Ir. Lamhot Sinaga - Wakil Ketua Komisi VII DPR RI

Wakil Ketua Komisi VII DPR RI – Jadikan Jagung Primadona Dorong Wisata Danau Toba

Share

Ir. Lamhot Sinaga terpilih sebagai Anggota DPR RI dari Dapil Sumatera Utara II mewakili Fraksi Partai Golkar sejak 2019. Kepercayaan publik kembali diraihnya pada Pemilu 2024, dengan perolehan suara tertinggi di dapil tersebut, hampir 160.000 suara.

Selama periode pertama di DPR RI 2019–2024, ia benar-benar memanfaatkan waktunya sebagai wakil rakyat dengan turun langsung ke daerah pemilihan yang luas, mencakup 19 kabupaten/kota.

Ia selalu berupaya menemui masyarakat yang diwakilinya, kecuali pada masa pandemi Covid-19. Hingga akhir 2021, kegiatan kunjungan memang terbatas, tetapi komunikasi dengan konstituen tetap dilakukan melalui pertemuan daring.

Setelah pandemi, sejak awal 2022, ia kembali rutin menemui masyarakat. Karena konsistensinya, masyarakat menobatkannya sebagai ‘Pejuang Aspirasi’ karena dinilai selalu mendengarkan, memperjuangkan, dan berupaya mewujudkan kebutuhan mereka.

Sebagian besar penduduk di Dapil Sumatera Utara II adalah petani. Namun, kondisi ekonomi mereka masih relatif lemah, dan kegiatan pertanian belum sepenuhnya didukung oleh mekanisasi.

Ketersediaan alat dan mesin pertanian (alsintan) masih sangat terbatas. Oleh karena itu, pada periode awalnya di DPR, ia fokus mengoptimalkan berbagai bantuan alsintan dan program aspirasi agar para petani dapat lebih terbantu dalam meningkatkan produktivitas pertanian mereka.

DPR Jagung
Salah satu keberhasilan yang diperjuangkan Ir. Lamhot Sinaga adalah terkait komoditas jagung. Pada saat itu, jagung belum memiliki nilai ekonomi yang baik bagi petani, bahkan kebutuhan pakan ikan dan ternak masih bergantung pada jagung impor.

Saat duduk di Komisi VI, ia memperjuangkan penghentian impor jagung, yang akhirnya direspons pemerintah dengan kebijakan stop impor. Ia lalu mendorong peningkatan produksi jagung di daerah pemilihannya dengan menyalurkan bibit unggul dan alat pemipil jagung, menggantikan cara manual.

Ia juga meyakinkan masyarakat bahwa jagung memiliki potensi nilai ekonomi tinggi, sehingga petani terdorong menanam lebih banyak untuk mencapai swasembada jagung.

Awalnya, ia mendapat banyak kritik dan dijuluki DPR Jagung, namun ia tetap gigih. Sebelum kebijakan ini, harga jagung hanya Rp1.500 per kilogram, namun naik menjadi Rp4.500 hingga Rp6.000 per kilogram setelah impor dihentikan.

Hal ini mendorong masyarakat beralih menanam jagung. Di Kabupaten Humbang Hasundutan, misalnya, luas areal jagung meningkat dari 5.000 hektare menjadi 35.000 hektare setelah harga stabil. Para petani pun mulai berbondong-bondong menanam jagung di berbagai wilayah.

“Artinya, para petani berduyunduyun menanam jagung, dan tidak hanya di satu kabupaten yang saya dorong,” tegasnya.

Potensi Danau Toba
Sebagai Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Ir. Lamhot Sinaga merasa bahwa posisinya saat ini membuatnya lebih dekat dengan masyarakat melalui berbagai program.

Mitra kerja Komisi VII meliputi Kementerian UMKM dan Kementerian Pariwisata, yang sejalan dengan kebutuhan daerah pemilihannya di kawasan Danau Toba.

Danau Toba telah ditetapkan sebagai Destinasi Super Prioritas (DSP) untuk dikembangkan menjadi tujuan wisata kelas dunia. Namun, kenyataannya, masyarakat di tujuh kabupaten sekitar Danau Toba masih menggantungkan hidup dari pertanian sebagai sumber utama penghasilan.

Belum banyak yang merasakan manfaat ekonomi dari pariwisata, berbeda dengan Bali, di mana mayoritas masyarakatnya hidup dari sektor tersebut.

Oleh karena itu, ia mendorong agar pariwisata Danau Toba dapat berkembang menjadi sumber ekonomi bagi masyarakat setempat. Dengan demikian, selain tetap bertani, masyarakat juga bisa memperoleh tambahan penghasilan dari sektor wisata.

Jika hal ini terwujud, taraf hidup mereka akan meningkat dan kesejahteraan di kawasan Danau Toba semakin merata. Ia juga menjelaskan bahwa pemerintah telah mengalokasikan Rp300 triliun untuk Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Di dapilnya, ia mendorong agar penyerapan KUR benar-benar optimal, khususnya untuk mendukung sektor pertanian dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), dengan fokus pada usaha mikro.

Kini, pinjaman KUR hingga Rp100 juta tidak lagi membutuhkan agunan, cukup dengan surat keterangan dari kepala desa.

“Skema ini diharapkan memberi kemudahan bagi pelaku usaha mikro sekaligus masyarakat petani agar bisa lebih berkembang,” ujarnya.

Biodiesel Sawit
Di Dapil Sumatera II, selain sektor pertanian, sektor perkebunan khususnya kelapa sawit memiliki potensi yang sangat besar. Kelapa sawit banyak terdapat di Kabupaten Labuhanbatu hingga Tapanuli bagian selatan.

Ir. Lamhot Sinaga terus mendorong pemanfaatan sawit sebagai bahan baku biodiesel, mengingat angka impor BBM Indonesia masih sangat tinggi.

Konsumsi harian BBM nasional mencapai sekitar 2 juta barel per hari, sedangkan kemampuan lifting nasional hanya sekitar 600 ribu barel per hari. Artinya, sekitar 1,4 juta barel per hari masih harus dipenuhi melalui impor.

“Saat ini, biodiesel telah mencapai kadar B45. Jika produksi sawit dapat diolah menjadi biodiesel, angka impor BBM dapat menurun secara bertahap,” ujarnya.

Indonesia masih mengekspor Crude Palm Oil (CPO) dalam bentuk mentah dan belum mengembangkan industri turunannya secara optimal di dalam negeri. Ia mendorong agar CPO diolah di dalam negeri sehingga industri turunannya dapat mendukung kebutuhan industri nasional.

Selain sawit, sektor kakao juga memiliki potensi luar biasa. Indonesia merupakan penghasil kakao terbesar keempat di dunia, namun industri pengolahan cokelat justru berkembang pesat di Eropa.

Kakao tidak dapat tumbuh di Eropa karena kondisi iklimnya tidak sesuai, tetapi seluruh industri cokelat berada di sana. Sementara itu, di Indonesia, sebagian besar buah kakao masih diekspor dalam bentuk mentah.

“Petani sering tidak mendapat harga yang layak karena rantai distribusinya panjang, mulaii dari petani ke tengkulak, hingga ke tingkat atas sebelum
akhirnya sampai ke pasar ekspor,” jelasnya.

Daya Saing Industri
Menurut Lamhot Sinaga, saat ini pertumbuhan ekonomi Indonesia cenderung stabil dan masih bisa bertahan meski menghadapi tantangan global, seperti kebijakan tarif impor Amerika Serikat yang turun dari 32% menjadi 19%.

Kondisi ini memengaruhi industri Indonesia, khususnya sektor manufaktur. Basis industri manufaktur Indonesia sebenarnya cukup kuat, tetapi tingginya angka impor membuat daya saing produk dalam negeri menurun dibandingkan produk impor.

“Ketidakkompetitifan inilah yang sedang kita perbaiki, salah satunya dengan mengerem laju impor,” katanya.

Komisi VII telah merekomendasikan pemerintah untuk menghentikan impor barang jadi, kecuali bahan baku penolong atau bahan baku utama. Jika ada barang jadi yang diimpor, itu hanya untuk produk yang tidak tersedia di dalam negeri.

Ia juga menyoroti runtuhnya industri tekstil nasional akibat banjir produk luar, terutama dari Tiongkok, yang membuat banyak industri lokal tidak mampu bersaing.

“Kasus Sritex menjadi pelajaran penting, dan kita tidak ingin hal serupa terjadi lagi di industri tekstil lainnya,” tegasnya.

Jaga Citra Legislatif Suatu Hal yang Sulit

Menanggapi rendahnya tingkat kepercayaan masyarakat terhadap legislatif, Lamhot menilai bahwa sehebat apapun anggota DPR, memperoleh kepercayaan publik tetap merupakan hal yang sulit.

Bahkan jika seluruh 580 anggota DPR atau 100% dari mereka berkinerja baik, kepercayaan masyarakat tetap sulit diraih. “Banyak informasi yang terdistorsi atau tidak lengkap. Masyarakat sering hanya melihat sepotong-sepotong,” ujarnya.

Masyarakat terkadang hanya fokus pada tunjangan perumahan tanpa memperhatikan kinerja anggota DPR, terutama mereka yang bekerja dengan baik. Memang tidak semua anggota DPR berkinerja optimal, tetapi menjadi wakil rakyat adalah pekerjaan yang penuh tantangan dan tanggung jawab.

Seringkali, penilaian masyarakat hanya didasarkan pada sisi pendapatan anggota DPR, tanpa melihat kinerja secara menyeluruh. Padahal, penilaian seharusnya dilakukan secara utuh dan adil. Ia menambahkan, kritik terhadap DPR adalah hal yang wajar, termasuk demonstrasi besar.

Namun, tindakan anarkis jelas tidak dapat dibenarkan. Beberapa hari terakhir, banyak masyarakat mengeluhkan kemacetan akibat demonstrasi yang mengganggu aktivitas mereka. “Dampaknya tidak hanya dirasakan DPR, tetapi juga masyarakat luas,” tegasnya.

Sistem Pemilu
Menghadapi kondisi politik dan budaya politik saat ini, Ir. Lamhot Sinaga menyarankan agar sistem pemilu direvisi. Ia berharap dengan adanya perbaikan, biaya politik yang sangat besar selama proses pemilu dapat diminimalkan.

“Bagi yang pernah terlibat dalam pemilu, biaya untuk bersaing sangat besar. Hal ini tentu berdampak pada kinerja teman-teman di DPR,” ujarnya.

Menurutnya, perbaikan sistem pemilu sangat penting ke depannya. Meskipun demokrasi saat ini sudah lebih baik, upaya menuju sistem yang lebih representatif dan benar-benar mewakili rakyat tidak boleh berhenti.

Intinya, sistem pemilu harus memungkinkan pelaksanaannya tanpa membebani calon legislatif dengan biaya besar.

Ia juga menjelaskan bahwa sebelumnya partai memiliki hak menentukan calon legislatif sehingga kandidat yang berkualitas dapat dipilih. Namun, sistem pemilu terbuka saat ini memungkinkan siapa pun dengan logistik terbesar untuk terpilih, meskipun belum tentu memiliki kualitas.

“Harapan kami, ke depannya sistem pemilu bisa diperbaiki,” tegasnya.

Pejuang Aspirasi
Ir. Lamhot Sinaga lahir, tumbuh, dan besar di daerah yang sekarang menjadi dapilnya. Keluarga besarnya masih tinggal di sana, begitu pula banyak teman masa sekolahnya.

Kedekatan ini membuat masyarakat dapat langsung melihat bagaimana aspirasi yang ia perjuangkan memberikan dampak nyata pada perekonomian mereka.

Dalam setiap kunjungan ke lapangan, masyarakat sering menyampaikan keluhan dan tantangan, terutama di sektor pertanian. Ia selalu berusaha merespons, mencari solusi, dan jika memungkinkan, memberikan bantuan.

Pengalaman masa kecilnya di kampung membuatnya sangat memahami pahit getir kehidupan petani, sulitnya bertahan hidup, apalagi menyekolahkan anak-anak.

Dari pengalaman itu tumbuh motivasinya untuk membantu para petani, karena ia pernah merasakan kondisi serupa. Pada periode 2019–2024, ia bertugas di dua komisi, dimulai dari Komisi VI lalu beralih ke Komisi VII.

Selama menjalankan amanah tersebut, ia memberikan perhatian besar pada sektor pertanian, menjadikannya salah satu prioritas utama yang terus ia perjuangkan secara konsisten.

“Dengan interaksi itulah, mungkin bagi mereka sulit untuk melupakannya. Sehingga pada Pemilu 2024, itu menjadi salah satu dasar atau basis elektoral yang membuat saya bisa meraih suara lebih besar,” ungkapnya.

Konsisten di Golkar
Ir. Lamhot Sinaga adalah seorang engineer yang sejak masa kuliah juga aktif sebagai aktivis. Selain mendalami bidang teknik, ia memiliki keterkaitan dengan dunia politik. Meskipun sempat berkarier profesional di beberapa perusahaan, ia tetap aktif dalam kegiatan aktivisme.

Pengalaman organisasinya cukup luas, termasuk menjabat di berbagai organisasi kepemudaan seperti Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG), dan organisasi lainnya.

Pada tahun 2006, ia memutuskan untuk terjun ke dunia politik demi mewujudkan impian, idealisme, dan cita-cita politik yang tumbuh dari semangat aktivisme.

Sejak saat itu, ia fokus di politik dengan bergabung bersama Partai Golkar, sembari tetap menjaga profesionalismenya sebagai seorang engineer. Hingga kini, ia setia pada Partai Golkar dan tidak pernah berpindah partai.

“Dari awal saya bergabung ke partai politik sampai hari ini saya tidak pernah pindah partai. Saya tetap di Partai Golkar,” tegasnya.

Artikel Terkait