Kampus kampus yang dikunjungi itu antara lain Universitas Diponegoro Semarang, Universitas Negeri Semarang, Universitas Sebelas Maret, Surakarta dan Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto. Dalam kunjunganya ke Undip, Menteri Brian diterima Rektor Undip Prof. Dr. Suharnomo, S.E., M.Si. Di Undip Prof. Brian menekankan pentingnya kolaborasi antara perguruan tinggi dan industri untuk menciptakan lulusan yang siap menghadapi tantangan global. Juga mengapresiasi upaya Undip dalam mengembangkan riset yang aplikatif dan berkontribusi langsung pada masyarakat.
Di Universitas Negeri Semarang (Unnes), diterima oleh Rektor Unnes Semarang Prof. Dr. S Martono, M.Si. Di Unnes Prof Brian berdiskusi dengan para dosen serta mahasiswa mengenai inovasi dalam metode pembelajaran. Juga mendorong penerapan teknologi digital dalam proses belajar mengajar untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan aksesibilitas bagi seluruh lapisan masyarakat.
Menteri Brian juga mengunjungi beberapa universitas lain di Jawa Tengah, seperti Universitas Sebelas Maret (UNS) di Surakarta dan Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) di Purwokerto.
Di UNS, berdialog dengan mahasiswa dan dosen mengenai pentingnya kewirausahaan dan startup berbasis teknologi.
Sementara di Unsoed, menekankan peran universitas dalam pemberdayaan masyarakat pedesaan melalui program pengabdian dan penelitian terapan.
Komitmen Pemerintah
Melalui rangkaian kunjungan ini, Menteri Brian Yuliarto menegaskan komitmen pemerintah dalam mendukung peningkatan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia. Juga mendorong universitas untuk terus berinovasi, berkolaborasi, dan berkontribusi nyata bagi pembangunan bangsa.
“Pendidikan tinggi adalah kunci untuk mencetak generasi unggul yang siap menghadapi tantangan global,” katanya.
Kunjungan Prof. Brian ke kampus-kampus di Jawa Tengah mencerminkan komitmen pemerintah dalam memperkuat sinergi antara kementerian dan institusi pendidikan tinggi untuk mencapai tujuan bersama dalam memajukan pendidikan Indonesia.
Kemandirian Pangan
Sementara dalam Diskusi di Kementan, Mendikti Saintek Brian Yuliarto mendorong penguatan sinergi dengan perguruan tinggi untuk mendukung program swasembada pangan.
Dalam acara yang turut dihadiri oleh Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman serta sejumlah Rektor dan pemangku kepentingan dari berbagai perguruan tinggi, Menteri Brian menyoroti pentingnya peran strategis kampus dalam keberlanjutan teknologi dan pangan di Indonesia.
“Kampus bertanggung jawab melahirkan Sumber Daya Manusia yang andal. SDM akan menopang kemajuan teknologi, yang akan menopang lahirnya industri berbasis teknologi,” katanya.
Brian menggarisbawahi pentingnya penguatan industri pangan. Menurutnya, industri pangan harus dikuasai.
“Kita bisa menjadi negara super power di sektor pertanian, itulah keunggulan komparatif kita,” ujarnya.
Sebagai ujung tombak pengembangan kemandirian pangan, kampus harus berfokus pada dua strategi utama, yaitu peningkatan produktivitas dan hilirisasi. Brian juga menegaskan bahwa pengembangan ini merupakan tantangan besar sekaligus momentum bagi Indonesia untuk menjadi bangsa yang lebih bermakna.
Komitmen kerja sama tersebut untuk mendukung penelitian berkelanjutan yang akan dilakukan oleh tim khusus dari 30 perguruan tinggi yang memiliki Fakultas Pertanian.
Penelitian akan berfokus pada sepuluh komoditas pertanian dengan produktivitas rendah, yaitu padi, jagung, bawang putih, tebu, sapi, kedelai, pupuk, ubi kayu, gandum, dan kentang.