Lies Dina Liastuti
Dr. dr. Lies Dina Liastuti, Sp. Jp (K), MARS

Lies Dina Liastuti: Mengabdi Sepenuh Hati Demi Kesehatan Indonesia

Share

Dr. dr. Lies Dina Liastuti, Sp. Jp (K), MARS, dokter fungsional RSCM, sosok dokter spesialis jantung yang telah mendedikasikan hidupnya untuk dunia kesehatan dan pengembangan dunia kedokteran di Indonesia. Dikenal sebagai dokter, akademisi dan pemimpin di sektor manajemen rumah sakit.

Cita-cita menjadi dokter tertanam sejak kecil. Dari Sekolah Dasar (SD), selalu menuliskan cita-cita sebagai dokter di buku kecil. Keinginan ini terinspirasi dari dokter keluarganya saat masih anak-anak, yang selalu memperlakukan dengan perhatian dan profesionalisme luar biasa.

Impian itu terwujud pada tahun ketika diterima di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) melalui jalur Sipenmaru. Ia menjadi anggota pertama dalam keluarga besarnya yang berhasil masuk ke FKUI. Pengalamannya dari pendidikan di Salemba hingga kedisiplinan dalam pembelajaran, membentuk karakter dan integritas yang terus ia bawa sepanjang kariernya.

Setelah lulus sebagai dokter umum, memulai pengabdian sebagai pegawai negeri di Kepulauan Riau. Tantangan besar menghadapi keterbatasan fasilitas di daerah terpencil tidak mengurangi semangatnya.

“Saya sering dibayar dengan ikan atau buah-buahan oleh masyarakat setempat, dan ini mengajarkan saya untuk memahami arti pengabdian sesungguhnya,” ujarnya.

Pengalaman ini menginspirasinya untuk menjadi dokter spesialis anak. Namun, ketika ayahnya sakit, ia memutuskan untuk beralih ke kardiologi demi merawat ayahnya. Setelah menyelesaikan masa pengabdian, kembali ke Jakarta dan melanjutkan pendidikan spesialis jantung di RS Jantung & Pembuluh darah Harapan Kita dan lulus tahun 1995.

Memimpin Rumah Sakit
Setelah menjadi dokter spesialis jantung, Lies mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan Pendidikan subspesialis di Australia. Meski penuh tantangan finansial, ia berhasil menyelesaikan pendidikannya dengan dukungan dari RS Jantung Harapan Kita.

“Saya belajar hidup hemat, bahkan mengasah kemampuan memasak untuk bertahan di sana,” tambahnya.

Pengalaman ini tidak hanya memperdalam keahliannya di bidang kardiologi, tetapi juga membuka wawasan tentang pentingnya manajemen kesehatan dalam sistem rumah sakit. Pada tahun 2005, diangkat menjadi salah seorang direktur RS Jantung Harapan Kita, sebuah tugas besar yang diberikan langsung oleh Menteri Kesehatan RI.

“Bersama direksi lainnya, saya diminta untuk mengubah citra rumah sakit pemerintah agar lebih profesional dan efisien. Ini menjadi pelajaran luar biasa bagi saya,” katanya.

Terus Belajar
Selama 10 tahun di Harapan Kita, ia memimpin berbagai transformasi, mulai dari SDM hingga fasilitas penunjang. Ia juga melanjutkan pendidikan manajemen rumah sakit di FKM UI, memperoleh gelar Magister Administrasi Rumah Sakit (MARS) pada tahun 2013. Pada tahun 2016, Dr. Lies dipindahkan ke RS Kanker Dharmais sebagai Direktur Medik & Keperawatan sebelum kemudian ditugaskan menjadi Direktur Utama RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) pada Juni 2018 hingga Agustus 2023. Selama lebih dari 5 tahun masa kepemimpinannya, RSCM menghadapi berbagai tantangan besar, termasuk pandemi COVID-19.

“Pandemi adalah masa roller coaster. Setiap hari adalah perjuangan untuk memastikan pelayanan tetap optimal, meski tekanan luar biasa,” ungkapnya.

Di bawah kepemimpinannya, RSCM tetap menjadi pusat pendidikan dan pelayanan kesehatan nasional, melayani lebih dari 4.000 pasien setiap harinya dan masuk dalam peringkat 36 besar rumah sakit pendidikan terbaik dunia pada tahun 2021, mengembangkan berbagai inovasi layanan baru dan pengembangan digitalisasi termasuk telekonsultasi melalui SMART RSCM.

Filosofi dan Dedikasi
Dr. Lies percaya bahwa nilai seorang dokter tidak hanya diukur dari kemampuan teknis, tetapi juga dari dedikasi dan hati untuk melayani. “Sebagai dokter, kita harus menjunjung nilai kemanusiaan, empati, dan pengabdian tanpa batas,” pesannya. Sebagai seorang ibu dan istri (namun suami wafat pada tahun 2016), ia juga menekankan pentingnya keseimbangan antara karier dan keluarga.

Meski tantangan besar menghampiri, ia selalu berusaha memenuhi tanggung jawabnya sebagai seorang profesional dan kepala keluarga. Ia telah melalui perjalanan panjang yang menginspirasi banyak orang. Dari pengabdiannya dan kunjungan ke berbagai pelosok negeri serta memimpin rumah sakit nasional terbesar, ia membuktikan bahwa dedikasi dan kerja keras dapat membawa perubahan besar bagi masyarakat. Kini, sebagai tenaga fungsional medis di RSCM, ia terus memberikan kontribusi bagi dunia kesehatan, menjadikan pengabdiannya sebagai warisan berharga untuk generasi mendatang.

Manajemen RS
Dr. Lies memulai kiprahnya di dunia manajemen rumah sakit sebagai Direktur SDM di RS Jantung & Pembuluh Darah Harapan Kita (RSJPDHK) pada tahun 2005, kemudian periode berikutnya diangkat sebagai Direktur Penunjang RSJPDHK.

Di bawah kepemimpinannya, ia berhasil menciptakan budaya kerja yang lebih profesional dan efisien. Kariernya terus berkembang dengan diangkatnya sebagai Direktur Medik & Keperawatan RS Kanker Dharmais pada 2016 sebelum akhirnya menjadi Direktur Utama RSCM pada tahun 2018. Saat menjabat di RSCM, memimpin rumah sakit melalui berbagai tantangan besar, termasuk pandemi COVID-19.

Di bawah kepemimpinannya, RSCM tetap menjadi rumah sakit pendidikan utama FKUI dan rumah sakit umum pusat rujukan nasional yang melayani lebih dari 4.000 pasien setiap harinya dengan status rumah sakit yang terakreditasi internasional JCI. Pada tahun 2021, RSCM berhasil masuk dalam peringkat 36 besar rumah sakit pendidikan terbaik dunia.

Sebagai seorang dokter dan pemimpin, ia menekankan pentingnya integritas, kemanusiaan, dan nasionalisme dalam dunia kedokteran. Pendidikan kedokteran tidak hanya harus menghasilkan tenaga medis yang kompeten secara teknis, tetapi juga dokter yang memiliki hati nurani untuk melayani masyarakat, ‘’Jadilah dokter yang tidak hanya pintar, tetapi juga manusiawi. Bangunlah Indonesia dengan ilmu dan hati,” jelasnya.

Penuh Tantangan
Menempuh Pendidikan kedokteran bukanlah hal yang mudah. Prosesnya panjang, melelahkan, dan membutuhkan banyak pengorbanan. Dr. dr. Lies berbagi pengalamannya mengenai tantangan dan perjuangan menjadi dokter dalam sebuah kesempatan diskusi yang inspiratif. Menurutnya, seorang dokter tidak cukup hanya menguasai teori. Perlu soft skill dan keterampilan. Harus turun langsung ke pasien.

Tidak bisa hanya belajar dari buku. Untuk memahami kasus, harus sering berinteraksi dengan pasien untuk bisa mempelajari masalah Kesehatan secara menyeluruh.

“Setiap pasien memiliki sistem tubuh yang berbeda, dan dari situ kita belajar untuk menemukan pola dan carikan solusi terbaik,” jelasnya.

Proses belajar ini memakan energi luar biasa. Selain mempelajari teknik, dokter juga harus memahami dampak dari tindakan medis yang diberikan. Efek samping dari sebuah tindakan harus diketahui. Ini semua membutuhkan keinginan yang kuat, bukan hanya untuk menjadi dokter, tetapi untuk benar-benar menolong orang lain. Namun, perlu diingat perjalanan ini tidak lepas dari tantangan finansial, terutama bagi seorang PPDS (Program Pendidikan Dokter Spesialis).

Seringkali peserta PPDS, belum memiliki stabilitas ekonomi. Pendapatan kecil, sementara stres tinggi karena waktu belajar dan jaga pasien sangat menyita. Kebanyakan PPDS adalah keluarga muda yang juga harus mengurus anak.

“Ini adalah ujian mental yang berat, seperti Kawah Candradimuka,” katanya.

Perlu Sinergi
Untuk menghadapi tantangan ini, menurutnya, seseorang harus memiliki kedekatan dengan Tuhan sebagai sumber kekuatan. Selain itu, kunci mengatasi permasalahan dalam mengelola rumah sakit memerlukan kolaborasi, sinergi dan harmonisasi dengan berbagai pihak serta berbagai kebijakan.

Dengan kolaborasi dan sinergi ini, permasalahan dapat diselesaikan secara cepat, efektif dan baik bagi banyak pihak. Ia juga menekankan pentingnya sinergi internal antar tenaga medis, nakes dan non nakes. Manfaatkan potensi besar yang ada di masing-masing individu, dan jangan saling menjatuhkan. Sebaliknya, bergandengan tangan dan saling mendukung. (*) Bambang Sartono

Artikel Terkait

Scroll to Top