Electrical Sensitivity Penyebab Sulit Tidur – Oleh Prof. Dr. dr. Anies, M.Kes, PKK

Share

“Saya selalu mengalami sulit tidur, dok. Padahal saat ini saya tanpa beban pikiran apapun”, keluh seorang pasien dengan memelas.

Mengapa saya sering terbangun tengah malam, dan tidak bisa tidur kembali …..”, keluh pasien yang lain.

“Setiap kali banyak menggunakan ponsel malam hari, hampir dapat dipastikan saya mengalami sulit tidur. Kadang-kadang dini hari baru bisa tertidur……”kata pasien yang ;ain lagi.

Keluhan-keluhan demikian tidak jarang terdengar dalam kehidupan sehari-hari, dan sering diungkapkan dalam ruang praktik dokter. Mereka yang mengalami umumnya menyesali diri sendiri.

Meskipun telah berjam-jam berbaring di tempat tidur sampai dini hari, bahkan sampai ayam berkokok, mata belum saja mau terpejam.

Insomnia
Insomnia yaitu adalah kondisi ketika seseorang mengalami sulit tidur atau butuh waktu yang lama untuk bisa tidur. Kondisi lain yang bisa dialami adalah anda
terbangun di malam hari dan tidak bisa tidur kembali.

Kondisi ini tentu akan berdampak pada aktivitas anda keesokan harinya seperti menurunnya produktivitas kerja. Insomnia atau gangguan sulit tidur memang  sangat merepotkan.

Banyak orang mengatasinya dengan obat-obatan. Padahal upaya itu tidak dianjurkan, karena gangguan ini sebenarnya relatif mudah diatasi. Mengapa kita perlu tidur?

Berapa jam idealnya orang dewasa tidur dalam semalam? Bagaimana kiat tidur yang nyaman? Untuk mengetahui dengan tepat penyebab insomnia, harus diteliti secara saksama

apakah penderita mengalami insomnia selama beberapa jam, ataukah seluruh malam tidak bisa tidur? Apakah di siang hari ia tidur? Gangguan insomia dapat dilacak dari cara hidup seseorang secara rutin sampai kehidupan malamnya.

Seseorang yang mengeluh sulit tidur pada malam hari dapat dikaitkan dengan kecemasan yang hebat. Insomnia sering terjadi, terbangun tengah malam dan tidak bisa tidur kembali.

Sulit tidur berkaitan dengan gangguan psikologis. Di samping faktor psikologis, dapat juga karena pengaruh minuman keras atau minuman yang banyak mengandung kafein, penggunaan obat tidur maupun penenang jangka panjang.

Electrical Sensitivity
Apabila hal ini terjadi, salah satu yang perlu dipertimbangkan adalah adanya riwayat keterpajanan terhadap peralatan yang menimbulkan radiasi elektromagnetik.

Besar kemungkinan gangguan tersebut adalah electrical sensitivity. Electrical sensitivity, yaitu gangguan fisiologis dengan tanda dan gejala neurologis maupun kepekaan, berupa berbagai gejala dan keluhan.

Gangguan ini umumnya disebabkan oleh radiasi elektromagnetik, yang berasal dari berbagai peralatan elektronik di rumah, kantor maupun industri. Termasuk telepon selular (ponsel) maupun microwave oven.

Gejala-gejala yang menunjukkan adanya electrical sensitivity yang khas antara lain berupa sakit kepala (headache), pening (dizziness), keletihan (fatigue). Tanda dan gejala lain misalnya:

jantung berdebar-debar (cardiac palpitations), gangguan tidur (sleep disturbances), gangguan konsentrasi (difficulty in concentrating), rasa mual dan gangguan pencernaan lain (nausea and digestive problems), telinga berdenging (tinnitus), muka terbakar (facial burning) serta kulit meruam (rashes), kejang otot (muscle spasme), kebingungan (confusion), serta gangguan kejiwaan berupa depresi.

Penyebab timbulnya gejala dan berbagai keluhan tersebut sangat komplek dan multifaktor, karena dapat menyertai berbagai penyakit. Kumpulan gejala ini dapat karena penyebab organik maupun psikologis.

Teori terbaru tentang metabolisme hormon melatonin dan pengaruhnya terhadap timbulnya berbagai gejala dan perubahan suasana hati, diharapkan dapat menjelaskan mengapa pajanan medan elektromagnetik dapat menimbulkan berbagai gejala tersebut (Sandyk, 1993).

Hormon melatonin (N-acetyl-5- metoksitriptamin) adalah hormon yang sebagian besar dibuat oleh kelenjar pineal, sebuah kelenjar sebesar kacang tanah yang terletak di antara kedua sisi otak.

Hanya sebagian kecil dibuat di usus dan retina mata. Produksi hormon melatonin dapat dipacu oleh gelap dan hening serta dihambat oleh sinar yang terang maupun medan elektromagnetik.

Melatonin diproduksi dalam jumlah besar sekali pada orang muda, untuk kemudian menurun setelah usia 40 tahun. Penurunan produksi hormon ini menyebabkan berbagai keluhan yang lebih banyak dialami oleh usia tua dibandingkan usia muda.

Beberapa gejala yang dapat timbul berkaitan dengan hormon melatonin, antara lain sukar tidur (insomnia), gangguan pada irama sirkadian, jet lag serta berbagai gejala lain.

Gejala-gejala tersebut berkaitan dengan perubahan metabolisme hormon melatonin yang diproduksi oleh kelenjar pineal. Gejala-gejala tersebut terutama timbul bila produksi hormon melatonin berkurang.

Produksi hormon melatonin bertambah pada malam hari, terutama pada suasana hening dan gelap, sehingga menyebabkan orang mudah tidur. Namun produksi hormon ini berkurang oleh adanya rangsangan dari luar, misalnya cahaya serta medan elektromagnetik.

Cahaya maupun pajanan medan elektromagnetik dapat menurunkan produksi hormon melatonin dan berpotensi menimbulkan berbagai keluhan termasuk sakit kepala, pening dan keletihan.

Upaya Pencegahan
Electrical sensitivity dapat dialami oleh siapa saja, terutama bagi yang peka. Banyak polutan yang berupa gas buang dari kendaraan bermotor, industri maupun aktivitas manusia yang lain, berisiko menimbulkan gangguan kesehatan.

Jadi sulit memprediksi, apakah berbagai keluhan yang timbul semata-mata hanya berasal dari radiasi elektromagnetik. Di samping tetap memperhatikan
prosedur tetap penggunaan berbagai peralatan yang berisiko menimbulkan radiasi elektromagnetik, ada beberapa hal yang dapat memperkecil risiko gangguan kesehatan.

Dalam menggunakan peralatan elektronik apa pun, misalnya komputer, televisi, hair dryer dan sebagainya, sebaiknya dengan membuat jarak sejauh mungkin dari sumber pajanan, sedangkan waktu kontak diusahakan seminimal mungkin.

Meskipun microwave oven hanya memerlukan waktu sangat pendek untuk memanaskan makanan, tetapi dalam prosesnya jangan ditunggu apalagi dalam jarak sangat dekat. Alat ini menghasilkan energi foton yang sangat besar dan berisiko mengganggu kesehatan apabila tidak mematuhi prosedur penggunaannya.

Khusus bagi ibu hamil pada tiga bulan pertama, harus lebih waspada lagi. Kecuali microwave oven, telepon selular juga menghasilkan energi foton yang sangat besar dan potensi radiasinya lebih besar dibandingkan dengan peralatan elektronik maupun jaringan listrik tegangan tinggi.

Meskipun sangat membantu pekerjaan dan aktivitas seharihari, seyogyanya waktu penggunaannya dibatasi. Jangan selalu mengantonginya, terutama pada saku baju kiri, apalagi bila menggunakan alat pacu jantung.

Pastikan peralatan listrik dalam kondisi baik, hindari kontak langsung dengan kabel yang rusak, dan gunakan alat pelindung diri (APD) saat bekerja dengan listrik.

Jangan membaca atau menonton film yang menegangkan atau menyita banyak beban pikiran menjelang tidur. Sangat dianjurkan untuk melakukan
latihan olahraga atau senam.

Olahraga atau senam dapat membantu menghilangkan tekanan mental dan ketegangan otot. Jangan lakukan latihan menjelang tidur, melainkan pagi atau sore hari.
***

Artikel Terkait

Scroll to Top