Medco Energi menempatkan prinsip keberlanjutan sebagai inti dari strategi pertumbuhan perusahaan. Dengan memanfaatkan sumber daya alam secara bertanggung jawab
dan memastikan lingkungan hidup di sekitarnya senantiasa terjaga, MEDC berkeyakinan kelangsungan bisnis emiten migas itu dapat terus dipertahankan.
“Beroperasi di Indonesia, negara kepulauan dengan kekayaan ekosistem darat dan laut yang luar biasa, menjadikan perlindungan biodiversitas sebagai mandat utama kami,”
kata Direktur Utama Medco Energi Hilmi Panigoro ketika hadir sebagai tamu undangan khusus dalam Advantage Oman Forum (AOF) 2025 di Muscat, Oman.
Medco sebenarnya juga telah memulai peta jalan bisnis berkelanjutan sejak 2017. Artinya, perusahaan telah melakukan upaya pengurangan emisi gas rumah
kaca sejak 2 tahun setelah Paris Agreement disepakati.
Srategi Perubahan Iklim
Hilmi mengungkapkan bahwa sebagai bentuk komitmen Medco dalam menangani pemanasan global akibat perubahan iklim,
perusahaan telah mencanangkan Strategi Perubahan Iklim dengan komitmen mencapai net zero untuk emisi cakupan 1 dan 2 pada 2050, dan cakupan 3 pada 2060.
Komitmen tersebut merupakan bagian dari peta jalan pembangunan bisnis berkelanjutan MEDC sejak 2017, salah satunya dengan melakukan transisi energi
menuju energi rendah karbon yang terjangkau.
Menurut Hilmi, transisi energi juga menyangkut pelibatan teknologi baru hingga isu sosial, ekonomi, serta lingkungan.
“Oleh karena itu, Medco Energi melakukan pendekatan terhadap keberlanjutan bisnis dengan berpedoman pada tiga pilar utama, yakni Kepemimpinan dari dan
oleh pekerja kami, Pengembangan sosial dan lingkungan hidup, serta Pemberdayaan masyarakat lokal,” tuturnya.
Environmental, Social, Governance (ESG)
Dalam 3 tahun terakhir, Medco Energi telah memperkokoh komitmennya terhadap pelestarian lingkungan dengan menanam lebih dari 500.000 pohon di lahan seluas lebih dari 730 hektare, melampaui standar dan ketentuan regulasi yang berlaku.
Program konservasi mangrove juga telah diperluas ke operasi Medco Energi di Thailand. Sementara itu, inisiatif budidaya rumput laut tidak hanya berkontribusi terhadap pelestarian lingkungan,
tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi komunitas pesisir, termasuk melalui proyek percontohan di Oman.
Hilmi juga memaparkan bahwa pendekatan MedcoEnergi dalam mengintegrasikan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dilakukan melalui tiga pilar utama,
yakni pertama, kepemimpinan dari dan oleh pekerja yang mendorong kesadaran, pengembangan keterampilan, dan akuntabilitas.
Kedua, pengembangan sosial dan lingkungan hidup untuk mengurangi dampak operasional dengan dukungan kolaborasi bersama institusi riset eksternal.
Dan, ketiga, pemberdayaan masyarakat lokal, khususnya di wilayah operasi darat.
“Di manapun kami beroperasi, kami harus berbagi visi dan membangun keterlibatan yang kuat dengan masyarakat sekitar,” katanya.
Hilmi menekankan bahwa keterlibatan masyarakat merupakan kunci keberhasilan program keberlanjutan.
Melalui ketiga pilar tersebut, Medco Energi tidak hanya berupaya mempertahankan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan, tetapi juga secara aktif berkontribusi pada mitigasi perubahan iklim, pelestarian keanekaragaman hayati, dan penciptaan nilai ekonomi bagi masyarakat.
Partisipasi Medco Energi dalam AOF 2025 mencerminkan komitmen perusahaan untuk terus berinovasi dan berkontribusi dalam pembangunan berkelanjutan di tingkat regional dan global.
MEDC mencatatkan laba bersih sepanjang 2024 sebesar US$367 juta. Torehan laba bersih itu naik 10,99% dari capaian sepanjang 2023 di level US$330,67 juta.
Sejalan dengan itu, perseroan juga berhasil melampaui target produksi migas, penjualan listrik hingga efisiensi biaya sepanjang tahun lalu.
Sumber : Bisnis.com