswa, pendaftar baru biasanya kisaran tujuh ratus hingga delapan ratus orang. Jika animo pendaftaran meningkat, kampus akan melakukan penambahan kuota mahasiswa. Kampus berencana menambah fasilitas pendidikan untuk menampung minat masyarakat yang semakin meningkat.
Pencapaian yang akan disasar adalah memiliki student body 10.000 orang sehingga dapat semakin memberikan manfaat yang lebih luas kepada masyarakat.
Dengan menyesuaikan kondisi saat ini, Dadang memproyeksikan akan tercapai di tahun 2040. Berdasar regresi yang dibuat dengan fasilitas dan kemampuan kampus per tahun. Dengan tetap mempertahankan status perguruan tinggi di bidang vokasi.