12 Sekolah Mulai “Kick-Off” Cek Kesehatan Gratis pada 4 Agustus 2025

Share

Terhitung Mulai 4 Agustus 2025 kemarin, Kemenkes (Kementerian Kesehatan) telah berhasil meluncurkan program Cek Kesehatan Gratis (CKG) untuk anak sekolah, baik negeri ataupun swasta.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mengumumkan ada 12 sekolah kick-off, mulai jenjang SD sampai SMA. Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan sasaran CGK ini menjangkau 53 juta lebih siswa se-Indonesia.

“Kita akan meluncurkan (CGK), bertepatan tahun ajaran baru,” ujarnya dalam konferensi pers kick off CGK melalui tayangan YouTube Kemenkes, Kamis, (31/7/2025).

Ia mengatakan pihaknya telah melakukan kegiatan CGK ini di 72 Sekolah Rakyat sejak 14 Juli 2025, dengan jumlah siswa sekitar 7.000 murid.

Sementara, untuk CKG di sekolah lainnya yang akan dilakukan mendatang, ia menyebut program ini dilaksanakan serentak sesuai penjadwalan sekolah.

“Nanti akan dibantu 10.000 puskesmas dan 60.000 puskesmas pembantu,” ujarnya.

Jasmani & Rohani
Kemenkes memperkirakan, CKG sekolah akan berakhir pada Desember 2025. Selain pemeriksaan fisik, siswa juga akan mendapat pengecekan kondisi kesehatan jiwa.

Adapun daftar sekolah dibawah ini adalah lokasi kic-off atau lokasi pertama program CGK dilakukan. Nantinya secara bertahap, akan menyasar sekolah lainnya.

Berikut 12 sekolah lokasi kick-off CKG yaitu:

1. SD Cideng 02 Jakarta Pusat

2. MIN 8 Jagakarsa Jakarta Selatan

3.  SMKN 26 Jakarta Timur

4. Pesantren Assidiqiyah Kedoya, Jakarta Barat

5. SMA Negeri 6 Tangerang Selatan

6. SD Prestasi Global Depok

7. SMPN 5 Kota Bandung

8. MTs Persis 1-2 Kota Bandung

9. SLB Negeri Kota Semarang

10. SMPN 1 Padangan Bojonegoro

11. Pesantren Al Amanah Sidoarjo

12. SMPK Penabur Gading Serpong.

Jenis pemeriksaan kesehatan

SD (7-12 Tahun)

  • Status gizI
  • Merokok (kelas 5-6)
  • Tingkat aktivitas fisik (kelas 4-6)
  • Tekanan darah
  • Gula darah
  • Tuberkulosis
  • Telinga
  • Mata
  • Gigi
  • Jiwa
  • Hati (hepatitis B )
  • Kesehatan reproduksi (kelas 4-6)
  • Riwayat imunisasi kelas satu

SMP (13-15 tahun)

  • Status gizi
  • Merokok
  • Tingkat aktivitas
  • Tekanan darah
  • Gula darah (Kelas 7)
  • Tuberkulosis
  • Talasemia
  • Anemia (kelas 7)
  • Telinga
  • Mata
  • Gigi
  • Jiwa
  • Hati (hepatitis B dan C)
  • Kesehatan reproduksi kelas 4-6
  • Riwayat imunisasi HPV (kelas 9 putri)

SMA (16-17 tahun)

  • Status gizi
  • Merokok
  • Tingkat aktivitas
  • Tekanan darah
  • Gula darah
  • Tuberkulosis
  • Talasemia
  • Anemia remaja putri (kelas 10)
  • Telinga
  • Mata
  • Gigi
  • Jiwa
  • Hati (hepatitis B dan C)
  • Kesehatan reproduksi kelas 4-6

Nantinya pemeriksaan akan dilakukan di ruang terpisah dan melibatkan Guru UKS dan PJOK untuk pengukuran fisik dan kebugaran para siswa.

Dibarengi Penyuluhan Kesehatan

Direktur Penyakit Menular Badan Kesehatan Dunia (WHO) Kantor Regional Asia Tenggara 2018-2020, Prof Tjandra Yoga Aditama mengemukakan Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) di sekolah sebaiknya dibarengi penyuluhan untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap kesehatan.

“Selain pemeriksaan maka perlu dilakukan juga penyuluhan kesehatan, baik kepada murid, guru dan juga petugas sekolah lainnya,” kata dia melalui keterangan yang disampaikan di Jakarta, Ahad.

Hal ini menjadi salah satu usulannya pada pemerintah terkait Program CKG di sekolah, yang akan dimulai pada Senin, 4 Agustus 2025. Menurut dia, usulan tersebut dapat membantu mencapai tujuan CKG,

yakni untuk mendeteksi dini gangguan kesehatan pada anak sekolah sekaligus meningkatkan pemahaman kesehatan mereka. Usulan lainnya, yakni perlunya pihak sekolah atau guru ikut terlibat langsung dalam kegiatan cek kesehatan di sekolah ini.

Selain itu, hasil CKG sebaiknya ditindaklanjuti, khususnya peserta didik dengan masalah kesehatan. Mereka harus segera mendapatkan penanganan kesehatan.

“Tindak lanjut untuk merujuk anak yang memerlukan pemeriksaan lanjutan, baik ke Puskesmas ataupun ke rumah sakit setempat,” katanya.

Tjandra juga mengatakan, Puskesmas di lokasi sekolah memiliki tanggung jawab besar sebagai perwujudan dari implementasi pelayanan kesehatan primer.

Fasilitas pelayanan tingkat pertama ini bertanggung jawab menentukan penjadwalan kegiatan CKG yang harus dikoordinasikan dengan pihak sekolah agar tidak mengganggu proses belajar mengajar.

Sumber : Kompas & ANTARA.News

 

Artikel Terkait

Scroll to Top