Empat Media
Lebih Efektif Lebih Hemat
Dalam suasana Hari Pers Nasional (HPN), 9 Februari 2025, Bambang Sadono (BS) kembali menekuni dunia media. Pernah menjadi wakil pemimpin redaksi Harian Suara Merdeka, pemimpin redaksi Harian Suara Karya, dan Sekretaris Jenderal pengurus pusat Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), sekaligus memperkenalkan empat majalah bulanan, dalam bentuk cetak maupun digital.



Mulai dari majalah Politik Indonesia, Kampus Indonesia, Ekonomi Indonesia, dan Kesehatan Indonesia. Seperti tagline kanal YouTube “Inspirasi untuk Bangsa” yang diasuhnya, keempat media tersebut mempunyai misi untuk memberi inspirasi, motivasi dan edukasi.
Sempat terjeda saat aktif menjadi anggota DPR RI, DPRD Jawa Tengah, maupun DPD RI, pandemi Covid-19 menjadi inspirasi untuk ikut belajar memanfaatkan teknologi digital dan menggabungkan dengan pengalaman jurnalistik yang ditekuni selama bertahun-tahun. Mencari model media yang secara bebas bisa diakses secara digital, tetapi sekaligus juga menjaga tradisi cetak yang menjadi konsumsi psikologis emosional secara eksklusif.
“Majalah-majalah ini dirancang untuk menjadi referensi strategis bagi pengambil kebijakan di Indonesia, di tengah media cetak yang menyurut, dan ribuan media online yang membutuhkan banyak waktu untuk mencerna,” katanya.
Profesi Panjang
Sebenarnya BS tidak pernah sepenuhnya meninggalkan jurnalistik saat aktif di dunia politik. Sejak reformasi tahun 1998, beberapa media pernah diterbitkan. Sebuah rangkaian semangat profesi yang panjang.

Mulai dari tabloid Mimbar Demokrasi, sampai majalah Legislatif yang terbit putus-sambung. Inilah yang kemudian menginspirasi untuk memunculkan kembali dalam bentuk majalah Politik Indonesia.
Majalah Kampus Indonesia mulai muncul ketika mendampingi Prof. Muladi saat menjadi ketua Ikatan Alumni Universitas Diponegoro, dan BS menjadi sekretaris jenderalnya. Sekarang diterbitkan kembali, setelah melihat fenomena betapa strategis peranan para alumni perguruan tinggi ini dalam mengelola negara. Pengalaman mewawancarai para alumi Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, Institut Teknologi Bandung, Institut Pertanian Bogor, dan Universitas Diponegoro, yang kemudian dibukukan, menjadi motivasi tersendiri.
Ketika kursus regular di Lemhannas selalu mendapat doktrin wawasan Ipoleksosbudhankam (Ideologi, politik, sosial-budaya, dan pertahanan keamanan. Ternyata ekonomi menjadi induk segalanya, kalau baik ekonomi, akan baik yang lain, demikian sebaliknya. Ini salah satu motivasi menerbitkan majalah Ekonomi Indonesia.
Kesehatan merupakan modal sekaligus tujuan bernegara. Kebijakan makan bergizi gratis, berkembangnya fasilitas kesehatan modern mendorong lahirnya majalah Kesehatan Indonesia. Diharapkan bisa ikut mengisi referensi strategis di bidang layanan kesehatan bagi para pengambil kebijakan.
Lebih Efektif
Dalam menjalani profesi jurnalistik, BS memiliki pendekatan unik. Ia senang mewawancarai sendiri narasumbernya. Sebagian besar sejak pandemi covid, dilakukan secara online melalui zoom. Sesekali mendatangi secara langsung.
“Hal ini membangun hubungan yang lebih baik dan memperkuat jaringan,” ujarnya.
Sering bertemu narasumber hanya lewat online, banyak yang belum pernah bertatap muka. Dengan bantuan teknologi digital ini, semua menjadi lebih efektif, dan lebih hemat. Dalam satu hari bisa wawancara lebih dari dua atau tiga narasumber, di manapun mereka berada. Bahkan banyak narasumber di luar negeri bisa diwawancara langsung.
Di tengah sistem dan lingkungan media nasional yang sedang tidak baik-baik saja, menurut BS diperlukan media yang sehat untuk menjalankan misinya, ditunjang kelincahan manajerial yang lebih efektif dan efisien.
Manajemen media ditunjang dua hal, pendapatan dari pelanggan atau konsumen, dan dari iklan dalam segala bentuknya. Menurut BS, tidak bisa lagi bertumpu pada pelanggan atau pembeli media. Tiras media cetak terus menurun, pelanggan digital juga harus bersaing dengan platform yang bisa diakses secara gratis.
“Harus dicari pola pengelolaan media yang efisien, sekaligus juga lebih produktif dan lebih hemat bagi pelanggan maupun pemasang iklan,” katanya.