CEO Danantara, Rosan Roeslani, menegaskan bahwa pihaknya akan terus berkoordinasi dengan Kementerian BUMN dalam perencanaan strategis.
“Peran Kementerian BUMN tetap sangat penting. Kami akan terus merencanakan strategi bersama, baik dalam jangka pendek, menengah, maupun panjang,” ujarnya.
Rosan juga menegaskan bahwa kolaborasi antara Danantara dan Kementerian BUMN akan memastikan optimalisasi BUMN
agar lebih efisien dan kompetitif.
Berperan Besar
Dalam struktur pengawasan Danantara, Menteri BUMN Erick Thohir ditunjuk sebagai Ketua Dewan Pengawas. Posisi ini menjadikannya sebagai perwakilan utama pemerintah dalam menetapkan kebijakan, melakukan pengawasan, serta memastikan bahwa pengelolaan BUMN berjalan sesuai dengan kepentingan negara.
Beberapa tugas utama Menteri BUMN dalam Danantara antara lain ( 1) Menyetujui rencana kerja dan anggaran tahunan badan pelaksana Danantara; (2) Mengevaluasi pencapaian indikator kinerja utama; (3) Menerima serta mengevaluasi laporan pertanggungjawaban dari badan pelaksana; (4) Mengusulkan perubahan modal Danantara kepada Presiden; (5) Menyetujui laporan keuangan tahunan Danantara; dan (6) Memberhentikan sementara anggota badan pelaksana jika diperlukan.
Masa Depan BUMN Dengan beroperasinya Danantara, seluruh BUMN kini berada dalam satu wadah investasi nasional. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan profesionalisme dalam pengelolaan aset negara. Kendati demikian, kehadiran Kementerian BUMN sebagai pengawas tetap memastikan bahwa kepentingan nasional tetap menjadi prioritas utama.
Seiring berjalannya waktu, publik akan menantikan bagaimana efektivitas Danantara dalam mengelola kekayaan negara serta dampaknya terhadap kinerja BUMN di berbagai sektor.
‘’Yang jelas, meskipun semua BUMN sekarang ada di bawah Danantara, Kementerian BUMN tetap jadi pemain penting dalam menentukan arah perusahaanperusahaan pelat Merah ke depan,’’ tandas Rosan.
Multitalent di Bisnis dan Pemerintahan
Rosan Perkasa Roeslani adalah seorang pengusaha dan pejabat publik Indonesia yang lahir pada 31 Desember 1968 di Jakarta. Ia menyelesaikan pendidikan Sarjana Administrasi Bisnis di Oklahoma State University, Amerika Serikat, pada tahun 1993, dan meraih gelar MBA dari Antwerpen European University, Belgia, pada tahun 1996.
Karier profesional Rosan dimulai dengan mendirikan perusahaan konsultasi keuangan bernama PT Republik Indonesia Funding, yang lebih dikenal sebagai Finance Indonesia, bersama Sandiaga Uno dan Elvyn Ramli pada tahun 1997.
Perusahaan ini kemudian berkembang menjadi Recapital, sebuah perusahaan investasi yang beroperasi di berbagai sektor seperti keuangan, infrastruktur, properti, dan media. Di sektor olahraga, Rosan bersama dua pengusaha Indonesia lainnya pernah mengakuisisi klub sepak bola Italia, Inter Milan, pada tahun
2013.
Dalam bidang organisasi bisnis, Rosan menjabat sebagai Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia periode 2015- 2020. Ia juga pernah dipercaya sebagai Chief de Mission Kontingen Indonesia untuk Olimpiade Tokyo 2020.
Di kancah diplomatik, Rosan ditunjuk sebagai Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat ke-21, menjabat dari tahun 2021 hingga 2023. Setelahnya, ia menjabat sebagai Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pada tahun 2023.
Pada 19 Agustus 2024, Rosan dilantik sebagai Menteri Investasi dan Hilirisasi sekaligus Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dalam Kabinet Merah Putih di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
CEO Danantara
Pada 24 Februari 2025, Presiden Prabowo resmi meluncurkan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) dan menunjuk Rosan sebagai Chief executive officer (CEO) lembaga tersebut.
Danantara merupakan Sovereign Wealth Fund Indonesia yang bertujuan mengelola aset negara melalui investasi strategis, dengan mengawasi perusahaanperusahaan BUMN terkemuka seperti Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia, PLN, Pertamina, BNI, Telkom Indonesia, dan MIND ID.
Dengan pengalaman luas di sektor bisnis, pemerintahan, dan diplomasi, Rosan Roeslani diharapkan dapat membawa Danantara menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi Indonesia melalui pengelolaan aset negara yang optimal dan transparan.
Sumber : Viva.Co,Kompas.Com