Hingga 1965 mahasiswanya 200-an orang. Karena ada pergolakan politik, lalu digabung dengan Akademi Pembangunan Nasional (APN) Yogyakarta. Pada 1968 berubah nama menjadi Perguruan Tinggi Pembangunan Nasional (PTPN) Veteran Cabang Jawa Timur.
Pada 1976-1994 beralih status sebagai perguruan tinggi kedinasan di bawah Departemen Pertahanan Keamanan. Pada 1977 berganti nama menjadi UPN Veteran Cabang Jawa Timur. Tahun 1995, menjadi perguruan tinggi swasta (PTS), di bawah Yayasan Kejuangan Panglima Besar Soedirman (YKPBS), dibina Departemen Pertahanan Keamanan.
Menurut AkhmadFauzi, pada 2007, UPN Veteran Jawa Timur beroperasi di bawah Yayasan Kesejahteraan Pendidikan dan Perumahan (YKPP), dalam pembinaan Kementerian Pertahanan. Kemudian pembinaan dialihkan ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Pada 6 Oktober 2014, berubah status menjadi perguruan tinggi negeri (PTN).
“Inilah keunikan UPN Veteran Jawa Timur. UPN itu singkatan plesetannya adalah universitas paling negeri. Karena dalam sejarahnya, pernah dialihstatuskan sebagai PTN sebanyak dua kali,” katanya.
Menuju PTNBH
Empat tahun pertama sebagai PTN, UPN Veteran Jawa Timur, merupakan Satuan Kerja (Satker) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Saat ini, berstatus sebagai PTN Badan Layanan Umum (BLU). Mencapai sejumlah prestasi, peringkat 1.001-1.500 THE Impact Ranking 2024 untuk perguruan tinggi dunia. Tiga tahun berturut-turut sebagai PTN BLU terbaik dalam kinerja. Juga top 10 universitas yang alumninya paling cepat memperoleh pekerjaan.
Sebagai PTN BLU yang mampu membayar tercepat remunerasi kepada dosen, tenaga kependidikan, tenaga administrasi, dan tenaga teknis di lingkungannya. Dengan status akreditasi A sejak 2016, dan terakreditasi Unggul dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) pada Februari 2025.
Pada tahun 2023ada dua program studi (prodi) di kampus seluas sekitar 21 hektare beralamat di Jalan Raya Rungkut Madya Nomor 1, Gunung Anyar, Surabaya itu yang terakreditasi Unggul, Teknik Industri dan Ekonomi Pembangunan. Juga mencapau predikat terbaik dalam implementasi penjaminan manajemen mutu perguruan tinggi. Serta, memiliki Sertifikat ISO 9001- 2008 dan AIWA 2 di bidang sistem manajemen mutu.
“Oleh karena itu, ke depan UPN Veteran Jawa Timur berencana mengajukan peningkatan status menjadi PTN Berbadan Hukum,” tegasnya.
Kiat Menjadi Unggul
Akhmad Fauzi meyakini, sumber daya manusia (SDM) dan infrastruktur akan menjadi pendorong utama dalam pengembangan institusi. Saat pertama kali menjadi rektor (2018), SDM yang menjadi prioritas perhatiannya. Saat itu, UPN Veteran Jawa Timur memiliki 300 dosen. Ada dua strategi, meningkatkan kualitas pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi berbarengan dengan pengangkatan tenaga dosen yang masih fresh.
Dosen-dosen muda bahkan dikuliahkan ke luar negeri. Seiring penambahan dosen secara kualitas dan kuantitas, secara bertahap dapat mengantisipasi jumlah mahasiswa yang semula saat dia diangkat rektor di kisaran 10.000, kini sudah di kisaran 28.000.
Pada perkembangannya kini, rasio antara dosen dan mahasiswa relatif ideal. Sebagian dosen masih kuliah di luar negeri, beberapa orang sudah selesai dan pulang. Pihaknya baru-baru ini menerima 25 lulusan S3. Juga mengangkat dosen-dosen luar negeri, antara lain dari Amerika Serikat, Australia, Jepang, dan India. Mereka rata-rata sudah profesor. Jumlahnya delapan orang.
“Ini konsekuesin makin banyaknya mahasiswa dari luar negeri. Saat ini, ada 87 orang,” katanya.
Kolaborasi
Internasional
Saat awal menjadi PTN, UPN Veteran Jawa Timur memiliki 21 prodi. Sekarang sudah berkembang menjadi 40. Terdiri atas 8 Fakultas, yaitu Arsitektur & Desain, Ekonomi & Bisnis, Ilmu Sosial & Politik, Hukum, Pertanian, Teknik, dan Kedokteran.
Separuh prodi tersebut telah menerapkan kurikulum berbasis internasional. Prodi-prodi yang telah diakreditasi minimal Baik Sekali dan Unggul bisa diinternasionalkan. Prodi-prodi tersebut dipersiapkan untuk memperoleh mahasiswa luar negeri. Harus ada kolaborasi internasional. Dosen-dosennya pun berkelas internasional. Bisa dosen asing atau dosen Indonesia yang mempunyai pengalaman internasional.
Untuk kelas-kelas internasional dipakai pengantar bahasa Inggris. Mahasiswa luar negeri di UPN Veteran Jawa Timur itu tersebar di sejumlah prodi. Kelas yang mereka masuki khusus kelas yang berbahasa Inggris. Adapun mahasiswa Indonesia masuk di kelas reguler. Kalau ingin masuk kelas yang ada mahasiswa internasionalnya, mereka pun bisa mengikuti proses perkuliahan dalam bahasa Inggris.
Mahasiswa UPN Veteran Jawa Timur juga busa mengikuti Indonesian International Student Mobility Award (IISMA). Beasiswa pertukaran mahasiswa ke luar negeri untuk belajar selama satu semester. Ternyata berjumlah relatif banyak, nomor tiga se- Indonesia
“Tahun 2024 ada 12 mahasiswa yang belajar selama satu semester ke luar negeri. Tetapi yang tetap stay di Indonesia dan mengikuti kuliah di luar negeri secara online ada 300-an orang,” paparnya.
Kampus
Bela Negara
Ada kebijakan Prof Akhmad Fauzi sejak awal sebagai rektor, yaitu 80% mahasiswa berasal dari wilayah Jawa Timur. Dan, 20% dari luar provinsi tersebut serta daerah terluar, terpencil, dan tertinggal (3T). Komposisi demikian tetap berlaku saat ini.
Tahun akademik 2024/2025 jumlah pendaftar 43.000 calon mahasiswa baru. Baru pertama kali mengikuti Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP) pada 4-18 Februari 2025. Ada kenaikan jumlah pendaftar 6,7%. Nantinya akan diterima 6.600 mahasiswa baru per tahun.
Bersama UPN Yogyakarta dan Jakarta, UPN Jatim merupakan Kampus Bela Negara. Ini kekhasan yang membedakan dari kampus-kampus kain. Karena itu, ada kurikulum yang mengarah pada kepentingan negara. Dan, ada pendampingan dari Kementerian Pertahanan.
Pada semester 1, 2, dan 3 ada penetapan kurikulum bela negara. Harapannya ada pembiasaan diri dengan penerapan nilai-nilai bela negara.
“Bisa dimulai dari cinta Tanah Air dalam wujud sederhana. Seperti membersihkan sampah yang berada di tempat tidak seharusnya,” katanya.
Alumni sekitar 65.000 orang. Ada yang mengekspresikan spirit bela negaranya dengan mengabdi di pemerintahan. Ada yang menjatuhkan pilihan untuk menjadi anggota Polri dan TNI. Serta, banyak yang berkecimpung di profesi lain, termasuk jadi wirausahawan.
Akhmad Fauzi mengatakan, dalam lima tahun terakhir ini Prodi Ilmu Komunikasi, Manajemen, dan Hukum, tidak pernah turun jumlah peminatnya. Prodi Ilmu Komunikasi berada di Fakultas Ilmu Sosial & Politik (FISIP). Adapun Prodi Manajemen di Fakultas Ekonomi & Bisnis (FEB). Serta, di Fakultas Hukum ada Prodi Hukum Islam, Hukum Adat, Hukum Tata Negara, Hukum Pidana, Hukum Perdata, Hukum Agraria, dan Hukum Internasional.
Ke Arah PTNBH
Terkait dengan target ke arah PTNBH, tutur Prof Akhmad Fauzi, universitas yang dipimpinnya mempunyai beberapa andalan. Hasil riset relatif baik. Paten hak kekayaan intelektual mendekati angka 900-an, dan esain industri ada 200-an.
Sudah diimplementasikan di seluruh Indonesia. Ada 105 kabupaten di daerah 3T yang sudah menerapkan hasil-hasil produk kreatif dan inovatif UPN Veteran Jawa Timur. Masyarakat nelayan di Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara tidak lagi hanya menjual ikan mentah. Berkat kemampuan pihaknya membuat mesin pengolah abon dan mesin pembuat kecap dari ikan. Mereka menjual kedua produk itu yang bernilai jual lebih tinggi.
Di Kabupaten Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur, dekat Australia. Di situ menjadi pusat produksi kelapa dan garam. Pihak UPN Veteran pun merekayasa mesin pengolah, sehingga masyarakat setempat bisa menjual produk dengan kualitas yang bisa bersaing di pasaran.
Ada 200-an inovasi mesin yang bermanfaat di dunia industri. Ini bisa bisa dikerjasamakan dengan beberapa perusahaan. Diharapkan bisa dihasilkan fee dan ada hilirisasi dari hasil itu. UPN Veteran Jawa Timur juga memiliki pabrik air minum mineral, apel celup (produk diversifikasi apel kering yang dapat diseduh sehingga dihasilkan sari buah instan), kosmetik dan lain-lain. Harapannya, aset itu bisa disewakan.
“Ada pula kepemilikan kebun seluas 20 hektare di Wonosalam, Jombang, Jawa Timur yang bisa dijadikan revenue generating. Ini nanti berpotensi mendorong pertumbuhan PTNBH,” tambahnya.