Brawijaya Hospital
Brawijaya Hospital

Brawijaya Healthcare Group, Ingin Jadikan Indonesia Pusat Layanan Kesehatan Internasional

Share

Presiden Direktur Brawijaya Healthcare Group, Amira Ganis, meraih gelar Sarjana Administrasi Bisnis dari Universitas Indonesia pada tahun 1998 dan gelar Master of Business Administration dari Northeastern University, Boston, pada tahun 2002. Kariernya dimulai pada tahun 2002 sebagai Manajer Pengendalian Biaya Proyek di PT Radiant Utama Interinsco Tbk, sebuah perusahaan yang bergerak di sektor jasa pendukung industri minyak dan gas.

Tahun 2011, diangkat sebagai Direktur di PT Radiant Utama Interinsco Tbk dan menjabat sebagai Komisaris Utama sejak tahun 2022. Sebagai pendiri PT Brawijaya Medikatama, perusahaan di balik Brawijaya Healthcare Group, yang didirikan pada tahun 2006.

Brawijaya Healthcare Group adalah jaringan layanan kesehatan terkemuka di Indonesia yang berfokus pada penyediaan layanan medis berkualitas tinggi untuk wanita, anak-anak, dan layanan umum.

Didirikan pada 17 September 2006 sebagai Brawijaya Women & Children Hospital di Antasari, Jakarta Selatan, grup ini telah berkembang pesat dengan membuka beberapa rumah sakit dan klinik di berbagai wilayah, termasuk Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bandung.

Memiliki Visi dan Misi, menjadi jaringan layanan kesehatan terpercaya di Indonesia dengan pusat-pusat keunggulan medis yang terdepan. Dan menyediakan layanan kesehatan untuk Indonesia yang berfokus pada pasien dengan taraf internasional dengan mengadopsi teknologi terkini.

Memiliki Motto HEART, Hospitality (Keramahtamahan), Excellence (Kualitas), Agility (Kegesitan), Reability (Keandalan), Teamwork (Kerja sama). Saat ini, Brawijaya Healthcare Group mengoperasikan beberapa fasilitas kesehatan, antara lain: RSIA Brawijaya Antasari, RSU Brawijaya Saharjo, RSU Brawijaya Depok, RSIA Brawijaya Duren Tiga, RSU Brawijaya Tangerang, Klinik Brawijaya Kemang, dan Klinik Brawijaya Bandung .

Dengan lebih dari 600 dokter dan 1.000 staf operasional serta manajemen, Brawijaya Healthcare Group berkomitmen untuk memberikan layanan kesehatan yang komprehensif dan berkualitas tinggi bagi masyarakat Indonesia.

Bermula dari Pasien
Perjalanan Amira Ganis Presiden Direktur Brawijaya Healthcare Group menuju puncak dunia manajemen kesehatan diawali dari kisah inspiratif yang penuh dedikasi dan transformasi. Bermula dari saat kuliah di Universitas Indonesia jurusan Administrasi Bisnis, Amira melanjutkan pendidikan S2-nya di Northeastern University, Amerika Serikat, dalam program Master of Business Administration (MBA).

Saat di sana, berkesempatan bekerja sebagai financial analyst di sebuah perusahaan kimia. Setelah kembali ke Indonesia, sempat bekerja di sektor keuangan dan energi sebelum akhirnya terjun ke dunia kesehatan. Keterlibatan Amira di sektor kesehatan bukanlah rencana awal.

“Awalnya, perjalanan ini dimulai dari pengalaman saya sebagai pasien,” katanya.

Sebagai seorang ibu yang sering mencari layanan kesehatan untuk keluarganya, Amira merasakan adanya celah dalam sistem layanan kesehatan yang ada. Ia melihat banyak hal yang bisa ditingkatkan untuk menciptakan pengalaman pasien yang lebih baik, dari cara dokter berkomunikasi hingga suasana rumah sakit yang lebih nyaman.

Awal RS Brawijaya
Amira memulai langkahnya di dunia kesehatan dengan mendirikan Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Brawijaya. Nama Brawijaya dipilih karena lokasi rumah sakit pertama ini berada di Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan.

“Kami ingin menciptakan lingkungan yang nyaman, tidak menakutkan bagi pasien. Mulai dari warna dinding, desain interior, hingga pelayanan yang ramah pasien, semuanya dirancang dengan detail,” katanya.

Sebagai pengusaha tanpa latar belakang medis, Amira mengakui bahwa membangun rumah sakit adalah tantangan besar. Rumah sakit padat modal dan membutuhkan kolaborasi antara praktisi medis dan nonmedis. Ia banyak belajar dari dokter pribadinya dan tim dokter lainnya tentang bagaimana mengelola rumah sakit, menjaga keselamatan pasien, hingga menerapkan indikator kualitas.

Sejak awal berdirinya, Brawijaya Healthcare Group sudah mengadopsi Electronic Medical Record (EMR), sebuah langkah yang belum umum pada saat itu.

“Kami melihat EMR sebagai kunci efisiensi dan efektivitas layanan. Namun, memperkenalkan teknologi ini tidak mudah. Butuh edukasi dan komitmen dari para dokter agar teknologi ini bisa diterima,” katanya.

Menurut Amira, RSIA Brawijaya berkembang pesat menjadi jaringan rumah sakit yang menawarkan layanan kesehatan komprehensif. Dari awal, memiliki cita-cita besar untuk memberikan layanan kesehatan berstandar internasional. Ingin menjadi kebanggaan bangsa, dengan menyediakan layanan kesehatan yang bisa mengurangi ketergantungan pasien pada pengobatan luar negeri.

Selain layanan untuk ibu dan anak, Brawijaya Healthcare kini memiliki center of Excellence di berbagai bidang, seperti jantung, fertilitas, dan bedah.

“Kami bangga bisa mengkonversi pasien yang tadinya berencana berobat ke luar negeri menjadi dirawat di sini. Ini adalah salah satu milestone kami,” katanya.

Terus Berinovasi
Dengan perjalanan lebih dari 18 tahun, Brawijaya Healthcare Group terus berinovasi. Visinya menjadikan Brawijaya sebagai jaringan layanan kesehatan terpercaya di Indonesia. Semua ini untuk mendukung cita-cita besar membangun bangsa melalui layanan kesehatan berkualitas.

Amira percaya bahwa keberhasilan manajemen rumah sakit tidak bergantung pada latar belakang medis atau nonmedis, melainkan pada kemampuan memahami ekspektasi kualitas layanan medis serta aspek manajemen dan bisnis. Dengan pendekatan kolaboratif, ia berhasil membangun kepercayaan antara tenaga medis dan nonmedis, menciptakan harmoni dalam pengelolaan institusi kesehatan.

Ia juga memperkenalkan konsep benchmarking lintas industri, mengajak timnya belajar dari layanan pelanggan di sektor perhotelan, perbankan, dan transportasi untuk meningkatkan kualitas layanan di Brawijaya Healthcare.

Brawijaya Healthcare Group

Motivasi dan Filosofi
Karier Amira Ganis selalu menjadikan tantangan sebagai peluang untuk terus maju. Filosofinya, keep moving forward, menjadi pedoman dalam menghadapi dinamika kehidupan dan karier. Ia percaya bahwa kesuksesan tidak datang tiba-tiba, tetapi melalui langkah-langkah kecil yang konsisten.

Sebagai alumni Universitas Indonesia (UI), ia mengakui bahwa jejaring dan budaya kompetitif yang terbangun selama masa kuliah menjadi salah satu faktor penting dalam membentuk karakter dan semangatnya untuk berprestasi.

Amira memiliki visi besar untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat layanan kesehatan bertaraf internasional, terutama dalam bidang kesehatan tropis dan penelitian medis. Ia berharap Indonesia dapat menjadi destinasi utama untuk perawatan kesehatan dan penelitian ilmiah, mengembangkan teknologi dan keahlian medis yang berasal dari kekayaan populasi dan kasus medis di tanah air.

Ia mendorong mahasiswa dan lulusan UI untuk selalu berani melangkah maju, menghadapi tantangan, dan menggali potensi mereka. Ia juga berharap institusi pendidikan terus menanamkan semangat kolaborasi, inovasi, dan keinginan untuk memberikan kontribusi positif bagi bangsa.

“Jadilah manusia yang bermanfaat dan terus berkontribusi untuk Indonesia. Dengan kerja keras, kolaborasi, dan inovasi, kita bisa menjadikan Indonesia sebagai pusat keunggulan di berbagai bidang.” Katanya. (*) Bambang Sartono

Artikel Terkait

Scroll to Top