Majalah Politik Indonesia Edisi Oktober 2025

Memantau Kinerja dan Prestasi Tokoh Politik Indonesia 2025

Share

Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka telah melewati tahun pertama. Janji politik mulai bertemu dengan kenyataan implementasi. Bagaimana gagasan besar tentang kedaulatan pangan, energi, dan industri perlahan mencari bentuk dalam praktik sehari-hari. Tahun pertama ini menjadi cermin kerja, tempat keberhasilan dan kelemahan tampil bersisian dalam satu bingkai yang sama.

Bagi Majalah Politik Indonesia, momen satu tahun pemerintahan ini bukan sekadar peringatan waktu, melainkan ruang refleksi publik. Karena itu, pada edisi khusus Oktober 2025 ini kami menyoroti sejumlah tokoh pilihan, para menteri, kepala lembaga, anggota parlemen, gubernur, hingga bupati/walikota, yang dalam lingkupnya masing-masing telah memberi warna pada perjalanan satu tahun pertama pemerintahan Prabowo–Gibran.

Salah satu penanda kuat dari periode ini adalah dorongan Presiden Prabowo untuk membangkitkan kembali semangat kemandirian nasional di bidang teknologi dan industri. Gagasan yang pernah ia tuangkan dalam buku Paradoks Indonesia kini mulai diterjemahkan oleh para pembantunya di lapangan.

Kiprah Ir. Harsusanto, M.M., Direktur Utama PT Teknologi Militer Indonesia (TMI). Dari tangannya, lahir rancangan mobil listrik nasional yang seluruh hak kekayaan intelektualnya dimiliki Indonesia. Sebuah langkah konkret untuk keluar dari ketergantungan terhadap industri otomotif global. Di tengah keraguan banyak pihak, Harsusanto membuktikan bahwa mimpi tentang mobil buatan anak negeri tidak harus berakhir di rak arsip.

Dari ranah ekonomi, Dr. (HC) Ir. Airlangga Hartarto, MBA, MMT, IPU, yang kembali dipercaya sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, memainkan peran kunci menjaga stabilitas di tengah gejolak global. Di bawah koordinasinya, pertumbuhan ekonomi tetap terjaga di kisaran 5 persen, inflasi terkendali, dan investasi terus mengalir. Program Kartu Prakerja bertransformasi menjadi sistem peningkatan keterampilan kerja yang berkelanjutan, sementara kebijakan hilirisasi terus diperluas ke sektor strategis seperti nikel, CPO, dan bauksit. 

Di bidang sosial dan kesejahteraan rakyat, Dr. Ir. Dadan Hindayana, Kepala Badan Gizi Nasional, yang memimpin langsung pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG), salah satu program

unggulan Presiden Prabowo, menjadi bintang lapangan. Di tengah tantangan besar, Dadan memperlihatkan kepemimpinan yang adaptif. Ketika beberapa kasus di lapangan memicu kritik, ia tak memilih mundur, melainkan memperbaiki sistem. Program ini tak hanya memberi makan anak-anak sekolah, tetapi juga menggerakkan ekonomi lokal — melibatkan petani, pedagang, hingga ibu rumah tangga.

Dari sisi hukum dan regulasi, Dr. Supratman Andi Agtas, S.H., M.H., kini sebagai Menteri Hukum RI, menandai era baru pembenahan kebijakan nasional. Ia menggagas Legal Policy Hub, semacam “dapur reformasi regulasi” yang berfungsi menyatukan analisis kebijakan lintas kementerian. Pendekatan ini sederhana tetapi visioner: memastikan setiap kebijakan publik lahir dari proses yang terpadu, efisien, dan berbasis bukti. Ada Rosan Roeslani, yang menjadi penjuru pembangunan ekonomi, karena posisinya yang strategis sebagai CEO Danantara. Menteri Sosial Saifullah Yusuf juga berperan besar dalam mewujudkan program Sekolah Rakyat.

Dalam lingkup legislatif, kami pilih tokoh Sufmi Dasco Ahmad yang bukan saja berfungsi sebagai Wakil Ketua DPR RI, tetapi juga gelandang aktif dalam laga politik tanah air di bawah kapten Prabowo Subianto. Atas peran Dasco, yang memberikan umpan terukur, kesebelasan Kabinet Merah Putih banyak membuahkan gol. Ada Herman Khaeron, selain bermain di Senayan, juga pengendali sebagai Sekjen DPP Partai Demokrat. Hampir sama peran Sekjen DPP Partai Golkar Sarmuji, yang sering melontarkan suara yang kritis,dan vocal dari Senayan. Tokoh lain kami pilih Lestari Moerdijat, Wakil Ketua MPR RI dan anggota Majelis Tinggi DPP Partai Nasdem. Dari Partai Kebangkitan Bangsa kami pilih Lalu Lalu Hadrian Irfani Wakil Ketua Komisi X DPR RI dari Fraksi PKB, yang aktif mengkritisi kebijakan pendidikan. 

Dari suara Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, kami pilih tokoh tokoh berpengalaman seperti Wakil Ketua Tamsil Linrung. Teras Narang yang sebelumnya sudah berkiprah sebagai anggota DPR RI dan pernah menjadi Gubernur Kalimantan Tengah. Ada Fadel Muhammad dengan pengalaman gubernur, Menteri, dan anggota DPR RI. Sedangkan Ismeth Abdullah, juga pernah menjadi Gubernur Kepulauan Riau dan Kepala Otorita Batam. Ditambah anggota muda DPD RI Abcandra Muhammad Akbar Supratman, yang dalam usia 26 tahun terpilih sebagai Wakil Ketua MPR RI. 

Pemerintah daerah, untuk gubernur kami pilih Dedi Mulyadi Gubernur Jawa Barat, yang mendominasi publikasi media di Indonesia. Kemudian Wayan Koster yang bertahan menjadi Gubernur Bali untuk kedua kalinya. Ada Suhardi Duka yang berusaha keras membangun Sulawesi Barat yang besar potensinya, namun masih terbatas prasarananya. Sedangkan Emanuel Melkiades Laka Lena, sebagai Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan cerdik memanfaatkan kedekatan dengan pemerintah pusat untuk mendapatkan anggaran pembangunan yang dibutuhkan daerahnya. Pramono Anung, sebagai Gubernur Jakarta dikenal sebagai kepala daerah yang smart, tanpa banyak kata, tapi banyak kerja. 

Di tingkat kabupaten/kota kami pilih Walikota Surabaya Erry Cahyadi, yang vokal, tegas, tetapi juga inovatif. Juga Bupati Barito Selatan, Eddy Raya Samsuri, yang menjadikan daerahnya sebagai basis pangan dengan pembukaan sawah baru, di Kalimantan Tengah. Bupati Fakfak Papua Barat Semaun Dahlan yang bekerja keras untuk mendatangkan invensi di wilayahnya. Ada Walikota Gorontalo, adhan Dambea yang bersemangat membangun kotanya di tengah berbagai keterbatasan. Bupati Ponorogo Jawa Timur, Sugiri Sancoko yang mempunyai strategi unik, membangun ekonomi dengan memanfaatkan ikon budaya Reog.

Mungkin pilihan ini tidak sempurna. Namun kami berusaha, semua tokoh yang kami tampilkan mempunyai nilai lebih, untuk memberi semangat dan motivasi bagi tokoh politik lain yang juga telah bekerja keras dan berprestasi. Hanya keterbatasan kami luput memantaunya.

Selamat bagi yang terpilih. Kami akan berusaha terus menyiapkan yang terbaik, khususnya bagi komunitas politik Indonesia.*** 

Artikel Terkait