Emanuel Melkiades Laka Lena, S.Si., Apt - Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT)

Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) – One Village One Product Pariwisata Jadi Prime Mover

Share

Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Emanuel Melki Laka Lena, S.Si., Apt., yang akrab disapa Melki, berkomitmen membangun NTT menjadi lebih baik dan sejahtera. Kedekatannya dengan pemerintah pusat, termasuk Presiden Prabowo, menjadi modal penting dalam memperjuangkan pembangunan daerah.

Saya pernah menjadi ketua tim kampanye Pak Prabowo di NTT. Maka, saya yakin NTT akan mendapat perhatian khusus dari Jakarta, terutama dari Presiden,” ujarnya.

Saat ini, sekitar 70 persen dana pembangunan di NTT masih bergantung pada pemerintah pusat karena keterbatasan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Oleh karena itu, hubungan erat dengan para menteri dan presiden sangat penting agar NTT dapat memperoleh porsi anggaran pembangunan yang lebih besar.

Berbagai program pemerintah pusat di NTT, seperti Sekolah Rakyat (SR), Cek Kesehatan Gratis (CKG), Makan Bergizi Gratis (MBG), serta upaya swasembada pangan dan energi, terus didorong untuk berjalan dengan baik di provinsi ini.

Selain itu, hilirisasi hasil bumi juga sedang dikembangkan, sehingga produk pertanian dan hasil alam lainnya diolah terlebih dahulu di dalam daerah sebelum dipasarkan ke luar.

“Kami terus mengembangkan hilirisasi, baik untuk skala UMKM maupun industri, agar memberikan nilai tambah bagi masyarakat,” jelasnya.

Musuh Endemik
Musuh utama yang dihadapi NTT, menurut Melki ada tiga, pertama adalah stunting, kemiskinan, dan ketertinggalan, yang harus diperangi bersama oleh seluruh rakyat NTT.

Memanfaatkan kekayaan sumber daya secara optimal adalah prioritas utama. Baginya, memajukan provinsi di beranda selatan NKRI ini merupakan panggilan nurani.

Fokusnya adalah pembangunan yang pro-rakyat, pengurangan kesenjangan, dan terciptanya kesejahteraan yang berkeadilan. Visi besar yang diusung, yakni NTT Maju, Sehat, Cerdas, Sejahtera, dan Berkelanjutan, lahir dari pergumulan mendalam terhadap realitas di lapangan.

Visi ini bukan hanya janji politik, melainkan menjadi panduan pembangunan jangka panjang untuk mewariskan sesuatu yang nyata bagi generasi mendatang.

Tantangan lain yang dihadapi meliputi keterbatasan infrastruktur, musim kemarau panjang, bencana alam, pengangguran, angka putus sekolah, serta ketahanan pangan.

Komposisi fiskal daerah yang masih sangat bergantung pada dana transfer pemerintah pusat juga menjadi pekerjaan rumah besar. Di sektor kesehatan, dari 21 kabupaten dan 1 kota di provinsi ini, hanya Kota Kupang yang memiliki sumber daya manusia (SDM) kesehatan memadai.

Kota Kupang mencatat capaian SDM kesehatan di atas 50 persen, sementara 21 kabupaten lainnya masih berada di bawah standar.

“Perjalanan menuju kesejahteraan bukanlah hal mudah. Perlu fokus memerangi musuh-musuh endemik yang selama ini membelenggu provinsi ini,” tambahnya.

Tingkatkan PAD
Melki menargetkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Nusa Tenggara Timur (NTT) naik signifikan menjadi Rp 2,8 triliun dari sebelumnya Rp 1,8 triliun. Peningkatan PAD tersebut dianggap sangat memungkinkan.

Mulai tahun 2025, angka ini harus ditingkatkan secara bertahap dengan terus memperbaiki dan menyempurnakan layanan kepada masyarakat secara optimal.

Strategi pengoptimalan PAD mencakup digitalisasi sistem pembayaran retribusi, identifikasi potensi retribusi baru, profesionalisasi BUMD, dan optimalisasi aset daerah. Pendapatan daerah menjadi modal utama untuk menjalankan pemerintahan serta membiayai pembangunan.

“Karena itu, semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) didorong fokus mengoptimalkan potensi masing-masing,” tegasnya.

Sebagai penunjang pertumbuhan ekonomi yang merata di seluruh NTT, Melki mendorong agar program One Village One Product (OVOP) dan hilirisasi produk unggulan desa diperhatikan secara serius. Program ini merupakan gerakan yang mendorong transformasi sosial, ekonomi, dan budaya.

“Program OVOP menjadi salah satu pilar utama dalam mengoptimalkan potensi lokal yang ada di setiap desa dan kelurahan di seluruh wilayah NTT,” ujarnya. Selain itu, telah diluncurkan NTT Mart dan Dapur Flobamorata.

Kehadiran kedua platform ini diharapkan dapat mendukung dan memperkuat Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), memperluas akses pasar produk lokal, serta mengembangkan kuliner khas NTT.

Prime Mover Ekonomi
Pariwisata menjadi salah satu penggerak utama kebangkitan ekonomi NTT. Provinsi ini memiliki beragam destinasi kelas dunia, seperti Taman Nasional Komodo di Manggarai Barat, Danau Kelimutu di Ende, Pulau Sumba, Pulau Padar dengan bukit hijau yang dikelilingi laut biru, hingga Pantai Lasiana di Kupang.

Ada juga Rumah Adat Suku Manggarai di Wae Rebo, Mulut Seribu di Pulau Rote, Pulau Adonara di Flores Timur, dan banyak destinasi unggulan lainnya yang menarik wisatawan.

Melki menegaskan bahwa pengembangan pariwisata harus berdampak langsung bagi semua lapisan masyarakat, termasuk desa-desa. Pariwisata di NTT bukan hanya untuk segelintir orang, tetapi juga harus mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat di akar rumput.

“Komitmen kami adalah menjadikan pariwisata sebagai ruang untuk pertumbuhan ekonomi lokal yang tangguh, bermartabat, berkualitas, dan inklusif,” ujarnya.

Upaya ini mencakup pelatihan pemandu wisata, pengembangan produk destinasi, peningkatan keterampilan pelaku kuliner, hingga promosi destinasi secara nasional dan internasional.

Tujuannya adalah agar dunia tahu bahwa selain Labuan Bajo, NTT memiliki banyak destinasi lain yang tersebar di 22 kabupaten/kota.

Pembangunan pariwisata tidak hanya terpusat di ibu kota kabupaten, tetapi juga diperluas hingga desa, dusun, dan kampung-kampung agar dampaknya dirasakan masyarakat secara merata

“Kami juga akan mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif lokal dengan memanfaatkan teknologi digital dan media sosial sebagai jembatan pasar,” jelasnya.

Tour de EnTeTe 2025
Event Tour de EnTeTe 2025 telah resmi diluncurkan dan akan berlangsung pada 10–21 September 2025, disebut sebagai tour terpanjang di Indonesia. Acara ini bukan hanya balapan sepeda,

tetapi juga menjadi ajang kebanggaan daerah sekaligus momentum untuk membangkitkan sport tourism yang akan memberikan dampak besar bagi perekonomian masyarakat dan daerah.

Tour ini akan melintasi tiga pulau besar di NTT, yaitu Timor, Sumba, dan Flores, dengan total 10 etape selama 12 hari (10 hari balapan dan 2 hari untuk transfer antar pulau).

Rute dimulai dari Kota Kupang dan berakhir di Labuan Bajo. Sebanyak 100 pembalap kontinental dari 20 tim akan berpartisipasi, masing-masing terdiri dari 5 pembalap dan 3 ofisial. Dari total peserta, 6 tim berasal dari Indonesia dan 14 tim dari mancanegara.

Yang menarik, event ini juga akan diikuti oleh tim sepeda bambu yang menjadi daya tarik tersendiri. Tour de EnTeTe merupakan sport tourism yang diyakini akan menggerakkan ekonomi daerah.

Pelibatan UMKM, pemerintah daerah, dan sektor swasta menjadi kunci sukses acara ini, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi lokal serta pariwisata di tiga pulau utama NTT.

Acara ini mendapatkan sambutan positif dari para kepala daerah se-NTT serta dukungan dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), baik dari sisi teknis maupun sponsor. Bahkan, event ini sedang diupayakan masuk dalam kalender resmi Union Cycliste Internationale (UCI).

“Tour de EnTeTe akan menjadi agenda tahunan yang membuat orang jatuh cinta pada NTT, dan kita patut bersyukur menjadi bagian dari daerah ini.” katanya.

Targetnya Menjadikan NTT Provinsi Garam dan Energi

Melki memiliki target menjadikan NTT sebagai Provinsi Garam dan Terang di Indonesia. Provinsi ini memiliki potensi besar di sektor garam dan Energi Baru Terbarukan (EBT) yang belum tergarap secara optimal.

Dari panas matahari saja, NTT mampu menghasilkan lebih dari 10.000 megawatt. Ini bukan hanya soal ketersediaan listrik, tetapi juga akses energi yang merata dan terjangkau bagi masyarakat.

Pemprov NTT telah berdiskusi dengan PT PLN (Persero) UIP Nusra untuk membahas pengembangan pembangkit EBT. Melki menyebutkan, dalam pertemuannya dengan Presiden Prabowo, NTT mendapat perhatian khusus terkait potensi air, pangan, dan swasembada energi.

Dalam sepuluh tahun ke depan, PLN menargetkan pembangunan 78 proyek EBT di NTT, meliputi PLTS, panas bumi, tenaga angin, dan tenaga air dengan total kapasitas 947 MW.

Proyek ini diharapkan menjangkau seluruh pulau di NTT agar listrik semakin merata. Menurut Melki, pengembangan energi di NTT harus berbasis potensi alam lokal dan pengelolaan pembangkit sesuai standar untuk memenuhi harapan masyarakat.

“Pengembangan EBT di NTT harus berjalan baik dan memberi manfaat nyata,” ujarnya.

Ia juga mendorong PLN untuk membuka komunikasi dengan masyarakat guna mengurangi kesalahpahaman dan menyampaikan capaian positif agar dukungan publik semakin kuat. Dengan begitu, pengembangan energi di NTT dapat berlangsung lancar dan berkelanjutan.

Jejak Pengabdian
Emanuel Melkiades Laka Lena, S.Si., Apt., memulai kariernya sebagai Konsultan di Puri Consulting Energy. Ia kemudian dipercaya menjadi anggota Tim Khusus Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM),

Tim Ahli Ketua Fraksi Partai Golkar DPR RI (2012–2013), serta Staf Khusus Ketua DPR RI (2014–2018). Dengan pengalaman tersebut, ia semakin mendalami dunia politik untuk memperjuangkan kepentingan masyarakat NTT.

Pada Pemilu Legislatif 2019, ia terpilih sebagai Anggota DPR RI dan menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi IX DPR RI.

Sebagai wakil rakyat, kontribusinya mencakup memimpin Panja RUU Kesehatan hingga disahkan menjadi UU Kesehatan, serta berperan penting dalam pembangunan Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr. Ben Mboi di Kupang, enam RS Pratama di NTT, dan renovasi lebih dari 50 puskesmas prototipe serta ratusan Puskesmas Pembantu.

Ia juga mendukung pembangunan Balai Latihan Kerja (BLK) berskala nasional di Kupang dan berbagai program pemberdayaan masyarakat, termasuk bantuan untuk 261 kelompok usaha (TKM), program padat karya bagi 37 kelompok masyarakat, bantuan rumah bagi 168 rumah tidak layak huni, serta fasilitasi kartu BPJS Ketenagakerjaan untuk puluhan ribu warga NTT.

Di bidang pendidikan dan kesehatan, ia memperjuangkan beasiswa Program Indonesia Pintar (PIP) untuk ribuan siswa SD hingga SMA, menyediakan puluhan ribu paket Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk ibu hamil dan balita,

serta mendistribusikan alat kesehatan, obat-obatan, Alat Pelindung Diri (APD), dan rapid antigen ke rumah sakit, puskesmas, klinik, lembaga keagamaan, lembaga pendidikan, hingga TNI-Polri.

Pada Pilkada 2024, ia terpilih sebagai Gubernur Nusa Tenggara Timur untuk periode 2024–2029, berpasangan dengan Johanis Asadoma sebagai Wakil Gubernur. Saat ini, Melki juga menjabat sebagai Wakil Ketua Umum DPP Golkar sekaligus Ketua DPD Partai Golkar Provinsi NTT.

Artikel Terkait