Prof. Dr. Amad Sudiro, SH., MH., M.Kn., MM. - Rektor Universitas Tarumanegara

Konsentrasi ke Akreditasi dan Kelas Internasional – Universitas Tarumanegara

Share

Perjalanan karir Prof. Dr. Amad Sudiro, SH., MH., M.Kn., MM di Universitas Tarumanegara (Untar) Jakarta, bisa dikatakan lengkap. Ia telah terlibat dalam berbagai macam kegiatan, baik akademik, administratif, maupun struktural.

Sejak menjadi dosen tetap pada tahun 1992, berbagai jabatan telah diembannya, antara lain sebagai kepala laboratorium, ketua program studi, wakil dekan, dan dekan Fakultas Hukum. Puncaknya, ia mendapatkan amanah sebagai rektor sejak tahun 2024.

“Saya diberi mandat untuk membawa Universitas Tarumanegara ke level yang lebih tinggi,” ujarnya.

Untar merupakan salah satu perguruan tinggi yang cukup tua, didirikan pada tahun 1959 dan kini berusia 66 tahun. Sebagai salah satu perguruan tinggi swasta (PTS) tertua, Untar dapat disebut sebagai yang terbaik dan unggul di Indonesia saat ini.

Sejak awal berdinya, Universitas Tarumanegara telah berkomitmen untuk menyediakan pendidikan berkualitas tinggi dan terus menghasilkan lulusan yang kompeten di bidang keilmuannya sesuai dengan program studi masing-masing.

Dalam perjalanan panjangnya, Untar berhasil membangun keunggulannya sebagaiuruan tinggi berkualitas. Untar juga mampu memperkokoh reputasinya sebagai universitas terpercaya. Denganasi yang terpercaya dan berkualitas tersebut, diharapkan terus memberikan dampak positif bagi masyarakat.

Menjadi tugas Prof. Amad Sudiro untuk mempertahankan capaian gemilang tersebut. Ia juga memiliki tanggung jawab moral untuk menjaga status akreditasi unggul yang telahaih Untar.

Status unggul ini tidak membuat dirinya dan Untar berpuas diri. Sebaliknya, akreditasi unggul di tingkat nasional justru mendorong mereka untuk melompat lebih tinggi. Ia ingin Untar tidak hanya unggul di tingkat nasional, tetapi juga di internasional.

“Sebagai rektor, saya harus berusaha agar Untar juga memperolehreditasi internasional,” ujarnya.

Akreditasi International
Untuk mencapai akreditasi internasional, Untar harus melaksanakan berbagai kegiatan melalui program berskala internasional, seperti internasionalisasi dan inovasi akademik. Dengan cara ini, baik kualitas maupun standar pendidikan dan penelitian meningkat ke tingkat internasional.

Prof. Amad Sudiro berkomitmen untuk terus meningkatkan standar kualitas Tri Dharma Perguruan Tinggi di bidang pengajaran, penelitian, dan pengabdian masyarakat.

Riset dan publikasi internasional akan dilakukan melalui kolaborasi dengan mitra universitas luar negeri. Selain itu, ia berupaya memperkuat kemitraan strateg dan kerja sama dengan berbagai universitas di luar negeri. Baginya, kolaborasi adalah pilar utama untuk maju dan berkembang.

“Salah satu pilar utama yang kami perhatikan adalah mitra-mitra strategis di luar negeri,”.

Prof. Amadendorong civitas akademika, baik fakultas maupun program studi, untuk terus melaksanakan program Tri berskala internasional, penelitian bersama dengan mitra luar negeri, pengabdian yang berkolaborasi secara internasional, serta penulisan bersama.

Untar juga menjalankan program pertukaran mahasiswa, membuka kelas internasional, pertukaran dosen, dan kunjungan profesor dengan mitra perguruan tinggi luar negeri.

Fakultas Favorit
Saat ini, Untar memiliki sekitar 14.000-15.000 mahasiswa yang tersebar di delapan fakultas dengan 32 program studi, terdiri atas program pendidikan sarjana, profesi, magister, doktor. Untar didukung oleh 500 dosen tetap, sekitar 500 dosen tidak tetap, serta 250 tenaga kependidikan.

Daya tampung per tahunnya mencapai .000 mahasiswa, dengan peminat atau pendaftar rata-rata sebanyak 8.000 orang. Dari tersebut, sekitar 3.500 hingga 4.000 mahasiswa diterima setiap tahunnya, tersebar di program sarjana, profesi, magister, dan doktoral.

Prof. Amad Sudiro mengungkapkan bahwa saat ini Fakultas Kedokteran menjadi program favorit. Tren pendaftar terus meningkat, meskipun kuota penerimaan dibatasi oleh pemerintah.

Sebagai perguruan tinggi dengan akreditasi unggul, Untar diberikan kuota maksimal 250 mahasiswa baru untuk Fakultas Kedokter. Selain itu, Fakultas Ekonomi Bisnis, Fakultas Hukum, Fisiologi, dan Komunikasi juga memiliki jumlah pendaftar yang cukup tinggi.

Saat ini, Fakultas Kedokteran Untar sedang merintis pembukaan Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS). Salah satu syarat untuk membuka spesialis adalah prodi S1 harus berakreditasi unggul. Untar baru saja berhasil mempertahankan akreditasi unggul tersebut.

Unggulan
Sebagai perguruan tinggi dengan fokus pada entrepreneurship university, Untar berkomitmen untuk terus meningkatkan standar pendidikan berkualitas tinggi dan pengembangan karakter mahasiswa yang berintegritas, profesional, dan entrepreneurship. Tiga hal utama tersebut harus dimiliki oleh seluruh civitas akademika di lingkungan Untar.

“Untar memiliki kekuatan dalam bidang kewirausahaan, selain itu juga di bidang riset dan pengabdian masyarakat yang berdampak positif dan luas,” ujar Amad Sudiro.

Kini, ribuan alumni Untar telah tersebar di berbagai profesi danangkau berbagai negara. Selain itu, banyak lulusan Untar yang sukses dalam berbagai bidang, khususnya dalam dunia usaha.

Menurut Prof. Amad Sudiro, banyak alumni yang telah berhasil. Ada yang menjadi CEO perusahaan, direktur utama rumah sakit, Kapolda, bahkan direktur jenderal, seperti Dr. Widodo, SH, MH, yang menjabat sebagai Dirjen Administrasi Hukum Umum di Kementerian Hukum.

Program Prioritas  
Sebagai rektor, Prof. Amad Sudiro memiliki tiga program prioritas. Pertama peningkatan dan pengembangan internasionalisasi melalui berbagai program, baik di bidang akademik maupun nonakademik.

Misalnya, dengan menyelenggarakan double degree dengan perguruan tinggi negeri, kelas internasional, sertifikasi akreditasi internasional, dan berbagai program pertukaran,

baik untuk dosen, mahasiswa, penulis penelitian bersama, maupun kolaborasi internasional. Program-program internasionalisasi ini menjadi prioritas karena Untar ingin menjadi universitas berstandar dan berkualitas internasional.

Kedua, untuk mencapainya, Untar perlu melakukan berbagai inovasi akademik, seperti membuka program studi baru yang relevan dan program untuk meningkatkan jumlah mahasiswa melalui pendidikanak jauh maupun program studi di luar kampus utama.

Selain itu, inovasi akademik juga dilakukan melalui twinning program, fast track, dan program-program lain yang diharapkan menjadi keunggulan di masing-masing program studi.

Ketiga, pengembangan serta peningkatan kolaborasi dengan dunia usaha dan industri. Karena salah satu pilar utama untuk maju adalah sinergitas Jadi kolaborasi dengan dunia usaha dan dunia industri harus terus dikembangkan serta ditingkatkan.

“Saya pikir tiga hal itu yang akan menjadi fokus ke depan agar Untar menjadi universitas yang unggulan dan tentu berskala internasional,” katanya.

Selain Kelas Internasional Juga Ada PPJ dan PSDKU

Kelas internasional atau program double degree tersebut, bakal diikuti mahasiswa asing atau mahasiswa dari Indonesia yang kuliah di luar negeri. Pembahasan program kerja sama tersebut masih berjalan.

Banyak skema untuk program double degree dengan perguruan tinggi luar negeri. Terdapat skema 3 + 1, yaitu 3 tahun di Indonesia dan 1 tahun luar negeri, serta skema 2 + 2.

Hal ini sedang dalam pembahasan, termasuk diskusi terkait kurikulum agar kedua pihak saling mengakui, baik dengan perguruan tinggi di Australia maupun negara lainnya

Proses tersebut terus berjalan, dan dihar dapat terealisasi pada tahun 2025, termasuk program pengembangan pertukaran mahasiswa. Selain program double degree, kelas internasional juga diikuti oleh WNI maupun WNA. Kurikulum sepenuhnya menggunakan bahasa Inggris dari semester 1 hingga lulus.

Program pendidikan jarak jauh dan pendirian kampus di luar kampus utama, menurut Prof. Amad Sudiro, merupakan salah satu strategi untuk meningkatkan popularitas Untar secara luas dan dapat menjangkau berbagai daerah, sehingga Untar tidak hanya dikenal di Jakarta.

Sebagai tahap awal, sasaran program studi di luar kampus utama atau penyelenggaraan perkuliahan di luar Jakarta, khususnya di luar Jabodetabek, akan dibuka di Jawa dan di luar Jawa. Tentu saja, langkah ini harus memenuhi kualifikasi dan persyaratan yang ditetapkan oleh Dikti.

Secara prinsip, Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) hampir sama dengan Program Studi di Luar Kampus Utama (PSDKU). Namun, PSDKU menggunakan metode perkuliahan luring, sehingga membutuhkan dosen, sekretariat, dan kampus di daerah tersebut.

Misalnya, jika membuka di Provinsi Bali, maka pelaksanaan kuliah dilakukan di Bali. Sedangkan untuk PJJ, proses pembelajarannya dilakukan secara daring, baik di satu provinsi maupun secara bersamaan di beberapa provinsi.

Saat ini, prosesnya sedang berjalan dan memerlukan izin dari Dikti. Biasanya, izin juga diperlukan dari LLDikti setempat. Sementara itu, kelas internasional direncanakan dimulai pada semester ganjil bulan Agustus.

Dia menyampaikan bahwa pelaksanaan PJJ atau PSDKU dilakukan secara bertahap. Untuk sementara, hanya program studi yang jumlah dosennya sudah memenuhi syarat yang diajukan izin ke Dikti.

Hal ini karena pembukaan program studi baru seperti PSDKU maupun PJJ harus memenuhi kualifikasi dan persyaratan yang ditetapkan Dikti, seperti standar kecukupan dosen, sarana dan prasarana, serta kerja sama dengan perguruan tinggi setempat di daerah yang akan dibuka PSDKU atau PJJ.

Beasiswa
Untar juga menyediakan program-program beasiswa, baik untuk mahasiswa baru maupun mahasiswa yang sudah terdaftar di Untar. Untuk mahasiswa baru, misalnya, ada program beasiswa bagi mereka yang berprestasi di SMA melalui nilai rapor.

Beasiswa yang diberikan meliputi, misalnya, pembayaran biaya pembangunan. Sedangkan untuk mahasiswa yang sudah masuk Untar, terdapat tiga kategori program beasiswa.

Kategori pertama adalah beasiswa bagi mahasiswa-mahasiswa yang berprestasi secara akademik. Kedua adalah mahasiswamahasiswa yang berprestasi di bidang non akademik.

Misalnya atlet nasional maupun prestasiprestasi lainnya yang di bidang non akademik. Sedangkan kategori tiga, adalah beasiswa bagi mahasiswa yang secara ekonomi tidak mampu.

Ketiga kategori beasiswa tersebut diberikan setiap semester. Mahasiswa yang memenuhi persyaratan tersebut mengajukan ke tiap-tiap prodi. Selain itu, yayasan juga bekerja sama dengan lembaga atau foundation lain yang biasa memberikan beasiswa untuk mahasiswa Untar, seperti Djarum Foundation.

“Atau berbagai programprogram foundation lainnya yang memang bertujuan untuk memberikan beasiswa bagi mahasiswa yang berprestasi di Untar,” jelas Prof Amad Sudiro.

Tonton Video Selengkapnya

Artikel Terkait