Peluncuran Danantara

Harus Menjadi Sumber Kesejahteraan Rakyat

Share

Presiden Prabowo Subianto, sepertinya mengumpulkan simpul kekuatan besar negeri ini saat meluncurkan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara). Ia diapit dua presiden terdahulu, Joko Widodo, dan Susilo Bambang Yudhoyono.

Di panggung yang sama,berdiri pula, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, serta wakil presiden sebelumnya, Jusuf Kalla, Boediono, dan Ma’ruf Amin. Selain itu, ada Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dan Menteri Investasi, Rosan Roeslani.

Kehadiran para tokoh tersebut dapat dibaca bahwa Presiden ingin menunjukkan bahwa Danantara didukung semua kalangan termasuk tokoh-tokoh yang pernah memimpin di negeri ini.

Danantara secara de jure lahir saat Presiden Prabowo menandatangani Undangundang No 1 Tahun 2025 tentang Perubahan ketiga atas UU No 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Peraturan Pemerintah No 10 Tahun 2025 tentang Organisasi dan Tata Kelola Badan Pengelola Investasi Danantara.

Dilanjutkan dengan kemunculan, Keputusan Presiden No 30 Tahun 2025 tentang Pengangkatan Dewan Pengawas dan Badan Pelaksana BPI Danantara Indonesia.

Optimisme
Harapan Prabowo tidak bertepuk sebelah tangan. Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo, langsung memberi selamat kepada Prabowo yang tengah bertepuk tangan atas peluncuran Danantara.

“Selamat Pak, selamat,” kata Jokowi.

Sementara itu, Jusuf Kalla (JK) lewat akun instagram pribadinya, mengunggah postingan video saat dirinya bersama Presiden saat peluncuran.

“Kebersamaan, optimisme dan harapan untuk kemajuan bangsa,” tulisnya.

Ada pun pada narasi videonya, disebutkan bahwa Danantara diharapkan mempercepat pertumbuhan ekonomi, target pertumbuhan delapan persen tercapai. Presiden ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono tak sekadar mendukung, tapi siap mengawal.

Ketua Majelis Tinggi Partai (MTP) Partai Demokrat itu, di depan peserta Kongres ke-VI Demokrat, mengatakan siap mengawal kebijakan Presiden Prabowo. Bahkan tema kongres di Hotel Ritz-Carlton, Jakarta, Senin (24/2/2025), secara khusus untuk mendukung pemerintah, “Untuk Rakyat, Demokrat Sukseskan Pemerintahan Presiden Prabowo”.

“Kita juga perlu memastikan dalam konteks pengawalan tadi agar semua agenda pemerintah, termasuk keberadaan Danantara yang hari ini telah diluncurkan oleh presiden kita,” ujar SBY.

Menurut dia, pengawalan itu termasuk dalam etika yang perlu dijunjung tinggi karena Demokrat merupakan bagian dalam pemerintahan Prabowo.

“Ini etika yang harus kita junjung tinggi, bagi Partai Demokrat sebagai bagian dalam Pemerintahan Presiden Prabowo,” katanya.

Harapan Besar
Ketua DPR RI Puan Maharani pun mengapresiasi peluncuran Danantara. Puan berharap dapat menggerakkan perekonomian nasional.
“Selamat atas peluncuran Danantara yang dilakukan pemerintah. Semoga bisa menggerakkan perekonomian nasional,” katanya.

Puan berharap Danantara berdampak positif bagi pertumbuhan perekonomian Indonesia, yang akhirnya membawa kesejahteraan untuk rakyat. Pesannya, agar dapat menjalankan fungsinya dengan baik. Termasuk untuk menjadi katalisator peningkatan investasi di Indonesia.

“Dan Danantara harus membawa kebermanfaatan sebanyak-banyaknya bagi bangsa dan negara,” kata Puan. Dukungan DPR RI memang sangat penting bagi kelangsungan badan pengelola investasi jumbo tersebut. Sehingga sangat beralasan Presiden Prabowo mengucapkan terima kasih kepada DPR RI, khususnya Puan.

“Terima kasih, Ketua DPR dan semuanya,” ujar Prabowo.

Meningkatkan Investasi
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Anindya Bakrie menilai Danantara bisa meningkatkan investasi, perdagangan, dan perekonomian Indonesia. Anindya mengatakan, Kadin Indonesia mendukung penuh atas peluncuran Danantara.

“Kami yakin Danantara yang namanya berarti kekuatan masa depan Nusantara ini, akan bisa meningkatkan investasi, perdagangan, dan perekonomian, yang berujung pada kesejahteraan rakyat,” tulisnya melalui Instagramnya @anindyabakrie.

Anindya mengatakan, dukungan Kadin itu karena Danantara memiliki skala yang besar, dengan mengelola aset BUMN hingga US$ 900 miliar atau Rp 14.000 triliun.

“Kami mendukung Danantara karena pertama, skalanya besar. Dengan asset under management senilai US$ 900 miliar, atau sekitar Rp 14.000 triliun, dan investasi awal yang disiapkan mencapai US$ 20 miliar atau setara Rp 325,8 triliun. Dengan skala tersebut maka Danantara akan kompetitif secara global,” tambahnya.

Anindya, menyebut Danantara dibentuk sebagai fund management sehingga bisa mengedepankan profesionalisme dan bisa mendapatkan talenta terbaik di bidangnya.

“Manajemen yang profesional ini akan bisa mengelola dengan baik, sekaligus memikirkan secara strategis investasi mana yang baik dan dapat membawa manfaat terbesar bagi Indonesia,” katanya.

Koperasi Raksasa
Harapan juga diungkapkan Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Sultan B Najamudin. Dia mengatakan bahwa peluncuran Danantara sebagai sinyal kebangkitan perekonomian Indonesia.

“Yang pertama kami mengapresiasi keinginan politik Presiden dalam menjalankan roda perekonomian nasional dengan pendekatan asas kekeluargaan. Dalam perspektif sosiologis lembaga investasi ini seperti koperasi raksasa yang beranggotakan BUMN andalan Indonesia,” katanya.

Danantara tidak hanya merupakan lembaga investasi, namun juga sebagai Soko guru perekonomian nasional. Sultan percaya Danantara akan mampu menyaingi International Monetary Fund (IMF). Dengan demikian, ke depan Indonesia tidak lagi tergantung pada pembiayaan asing.

Karena itulah, Sultan meminta masyarakat untuk tidak perlu ragu terhadap masa depan Danantara. Sebagai bangsa yang besar, rakyat harus percaya diri dan mendukung setiap program pemerintah yang bertujuan meningkatkan kinerja perekonomian nasional.

“Harapan besar kami Danantara bisa menjadi solusi bagi kemudahan masyarakat dalam menjangkau dan mengakses lembaga keuangan dan mendistribusikan modal usaha bagi masyarakat. Sehingga terjadi peningkatan aktivitas hilirisasi di sektor rill dan investasi secara merata di daerah,” tandasnya.

Menurut Sultan, manajemen Danantara perlu melakukan sosialisasi dan perluasan pelayanan hingga ke daerah. Termasuk menjadi lembaga pembiayaan bagi program pemerintah pusat dan daerah.

“Kami optimistis dan berharap masyarakat Indonesia akan menyambut baik dan mendukung Lembaga investasi milik negara bentukan Presiden ini. Kepercayaan publik adalah modal utama Danantara untuk bisa tumbuh dan menjadi tulang punggung sektor keuangan nasional,” ujarnya.

Pengawasan
Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Ahmad Muzani mengingatkan bahwa bos badan pengelola investasi tersebut harus orang yang amanah dan jujur. Apalagi, Danantara bakal mengelola aset negara dengan nilai yang sangat besar.

“Kami berharap yang diberi amanah untuk mengelola dana ini, orang yang terpercaya dan memiliki kejujuran yang tinggi,” katanya. Danantara sebagai badan pengelola investasi strategis memiliki fungsi untuk mengonsolidasikan dan mengoptimalkan aset negara demi mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

Dengan aset yang begitu besar, Muzani juga berpesan agar seluruh masyarakat Indonesia turut melakukan pengawasan. “Pengawasan ada struktur, orang yang akan diberi kewenangan untuk mengawasi. Pengawasan yang penting adalah dilakukan oleh kita semua rakyat dan bangsa Indonesia,” tuturnya.

Muzani menyadari bahwa peluncuran Danantara merupakan langkah transformatif yang dilakukan pemerintah. Menurutnya, badan investasi itu dapat mendorong kemajuan Indonesia sekaligus meningkatkan kesejahteraan rakyat.

“Ini tidak hanya sebagai lembaga investasi, tetapi juga lembaga alat negara yang akan digunakan untuk menciptakan kemakmuran sebesarbesarnya untuk rakyat Indonesia,” katanya.

Artikel Terkait

Scroll to Top