Kiprah MIND ID Bangun Peradaban Masa Depan

Share

Indonesia tengah berada di titik balik sejarah. Tahun 2045 akan menjadi tonggak satu abad kemerdekaan sekaligus momentum pembuktian untuk menjadi kekuatan ekonomi baru dunia. Visi Indonesia Emas 2045 mencanangkan sasaran ambisius—pendapatan per kapita mencapai US$ 30.000, kontribusi sektor manufaktur sebesar 28 persen dari PDB, serta peningkatan kualitas hidup masyarakat secara merata.

Untuk mencapai tujuan tersebut, Indonesia membutuhkan penggerak yang kuat dan sistem ekonomi yang terintegrasi. Salah satu caranya adalah memperkuat sektor industri manufaktur yang berbasis pada sumber daya alam nasional.

Dengan kata lain, semua potensi dari sektor hulu hingga hilir harus dikelola secara strategis dan memiliki nilai tambah tinggi. Sektor pertambangan, yang selama ini dikenal dengan ekspor bahan mentah, kini diarahkan menjadi tulang punggung ekonomi baru.

Sumber daya mineral yang sebelumnya diekspor dalam bentuk mentah, sekarang dan ke depannya akan terus diolah di dalam negeri untuk menjadi bahan baku industri manufaktur strategis, baik untuk kebutuhan nasional maupun global.

“Dengan ini, kita semua berharap peningkatan nilai tambah, penyerapan tenaga kerja, dan peningkatan pendapatan masyarakat menjadi hasil nyata. Semua itu adalah bagian dari mimpi besar Indonesia untuk mencapai kejayaannya di 2045,” sebut Corporate Secretary MIND ID Pria Utama, Rabu (23/7/2025).

Dari Konsolidasi Hingga Integrasi Proyek Hilirisasi

Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, pemerintah membentuk MIND ID. Pria menjelaskan bahwa MIND ID pertama kali didirikan pada 2017 sebagai inisiatif untuk menyatukan kekuatan industri pertambangan nasional.

Entitas ini mengonsolidasikan PT Aneka Tambang Tbk, PT Bukit Asam Tbk, PT Timah Tbk, dan PT Indonesia Asahan Aluminium (INALUM). Tujuan utamanya adalah mengintegrasikan seluruh aset tambang milik negara, memperkuat daya saing global, dan membangun rantai nilai industri berbasis sumber daya alam mineral dan batu bara.

Pada 2018, MIND ID semakin diperkuat dengan bergabungnya PT Freeport Indonesia, yang akan diikuti oleh PT Vale Indonesia Tbk pada 2024.

Akuisisi mayoritas dua perusahaan strategis ini memperkokoh posisi MIND ID dalam hilirisasi mineral nasional, terutama untuk bauksit, nikel, tembaga, timah, dan batu bara yang mendukung program transisi energi global.

Setelah konsolidasi, MIND ID melanjutkan misinya mengintegrasikan rantai pasok hilirisasi. Menurut Pria, hilirisasi bukan hanya kebijakan industri tetapi juga mandat strategis untuk mengoptimalkan pengelolaan sumber daya alam guna mendorong ekonomi domestik.

Salah satu proyek hilirisasi yang dijalankan adalah integrasi rantai pasok aluminium, mulai dari pengolahan bauksit di Mempawah dengan target produksi 1,47 juta ton bauksit per tahun dan Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) yang menghasilkan 1 juta ton alumina per tahun.

Sebagai kelanjutan, MIND ID sedang mengembangkan smelter aluminium berkapasitas 600 ribu ton per tahun dan SGAR Fase II dengan kapasitas tambahan 1 juta ton alumina per tahun.

Selain menarik investasi, integrasi proyek ini menciptakan nilai ekonomi yang signifikan di Indonesia. Sebagai contoh, 1 ton bauksit yang awalnya bernilai sekitar US$ 40 dapat meningkat menjadi sekitar US$ 575 dalam bentuk alumina, dan kembali naik hingga US$ 2.700 per ton dalam bentuk aluminium.

Setiap proyek juga mendorong penyerapan puluhan ribu tenaga kerja, baik langsung maupun tidak langsung, serta membuka peluang bagi berbagai kegiatan ekonomi baru di masyarakat daerah.

Di sektor nikel, program hilirisasi juga mendukung ekosistem industri baterai EV. Melalui Konsorsium ANTAM bersama Indonesia Battery Corporation dan perusahaan joint venture seperti CATL, Brunp, dan Lygend, mineral nikel di Indonesia diolah lebih optimal untuk menjadi bahan baku yang mendukung industri domestik.

Salah satu proyek utama adalah kawasan industri Feni Haltim (FHT) di Halmahera Timur, yang mencakup lima subproyek utama, mulai dari pertambangan nikel berkapasitas 10 juta ton per tahun, RKEF (Rotary Klin Electric Furnace) berkapasitas 88 ribu ton FeNi per tahun, hingga HPAL (High Pressure Acid Leach).

dengan kapasitas 55 ribu tonMHP per tahun, Material Baterai Katoda kapasitas pertahun sebesar 16 ribu ton Ni Nikel Sulfat, 30 ribu tonNi Prekursor, dan 30 ribu ton Ni Material Aktif Katoda,serta daur ulang baterai senilai dengan kapasitas 20ribu ton per tahun.

Sementara satu proyek lainnya berlokasi di Kabupaten Karawang, yakni Proyek Sel Baterai dengan kapasitas 15 GWh. Enam proyek terintegrasi mendatangkan investasi senilai USD 5,9 miliar,

dan akan menyerap sekitar 8.000 tenaga kerja secara langsung dan menciptakan lapangan kerja tidak langsung bagi sekitar 35.000 orang guna mampu menjadi penggerak ekonomi daerah.

Peran Strategis dan Komitmen Keberlanjutan MIND ID

Pria meneruskan, MIND ID konsisten memastikan bahwa hilirisasi seluruh Anggota sejalan dengan prinsip keberlanjutan. Setiap aktivitas operasional mulai dari eksplorasi, tambang, operasional pengolahan, logistik, hingga pascatambang dijalankan secara bertanggung jawab dan dengan tata kelola yang baik.

Dalam tiga tahun terakhir (2022–2024), MIND ID berhasil menurunkan 838 ribu ton CO₂ ekuivalen (ktCO₂e), melampaui target kumulatif sebesar 771
ktCO₂e.

Ini merupakan hasil dari integrasi program operasional yang ditujukan agar setiap aktivitasnya ikut berkontribusi dalam meminimalkan dampak ekologi, khususnya dengan penurunan emisi GRK di sisi operasional.

Salah satu inisiatif yang memberikan dampak besar adalah penggantian bahan bakar dari High-Speed Diesel (HSD) ke Liquefied Natural Gas (LNG) oleh INALUM. Inisiatif ini di fasilitas baking plant Kuala Tanjung berhasil mengurangi emisi karbon hingga 3.700 tCO₂e per tahun.

Selain itu, ada juga elektrifikasi alat berat seperti Bucket Wheel Excavator (BWE) dan dump truck bertenaga listrik untuk pengangkutan batu bara di Tanjung Enim, yang mampu menekan emisi sebesar 5.200 tCO₂e per tahun.

Dalam program pascatambang, Grup MIND ID telah mereklamasi lebih dari 10.800 hektare lahan bekas tambang dan menanam lebih dari 11,1 juta pohon pada 2024. Langkah ini menjadi kontribusi nyata dalam mendukung target net zero emission (NZE) dan pelestarian lingkungan di sekitar daerah tambang.

Salah satu proyek yang sukses adalah reklamasi Vale Indonesia, yang menanam lebih dari 80.000 pohon kayu hitam (eboni), menjadikannya kawasan konservasi eboni terbesar di dunia. Mereka juga melindungi kupu-kupu endemik Cethosia myrnia sebagai bagian dari pelestarian fauna.

Di Bangka Belitung, PT Timah berhasil menciptakan Kampoeng Reklamasi Air Jangkang sebagai destinasi wisata lingkungan dan agrowisata berbasis masyarakat. Dari ahan bekas tambang seluas 36,6 hektare, kawasan ini telah memperkaya populasi satwa endemik seperti siamang, owa jawa, dan kukang.

“Kami konsisten memastikan bahwa kegiatan pertambangan dijalankan secara bertanggung jawab. Karena itu, setiap langkah dan kegiatan yang dijalankan selalu ditujukan,

dibarengi dengan kesadaran penuh untuk dapat meminimalkan dampak lingkungan, serta disertai dengan berbagai program pascatambang. Agar kelak, lingkungan dan alam Indonesia tetap lestari dan dapat diwariskan kepada anak cucu kita di masa depan,” katanya.

Masa Depan Peradaban Indonesia
Pria menegaskan bahwa MIND ID akan tetap konsisten dalam membangun peradaban industri baru di Indonesia. Hilirisasi menjadi dasar untuk menciptakan ekosistem mineral nasional yang berdaulat, utuh, dan berkelanjutan.

Hilirisasi bukan hanya program untuk meningkatkan nilai tambah ekonomi, tetapi juga proyek kebangsaan untuk mewujudkan kedaulatan, kemandirian, dan kemakmuran rakyat.

Sebagai katalisator, MIND ID terus berupaya menjembatani kekayaan alam dengan potensi industri demi memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi bangsa.

Di tengah transisi energi global dan persaingan mineral strategis, Indonesia tidak akan hanya menjadi penonton. “Kami percaya, kemajuan suatu negara dapat terwujud melalui kehadiran dan kontribusi nyata sektor pertambangan.

Dengan MIND ID di garis depan, hilirisasi bukan lagi sekadar wacana. Indonesia sedang dibangun, langkah demi langkah mendekati masa kejayaan Indonesia Emas 2045,” tutup Pria Utama.

MIND ID Role Model Pertambangan Hijau

Pengamat Tambang dan Energi Ferdy Hasiman memberikan apresiasi terhadap sejumlah perusahaan tambang besar dan BUMN yang dinilai telah Grup MIND menunjukkan komitmen yang kuat terhadap praktik pertambangan berkelanjutan.

Mereka konsisten menjalankan pertambangan yang bertanggung jawab dan memberikan dampak positif bagi lingkungan serta sosial di sekitar wilayah operasionalnya.

“Saya telah menyaksikan langsung wilayah operasi mereka, mulai dari reklamasi bekas tambang, konservasi lingkungan, hingga pemberdayaan masyarakat. Ini bukti nyata bahwa tambang tidak harus identik dengan kerusakan,” ujar Ferdy.

Ia mencontohkan PT Freeport Indonesia, yang tetap melakukan reklamasi lubang tambang open-pit meskipun sudah tidak beroperasi sejak 2019. Penanaman rumput dan pemulihan lahan terus dilakukan sesuai regulasi.

INALUM juga berhasil merehabilitasi Daerah Aliran Sungai (DAS) di kawasan Danau Toba serta melakukan reklamasi pascatambang seluas 7.200 hektar, yang mendapat catatan positif. PT Aneka Tambang Tbk (ANTAM) bahkan telah menanam hampir 5 juta pohon di area pascatambang dan pesisir dalam kurun waktu 10 tahun.

“Ketika perusahaan memiliki niat dan sistem yang benar, hasilnya juga akan terasa, baik untuk lingkungan maupun masyarakat,” jelasnya.

Artikel Terkait

Scroll to Top