Fakultas Kedokteran Universitas Udayana (Unud)

Fakultas Kedokteran Universitas Udayana – Berproses untuk Meraih Akreditasi Internasional

Share

Universitas Udayana dikenal sebagai salah satu universitas unggul di wilayah timur Indonesia. Lembaga pemeringkatan universitas dunia Quacquarelli Symonds (QS) Asia University Rankings (AUR) 2023 menempatkan sebagai kampus urutan ke-16 di Indonesia.

Berdasarkan pemeringkatan Edurank, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana (FK Unud) menempati peringkat terbaik ke-7 untuk kategori Fakultas Kedokteran di Indonesia

Prof. Dr. dr. Komang Januartha Putra Pinatih, M.Kes selepas menamatkan S-1 tahun 1992, mendapatkan tugas sebagai dokter PTT di Timor Timur selama 3 tahun. Tahun 1996, kembali ke almamaternya dan diangkat menjadi dosen di Fakultas
Kedokteran.

Mendapatkan penugasan hampir di semua bagian. Pernah bekerja di bagian mikrobiologi, sekretaris bagian dan mengelola beberapa unit di fakultas kedokteran. Fakultas Kedokteran menjadi salah satu fakultas yang menjadi tonggak pendirian Universitas Udayana tahun 1962, yang didukung oleh fakultas Sastra, Peternakan dan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP).

Kini FK Unud berkembang pesat. Dulunya hanya memiliki hanya menjadi tempat pendidikan untuk dokter kini telah berkembang dengan beragam program studi

Titik balik terjadi tahun 1990 dengan dibukanya program studi spesialis di antaranya spesialis bedah, penyakit dalam, kandungan dan spesialis.  Tahun 2004, FK Unud mulai membuka prodi baru diantaranya adalah program studi sarjana Kesehatan Masyarakat, Keperawatan, Fisioterapi, Psikologi dan yang terbaru adalah Sarjana Kedokteran.

Ada enam program studi sarjana dan empat program profesi. Enam program studi sarjana adalah kedokteran, keperawatan, kesehatan masyarakat, psikologi, dan fisioterapi. Sedangkan program profesi adalah profesi dokter, bidan, fisioterapis, dan profesi dokter gigi. Ada tiga program magister dan satu program Doktor. Jumlah mahasiswa sekitar 5.500, dari 37 program studi.

Membantu FK Baru
FK Unud sudah meluluskan dokter umum kurang lebih hampir 10.000, dengan lulusan dokter spesialis mencapai sekitar 2.500 orang. Salah satu alumninya pernah menjabat Menteri Kesehatan Timor Leste. Juga banyak alumni yang meniti karir di luar negeri dan menduduki posisi penting di pemerintahan FK Unud juga memiliki peran dan pengaruh besar khususnya dalam pembinaan fakultas Kedokteran lain khususnya di wilayah Indonesia Timur.

Dulu FK Unud membina Fakultas Kedokteran Universitas Mataram, kemudian Universitas Al-Azhar di Mataram dan juga Universitas Warmadewa di Denpasar. Namun saat ini ketiganya sudah mandiri. Saat ini masih membina Fakultas Kedokteran Universitas Mahadaraswati Denpasar.

“Hingga saat ini kami juga mendapatkan permohonan dari beberapa Universitas termasuk dari Jawa Timur, dari NTB, dari NTT untuk menjadi pendamping atau pembina pendirian fakultas kedokteran baru,” jelasnya.

Kekhasan atau keunggulan FK Unud, Komang menyebutkan karena berada di Bali, fokus pada Kedokteran Pariwisata (travel medicine). Alumni diarahkan untuk mempunyai nilai plus yang terkait dengan bidang kedokteran pariwisata.

Kedokteran pariwisata semakin relevan, karena kalau dulu kegiatan pariwisata hanya merupakan kegiatan yang sifatnya rekreatif semata, tapi sekarang berkembang, selain rekreasi juga untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.

“Peluang itu yang kami tangkap dan karena Bali memang menjadi destinasi utama wisata Indonesia, sehingga itu kami anggap sebagai keunggulan komparatif,” katanya.

RS Internasional
Komang mengatakan, FK Unud mendukung rencana pemerintah untuk membangun pusat rumah sakit internasional di Bali, di kawasan Sanur. FK Unud saat ini sudah menjalin kerja sama dengan rumah sakit internasional, Bali International Hospital.

Komang menyadari tantangan besar terkait dengan pendirian RS berstandar internasional di Bali. FK Unud siap menjawab tantangan itu, dengan membekali alumninya untuk berkompetisi di tingkat global.Saat ini FK Unud sudah mencapai akreditasi unggul dan menuju akreditasi internasional.

Menurut Komang sesuai visi yang diemban khususnya terkait dengan daya saing global. “Kami terus berupaya meningkatkan reputasi,” Katanya.

Komang menyebut saat ini ada beberapa riset kolaborasi telah dilakukan diantaranya riset kolaborasi dengan University of Minnesota, Australian National University, Okayama University Universitas di Thailand, China, Beijing University, Taiwan, dan sebagainya.

Akreditasi Unggul
Dari 37 program studi di FK Unud, 24 di antaranya atau kurang lebih 70% itu sudah terakreditasi unggul termasuk Prodi Kedokteran. Saat ini sedang berproses untuk akreditasi internasional untuk Prodi Kedokteran. Program peningkatan kualitas sumber daya manusia terus dilakukan. Kualifikasi jabatan akademik maupun kualifikasi jabatan fungsional ditingkatkan.

Hingga saat ini persentase guru besar sudah mencapai 12 persen, lektor kepala sekitar 25 persen, kualifikasi pendidikan S2 maupun S3 itu kita sudah mencapai 65 persen. Untuk mencapai rekognisi internasional, dilakukan dengan berbagai kegiatan pendidikan maupun penelitian. Juga mengirimkan dosen maupun mahasiswa kami untuk melaksanakan program pendidikan ke luar negeri.

“Ada 75 kerjasama dengan institusi luar negeri yang telah dilakukan sebagian besar adalah terkait dengan pendidikan dan penelitian” jelasnya

Academic Health System
FK Unud masuk dalam Academic Health System (AHS) yang dikoordinasikan oleh Universitas Airlangga. AHS mengintegrasikan berbagai unsur baik dari institusi pendidikan, rumah sakit dan juga dari pemerintah daerah untuk berkolaborasi membangun proses pendidikan dan pelayanan Kesehatan.

FK Unud berperan dalam mendampingi pendirian beberapa fakultas kedokteran baru selain membantu proses pelayanan. Salah satunya untuk pendidikan spesialisasi, membantu rumahsakit di daerah terpencil yang kekurangan dokter spesialis. Juga mengirim residen peserta didik spesialis yang sudah mandiri dan sudah senior untuk memberikan pelayanan kesehatan di daerah yang membutuhkan.

“Kami kami kirim ke Papua, Ambon, Sulawesi, dan paling banyak ke Nusa Tenggara Timur,” katanya.

Residen yang dikirim itu secara teori mereka sebenarnya sudah spesialis tinggal menunggu proses wisuda. Jadi mereka sudah bisa bekerja secara mandiri untuk membantu memberikan pelayanan kesehatan di daerahdaerah yang saat ini masih belum ada atau kekurangan tenaga spesialis. Itu salah satu bentuk sumbangsih dari FK Unud. Untuk membantu biaya yang relatif mahal untuk pendidikan kedokteran, khususnya spesialis,

Komang mengatakan pihak universitas memiliki program beasiswa. Juga banyak donatur yang memberikan beasiswa kepada para peserta didik dan bisa dimanfaakan untuk mereka yang berprestasi.

Kedokteran Keluarga
FK Unud masih merencanakan pendirian beberapa program studi baru yang dibutuhkan oleh pemerintah atau masyarakat. Saat ini Kementerian Kesehatan memberikan fokus pada beberapa penyakit-penyakit yang sifatnya adalah kronis dan istilahnya seperti penyakit yang terkait dengan stroke, jantung dan urologi

“Saat ini kami sedang mempersiapkan pendirian program studi bedah urologi. Selain juga mengembangkan program studi kedokteran keluarga dan layanan primer” katanya

Hal itu sejalan dengan konsep transformasi kesehatan dari Kementerian Kesehatan yang fokus penguatan di layanan primer. Disitulah membutuhkan banyak sekali dokter-dokter kesehatan keluarga dan layanan primer. Saat ini pendidikan dokter spesialis kesehatan dan layanan primer masih sangat terbatas.

“Pendirian program studi spesialis KKLP tersebut, mudahmudahan itu bisa terlaksana sebelum masa jabatan saya berakhir,” pungkasnya

Prof. Dr. dr. Komang Januartha Putra Pinatih, M.Kes sendiri merupakan Dekan Fakultas Kedokteran Udayana (FK Unud). Lahir di Denpasar 22 Januari 1967. Menyelesaikan S1 Kedokteran di Universitas Udayana, S2 di Universitas Gadjah Mada (UGM) dan S3 di Universitas Udayana. Memulai karier awalnya sebagai dosen, pernah menjadi pembantu dekan, saat ini menjadi Dekan Fakultas Kedokteran Udayana (FK Unud).

Artikel Terkait

Scroll to Top