Ir. H. Muhammad Noor Rifani, SH., ST, MT - Bupati Tabalong

Bupati Tabalong – Siapkan SDM yang Handal Untuk Olah Kekayaan SDA

Share

Ir. HM. Noor Rifani tidak pernah terpikir untuk menjadi bupati. mengawali kariernya dari bawah sebagai seorang staf biasa. Lahir di Tabalong dari keluarga wiraswasta, ia meniti karier birokrasi tanpa latar belakang keluarga pejabat atau keturunan politisi.

Kami bukan berasal dari anak pejabat atau keturunan pejabat, melainkan murni dari seorang birokrat yang memulai kariernya dari bawah,” ujarnya.

Kariernya dimulai sebagai staf hingga akhirnya dipercaya menjadi Kepala Bappeda Tabalong. Puncak karier sebagai ASN diraihnya pada usia 40 tahun. Namun, justru dari puncak tersebut ia memilih untuk terjun ke dunia politik.

Menurutnya, dorongan untuk berpolitik muncul karena data yang ditemuinya selama memimpin Bappeda menunjukkan masih banyak hal yang perlu diperbaiki demi kesejahteraan masyarakat.

Sebelum memutuskan untuk maju dalam Pilkada, ia terlebih dahulu berdiskusi dengan keluarga besarnya. Istri, anak-anak, serta keluarga dari kedua belah pihak dilibatkan dalam pengambilan keputusan.

“Saya tidak ingin mengambil langkah besar tanpa dukungan keluarga. Bagi saya, jika keluarga tidak mendukung, sulit untuk melangkah. Saya ingin semuanya ikhlas,” ujarnya.

Setelah mendapatkan restu dan dukungan penuh dari keluarga, Rifani pun mantap mencalonkan diri. Baginya, pencalonan bukan semata-mata untuk mengejar jabatan, melainkan didasari oleh niat tulus untuk mengabdi dan memperbaiki kehidupan masyarakat.

“Insyaallah, niat kami tulus. Jika pada akhirnya diberi amanah untuk memimpin, semoga itu menjadi jalan ibadah untuk memberikan yang terbaik bagi masyarakat,” katanya.

Zona Perjuangan
Perjalanan menuju kursi Bupati bukanlah perkara mudah. Rifani mengakui bahwa dirinya bukan berasal dari kalangan partai politik. Ia adalah seorang birokrat murni. Sementara itu, lawan yang dihadapinya adalah petahana yang telah dikenal luas dan memiliki dukungan kuat dari partai politik.

Perjuangan untuk mendapatkan dukungan partai serta menggalang massa menjadi tantangan besar. Banyak yang menilai langkah ini sebagai “bunuh diri karier” karena ia meninggalkan jabatan puncak ASN dengan sisa masa kerja 10 tahun. Namun, dengan tekad dan kerja keras, ia mampu mengubah keraguan menjadi kemenangan.

“Setelah berhasil pun, saya merasa harus benar-benar membuktikan dan merealisasikan visi-misi kami. Ini yang saya maksud sebagai zona perjuangan,” ujarnya.

Salah satu faktor yang mendorong keberhasilannya adalah strategi yang matang. Ia menggunakan jasa konsultan politik untuk menganalisis kekuatan dan peluangnya di Pilkada.

Hasil analisis menunjukkan potensi luar biasa. Meski belum melakukan kampanye apapun, tingkat pengenalan terhadap dirinya cukup tinggi berkat pengalaman birokrasi dan kedekatannya dengan masyarakat.

 

“Walaupun saya tidak bergerak, dalam tanda kutip tidak melakukan apa-apa, orang sudah mengenal saya, dan posisi kami waktu itu berada di nomor dua,” ujarnya.

Strategi yang digunakan adalah memanfaatkan media massa, baik online maupun cetak, sebagai sarana komunikasi untuk menyampaikan program dan visi-misinya.

“Hampir 30 persen pemilih kami berasal dari media massa. Jadi itu sangat berperan,” jelasnya. Ia terus menyosialisasikan program-program secara konsisten hingga akhirnya mendapatkan kepercayaan rakyat untuk memimpin.

Tabalong Smart
Sebagai putra daerah dan birokrat yang telah lama mengabdi di pemerintahan, Rifani memahami dengan baik pondasi yang telah dibangun oleh para pendahulunya.

Ia mengakui bahwa banyak hal baik telah dilakukan sebelum ia menjabat, seperti keberadaan Mall Pelayanan Publik (MPP) sebagai bentuk peningkatan layanan perizinan, serta cikal bakal pendirian perguruan tinggi lokal untuk memperkuat sumber daya manusia di Tabalong.

Peningkatan infrastruktur yang mempersiapkan Tabalong sebagai pintu gerbang menuju Ibu Kota Nusantara (IKN) juga telah mulai direncanakan sebelumnya

“Saya kira hal-hal inilah yang menjadi modal kami ke depan untuk terus melanjutkan dan juga meningkatkan hal-hal yang masih dianggap kurang ataupun belum optimal,” ujarnya.

Setelah dilantik, Noor Rif menetapkan arah pembangunan melalui konsep Tabalong SMART, akronim dari Sejahtera, Maju, Religius, dan Terdepan. Visi ini dijabarkan secara konkret ke dalam tujuh program prioritas, yang didasari oleh tiga misi utama.

Pertama, masyarakat Tabalong yang 60% terdiri dari petani, peternak, dan nelayan. Kedua, adanya harapan masyarakat terhadap lapangan pekerjaan di Tabalong sebagai daerah tambang. Ketiga, persiapan dalam rang menyongsong IKN.

7 Program Prioritas
Semua misi diwujudkan dalam tujuh program prior. Pertama, Satu Desa Satu Wi-Fi Gratis. Untuk mengatasi blank spot dan mendukung digitalisasi desa, Pemkab Tab akan membangun ruang terbuka hijau yang dilapi wi-fi gratis, CCTV, lampu, tempat duduk, e-library, dan fasilitas belajar lainnya di setiap. Program ini bertujuan mendorong digitalisasi dan ekonomi di tingkat desa.

Kedua, Satu Desa Satu. Pemerintah memberikan beasiswa kepada generasi muda Tabalong untuk belajar menjadi dai di luar negeri, seperti Timur Tengah Yaman, atau Mesir. Harapannya setiap desa dan kelurahan nantinya memiliki dai muda yang memenuhi kebutuhan rohani masyarakat.

Ketiga, Tabalong Pasti Sehat. Program ini memberikan jaminanHC BPJS100% kepada seluruh masyarakat Tab. Pemerintah juga menyediakan dana untuk pendamping pasien rumah sakit serta menjalankan layanan homecare dari 18uskesmas, khusus bagi lansia, penyandang disabilitas dan penderita stroke.

Keempat, Beasiswa 1.000 Sarjana. Pemerintah menjalin kerja sama dengan IPB, UPN Yogyakarta, ULM, dan UGM. Fokus be diarahkan ke jurusan strategis seperti pertambangan, geologi, dan pertanian. Mahasiswa wajib kembali ke Tabalong usai lulus bertribusi bagi daerah. Prioritas diberikan kepada keluarga kurang mampu dengan harapan lulusan menjadi cahaya perubahan bagi keluarganya.

Kelima, 15.000 Tenaga Terampil. Program ini bertuju menekan angka pengangguran Pemerintah bekerja sama dengan usaha dan NGOatihan yang sesuai kebutuhan industri, serta membuka peluang magang dan.

Keenam, Kredit Tabalong Smart. Fasilitas pembiayaan ini memberikan bunga % bebas biaya administrasi untuk UMKM danani.juannya mengurangi ketantungan masyarakat pada pinjaman online praktik rentenir.

Ketujuh Jalan dan Jembatan Mantap 100%. Program ini mendukung konektivitas dan kesiapan menjadi pintu gerbang Ibu Kota Nusantara (IKN), pemerintah daerah menargetkan pembangunan dan perbaikan seluruh jalan dan jembatan di wilayah Tabalong.

Program Bela Tani
Selain tujuh program utama tersebut, Rifani juga meluncurkan program Bela Tani (Beli Beras Petani). Program memanfaatkan dana dari zakat, infak, sedekah, serta sumbangan ASN untuk membeli beras petani lokal dengan harga minimal sesuai pasar.

Tujuannya adalah meningkatkan pendapatan petani dengan menjamin harga jual beras yang layak, sekaligus mengurangi kemiskinan ekstrem melalui distribusi beras kepada masyarakat miskin yang membutuhkan.

Program ini dihar dapat meningkatkan kesejahteraan petani, memenuhi kebutuhan pangan warga kurang mampu, dan menekan angka kelaparan.

Dalam bidang lingkungan, diluncurkan gerakan Gemajalin (Gerakan Masyarakat Jaga Lingkungan) yang bekerja sama dengan perusahaan seperti PT Conch Indonesia, PT TPI, dan PT MSW.

Perusahaan-perusahaan ini akan mengolah timbulan sampah tak terurai menjadi bahan bakar alternatif pengganti batu bara untuk turbin. Inisiatif ini bertujuan mendukung energi terbarukan, mengurangi limbah, dan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Masalah kemiskinan
Tabalong dengan populasi sekitar 260 ribu jiwa dengan angka kemiskinan sekitar 5% menurut data BPS, sebagian besar dialami oleh petani, terutama yang tinggal di wilayah rawa lebak.

Kondisi geografis membuat petani hanya bisa panen sekali dalam setahun karena genangan air selama musim hujan. Untuk mengatasi masalah tersebut, pemerintah berinovasi dengan teknologi padi apung.

Hasil panen perdana padi apung di rawa lebak menunjukkan hasil ubinan mencapai 6-7 ton per hektar, setara dengan hasil panen lahan normal. Teknologi ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pertanian sehingga petani bisa panen dua kali dalam setahun.

“Jika ini berhasil, tingkat kemiskinan akan jauh menurun,” ujar Bupati Rifani.

APBD Capai Rp 3 Triliun Ingin Tiru SDM Singapura

Dengan potensi sumber daya alam yang melimpah, mulai dari batu bara, minyak, semen, hingga hasil pertanian dan perkebunan, APBD Tabalong tahun terakhir mencapai angka fantastis, yakni sekitar Rp3 triliun.

Namun, menurut B Rifani, keberhasilan pembangunan tidak hanya bergantung pada besar kecilnya APBD. Yang lebih penting adalah strategi pelaksanaan dan kolaborasi.

“Kami sadar bahwa tidak mungkin seluruh program pemerintah dapat dijalankan hanya oleh Bupati dan Wakil Bupati tanpa adanya kolaborasi,” tegasnya.

Salah satu bentuk kolaborasi strategis adalah dengan sektor swasta melalui program Corporate Responsibility (CSR). Dana CSR ini digunakan untuk mendukung berbagai program,

mulai dari pengadaan mobil layanan homecare, pengelolaan sampah menjadi bahan bakar alternatif, hingga pelatihan keterampilan bagi masyarakat.

Pemerintah daerah juga tetap mengoptimalkan sumber PAD melalui retribusi dan pajak daerah, sembari terus menjalin komunikasi dengan pemerintah pusat untuk mendapatkan dukungan tambahan. “Kami juga memaksimalkan dana-dana CSR ataupun dunia usaha yang ada di Tabalong,” tuturnya.

Tiru Singapura
Kekompakan antara Bupati Rifani dan Wakil Bupati Habib Muhammad Taufani Alkaf menjadi faktor penting keberhasilan pemerintahan di Tabalong. Wakil Bupati, Habib Muhammad Taufani Alkaf, yang latar belakang religius yang kuat, memberikan perspektif tambahan dalam pengambilan keputusan.

“Kami selalu berdiskusi dalam pengambilan keputusan memastikan visi dan misi kami tercapai. Sampai saat ini, tidak ada hal yang mengganggu kebersamaan kami dalam menyampaikan tujuan bersama untuk masyarakat,” ujar Bupati Rifani.

Sebagai seorang pemimpin yang lahir dan besar di Tabalong, beliau memiliki cita-cita besar untuk memajukan daerah ini melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM). Menurutnya, investasi jangka panjang dalam pendidikan adalah kunci keberhasilan Tabalong.

“Saya ingin meninggalkan warisan utama, yaitu di sektor pendidikan. SDM akan saya maksimalkan untuk memperkuat pengelolaan SDA yang lebih berkualitas ke depannya,” ujarnya.

Salah satu langkah konkret yang diambil adalah mendirikan politeknik di Tabalong untuk menyediakan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan daerah. Pemerintah juga memberikan beasiswa dan menjalin kerja sama dengan perguruan tinggi negeri guna meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat.

Bupati Rifani terinspirasi oleh Singapura, yang mampu menjadi negara maju meski tanpa sumber daya alam yang melimpah. Singapura telah berinvestasi pada SDM sejak tahun 1970-an, menjadikannya kunci kesuksesan negara tersebut. Hal ini mendorong Bupati Rifani untuk mengambil langkah serupa.

“Walaupun kebijakan ini memerlukan waktu jangka panjang, saya ingin meninggalkan sebuah legacy bagi masyarakat kami nantinya dalam pengelolaan sumber daya alam,” ujarnya.

Ia menyadari bahwa hasil dari kebijakan ini mungkin tidak sepenuhnya dirasakan selama masa kepemimpinannya. Namun, ia yakin bahwa investasi pada SDM akan menjadi warisan berharga bagi generasi mendatang.

Tonton Video Selengkapnya

Artikel Terkait