PT Pegadaian

Damar Latri Setiawan – Layani Simpanan, Pembiayaan, Perdagangan, dan Titipan Emas

Share

PT. Pegadaian merupakan satu-satunya perusahaan jasa keuangan non-bank di Indonesia yang identik dengan emas. Perusahaan ini telah menunjukkan perkembangan yang signifikan dengan pendapatan yang didominasi oleh layanan gadai emas mencapai lebih dari 80% dari total bisnis perusahaan.

Hingga Februari 2025, saldo tabungan emas investasi nasabah yang dipercayakan di Pegadaian tercatat mencapai lebih dari 11 ton. Kinerja ini meningkat lebih dari 30% secara year-on-year (YoY). Selain itu, pada tahun 2024, Pegadaian berhasil melakukan penjualan emas sebesar 9 ton.

Dirut PT Pegadaian, Damar Latri Setiawan menjelaskan bahwa emas menjadi safe haven yang diminati oleh masyarakat karena nilainya yang terus meningkat dan tidak tergerus oleh inflasi. Oleh karena itu,

Pegadaian memanfaatkan peluang tersebut untuk mengembangkan bisnis di bidang investasi emas, seperti cicil emas, arisan emas, dan tabungan emas yang dapat dikelola secara digital.

“Kami berusaha memberikan solusi kepada masyarakat agar dapat berinvestasi emas dengan cara yang mudah, cepat, dan aman,” katanya.

Bank Emas Pertama
Sebagai bagian dari program Asta Cita Presiden dan Wakil Presiden, Pegadaian berfokus menjalankan Kegiatan Usaha Bulion (Bullion Services) untuk mendukung perekonomian dan industrialisasi Indonesia.

Berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 17 Tahun 2024, kegiatan usaha berkaitan dengan emas yang dilakukan oleh lembaga jasa keuangan seperti sektor perbankan, pasar modal, perasuransian, dana pensiun, modal ventura, lembaga keuangan mikro, lembaga pembiayaan, dan lain-lain.

Kegiatannya dapat berupa simpanan emas, pembiayaan emas, perdagangan emas, atau penitipan emas. Pada 23 Desember 2024, PT Pegadaian telah mendapatkan izin untuk menyelenggarakan Kegiatan Usaha Bulion yang tertuang dalam surat OJK No. S-325/PL.02/2024, menjadikannya sebagai Bank Emas pertama di Indonesia.

Kegiatan usaha ini menerapkan konsep yang serupa dengan perbankan konvensional, tetapi logam mulia emas sebagai mata uangnya. Layanannya mencakup Deposito Emas, Pinjaman Modal Kerja Emas, Jasa Titipan Emas Korporasi, dan Perdagangan Emas, yang dapat diakses melalui outlet Pegadaian dan aplikasi Pegadaian Digital.

Pembentukan Bank Emas sejalan dengan salah satu target besar pemerintah yaitu meningkatkan posisi Indonesia sebagai produsen emas dunia dari peringkat ke-8 menjadi ke-5 pada tahun 2045.

Hal ini didukung dengan beroperasinya smelter Freeport di Gresik yang mampu meningkatkan produksi emas dari rata-rata 100- 110 ton menjadi 160 ton per tahun. Selain itu, Pegadaian juga berperan penting dalam meningkatkan ekspor perhiasan emas yang ditargetkan naik dari posisi ke-9 menjadi ke-7 di dunia.

Damar menyebutkan bahwa Bank Emas juga bertujuan menjadi sumber pembiayaan baru bagi pelaku bisnis untuk membuka atau memperluas usahanya, yang nantinya akan dapat meningkatkan perekonomian dan menciptakan lapangan kerja baru.

“Bank Emas diharapkan dapat meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi dan menyerap lebih dari 1% emas idle untuk dimonetisasi,” tambahnya.

Animo Masyarakat
Kehadiran Bank Emas disambut dengan antusias oleh masyarakat, terbukti dalam waktu dua minggu setelah diluncurkan, produk Deposito Emas tercatat mencapai 300 kilogram emas.

Bahkan, hanya dalam satu hari setelah peresmian oleh Presiden RI Prabowo Subianto pada 26 Februari 2025, saldonya telah mencapai 500 kilogram. Hal
ini menunjukkan besarnya minat masyarakat terhadap layanan Bank Emas Pegadaian yang terus berkembang.

Deposito emas memang menjadi produk andalan Bank Emas Pegadaian yang menawarkan penyimpanan emas berdasarkan kesepakatan dengan nasabah. Keamanan layanan ini terjamin dengan adanya asuransi emas dan tenor deposit yang fleksibel dengan imbal hasil.

Damar berharap produk lainnya, seperti Pembiayaan Modal Kerja Emas, Perdagangan Emas, dan Jasa Titipan Emas Korporasi, juga dapat memberikan solusi bagi masyarakat untuk memanfaatkan aset emas mereka.

“Jadi aset yang tadinya hanya berada di bawah bantal bisa dikeluarkan untuk dititipkan ke Pegadaian,” ujarnya.

Keunggulan Pegadaian
Bank Emas Pegadaian memiliki keunggulan dibandingkan produk investasi emas lainnya karena telah beroperasi di sektor emas selama lebih dari 123 tahun. Sejak 2008,

Pegadaian sukses menawarkan produk investasi emas yang terintegrasi dengan produknya yang lain, termasuk peluncuran Tabungan Emas pada 2015.

Operasional Bank Emas Pegadaian diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang memastikan bahwa layanan Bank Emas berjalan dengan aman, sehingga memberikan kenyamanan dan perlindungan kepada nasabah.

Hal inilah yang membedakannya dengan layanan investasi emas lain di pasar, karena emas yang disimpan dan diinvestasikan Pegadaian terjamin sesuai standar yang ditetapkan dan aman bagi nasabah.

Selain itu, nasabah dapat dengan mudah melakukan transaksi melalui aplikasi Pegadaian Digital yang telah dilengkapi fitur produkproduk Pegadaian.

“Nasabah dapat dengan mudah meningkatkan investasi maupun memonetisasi investasi melalui aplikasi Pegadaian Digital,” katanya.

Cadangan Emas
Pada 2024, Pegadaian berhasil menjual lebih dari 9 ton emas melalui produk Cicilan Emas dan Tabungan Emas, dengan outstanding loan emas tercatat sebesar Rp 76,4 triliun. Omset Cicil Emas mencapai sekitar Rp 9,2 triliun, sementara omset Gadai Emas mencapai Rp. 240,5 triliun.

Pegadaian juga mengelola 10,3 ton emas dalam Tabungan Emas dan satu ton emas dalam Titipan Emas Korporasi, serta total saldo Gadai Emas sebanyak 90 ton.

Sejak memperoleh izin Bank Emas, Pegadaian telah mengumpulkan lebih dari 340 kg emas dalam Deposito Emas. Harapannya masyarakat akan semakin tertarik untuk berinvestasi emas dengan berbagai keuntungan yang ditawarkan. sehingga Bank Emas dapat mencapai tujuan hilirisasi dan optimalisasi pengelolaan emas dalam negeri.

Ke depan, menurut Damar Pegadaian akan terus mengembangkan Bank Emas sesuai dengan peraturan yang ditetapkan oleh OJK, termasuk menjalankan kegiatan seperti paper gold dan transaksi gold derivatif.

Pengembangan ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam memperkuat ekosistem investasi emas dan mendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

“Bank Emas menjadi sumber pertumbuhan baru bagi Pegadaian,” tambahnya.

Artikel Terkait

Scroll to Top